24 Januari 2025
HEADLINE MOBIL

Stellantis Jeda Produksi Fiat 500 Dan Dua Model Mobil Listrik Maserati



Perusahaan otomotif Stellantis mengambil langkah menahan produksi tiga model mobil listriknya, yakni Fiat 500 dan dua model mobil sport listrik Maserati berukuran kecil, akibat rendahnya permintaan pasar. Keputusan ini menjadi salah satu strategi Stellantis untuk menyesuaikan kapasitas produksi dengan kondisi pasar global yang terus berubah.

Dilansir dari Arena EV beberapa waktu yang lalu, produksi Fiat 500 di pabrik Mirafiori, Italia, dilaporkan mengalami jeda setidaknya hingga 20 Januari. Pabrik ini merupakan pusat produksi utama bagi model Fiat 500 berbasis listrik yang telah menjadi salah satu andalan merek Fiat dalam transisi ke kendaraan ramah lingkungan.

Selain Fiat 500, Stellantis juga menghentikan sementara produksi dua model mobil sport listrik Maserati. Kedua model tersebut, yang diproduksi di fasilitas yang sama dengan Fiat 500 di Mirafiori, dijadwalkan untuk melanjutkan produksinya pada 3 Februari mendatang. Keputusan ini menunjukkan adanya evaluasi menyeluruh terkait efisiensi produksi.


Meskipun Stellantis tidak secara resmi mengungkapkan model Maserati yang terkena dampak, banyak yang berspekulasi bahwa mobil tersebut adalah GranTurismo Folgore dan Grecale Folgore. Kedua model ini merupakan produk unggulan Maserati yang mengusung teknologi listrik murni, dirancang untuk bersaing di segmen mobil sport premium.

Penurunan permintaan mobil listrik di pasar Eropa menjadi salah satu faktor utama yang mendorong Stellantis untuk menyesuaikan produksi. Tren ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh produsen otomotif, terutama dalam menghadapi perubahan preferensi konsumen yang masih beradaptasi dengan kendaraan listrik.

Produksi otomotif di Italia secara keseluruhan juga mengalami penurunan signifikan. Pada 2023, total produksi mobil penumpang dan van mencapai 751 ribu unit, tetapi angka ini merosot menjadi kurang dari 500 ribu unit pada tahun 2024. Penurunan ini menunjukkan dampak dari berbagai tekanan, termasuk perlambatan ekonomi dan perubahan regulasi.

Angka tersebut mencatatkan tingkat produksi terendah Italia sejak tahun 1958. Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi industri otomotif di negara tersebut, terutama mengingat Italia memiliki sejarah panjang sebagai salah satu produsen mobil terbesar di Eropa.

Sebagai pemilik merek Fiat dan Maserati, Stellantis telah mengajukan rencana kepada Pemerintah Italia untuk merevitalisasi sektor otomotif di negara tersebut. Rencana tersebut mencakup investasi dalam teknologi baru dan modernisasi fasilitas produksi untuk meningkatkan daya saing di pasar global.

Namun, dampak dari rencana tersebut diperkirakan baru akan terasa pada tahun 2026 dan seterusnya. Dalam jangka pendek, Stellantis berfokus pada optimalisasi operasional dan penyesuaian dengan permintaan pasar, sembari mempersiapkan strategi jangka panjang untuk menghadapi tantangan di industri otomotif.

Langkah Stellantis ini mencerminkan dinamika yang dihadapi oleh banyak produsen otomotif di era transisi menuju kendaraan listrik. Meskipun menghadapi hambatan, keputusan seperti ini juga menunjukkan komitmen perusahaan untuk tetap kompetitif dan relevan di pasar yang terus berkembang.

Sumber : otomotif.antaranews.com

viewed :: 192
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :