24 Januari 2025
HEADLINE MOBIL
Norwegia: 89% Penjualan Mobil Listrik di 2024
Dewan Informasi Lalu Lintas Jalan Raya Norwegia (OFV) mencatatkan sebanyak 114.400 unit mobil listrik terjual di negara tersebut pada tahun 2024 atau 89 persen dari penjualan mobil keseluruhan yang menyentuh angka 128.691 unit.
Dilansir dari Carscoop beberapa waktu yang lalu, OFV menyatakan Norwegia telah mendekati target seluruh kendaraan berpenumpang baru yang bebas emisi pada 2025. OFV juga mencatat penjualan mobil listrik di Norwegia tahun 2024 meningkat dari tahun 2023 yang berada di angka 82.4 persen.
Tesla Model Y menjadi mobil terlaris di Norwegia yang terjual sebanyak 16.858 unit atau 13 persen dari keseluruhan pasar. Di posisi kedua ada Tesla Model 3 (terjual 7.264 unit) lalu posisi ketiga ditempati Volvo EX30 (terjual 7.229 unit). Volkswagen ID.4 menyusul dengan selisih hanya tujuh unit, sementara Toyota bZ4X berada di posisi kelima dengan penjualan 6.007 unit.
Jenama-jenama dari China menunjukkan penjualan yang baik, hampir 10 persen dari total penjualan mobil baru. BYD menempati peringkat ke-13 sebagai produsen mobil dengan jumlah pengiriman terbanyak tahun lalu. Xpeng berada di posisi ke-15, yang berarti kedua produsen mobil tersebut mengungguli Peugeot, Mazda, Porsche, Kia, dan Lexus. MG milik SAIC juga mengamankan posisi ke-10 dengan penjualan 4.591 unit.
Bagi sebagian konsumen yang tidak membeli mobil listrik, mereka tetap memilih opsi kendaraan yang ramah lingkungan. Sebanyak 5,3 persen mobil yang terjual di Norwegia tahun lalu adalah tipe hybrid, sementara 2,7 persen lainnya merupakan model plug-in hybrid. Sedangkan mobil berbahan bakar bensin hanya terjual sebanyak 986 unit.
Meskipun tingkat penjualan mobil listrik di Norwegia termasuk tinggi, OFV mengatakan untuk mencapai target 100 persen pada tahun 2025 mungkin akan sulit dicapai. Pihaknya juga menekankan pentingnya insentif dari pemerintah seperti pembebasan pajak.
Selain insentif pajak, keberhasilan Norwegia dalam adopsi mobil listrik didukung oleh infrastruktur pengisian daya yang mumpuni. Dengan lebih dari 20.000 stasiun pengisian publik yang tersebar di seluruh negeri, konsumen merasa lebih nyaman untuk beralih ke kendaraan listrik. Pemerintah Norwegia juga memberikan subsidi untuk pemasangan pengisi daya di rumah-rumah.
Tingginya minat masyarakat terhadap kendaraan listrik di Norwegia juga dipengaruhi oleh harga bahan bakar yang terus meningkat. Faktor ini membuat kendaraan berbahan bakar konvensional semakin tidak ekonomis. Ditambah lagi, kesadaran masyarakat akan perubahan iklim mendorong banyak konsumen memilih mobil yang lebih ramah lingkungan.
Meskipun demikian, beberapa tantangan tetap ada. Harga awal kendaraan listrik, terutama untuk model premium, masih dianggap mahal oleh sebagian masyarakat. Selain itu, keterbatasan pasokan beberapa model populer juga menjadi kendala bagi konsumen yang ingin segera memiliki kendaraan tersebut.
Secara keseluruhan, Norwegia terus menjadi pemimpin global dalam adopsi mobil listrik. Strategi negara tersebut bisa menjadi contoh bagi negara lain yang ingin mendorong transisi ke kendaraan ramah lingkungan. Jika pemerintah berhasil mempertahankan kebijakan insentif dan melanjutkan pengembangan infrastruktur, kemungkinan besar target 2025 dapat dicapai.
Sumber : otomotif.antaranews.com
viewed :: 178
Berita Terkait Lainnya :