24 Januari 2025
HEADLINE MOBIL
Pasar Mobil Listrik Premium Di China Diprediksi Melambat Pada 2025
Pasar mobil listrik premium di China diprediksi akan menghadapi perlambatan pada tahun 2025. Fenomena ini dipicu oleh menurunnya permintaan konsumen meskipun berbagai inovasi dari perusahaan otomotif telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam kondisi ini, industri harus mencari cara baru untuk merangsang minat pasar.
Dilansir dari Carscoop, mobil listrik premium di China umumnya dijual dengan harga lebih dari 300.000 yuan (sekitar Rp666 juta). Beberapa merek seperti Xpeng, Nio, Li Auto, Zeekr, dan BYD terus bersaing untuk merebut pangsa pasar dalam segmen ini. Namun, harga yang tinggi membuat aksesibilitas menjadi terbatas.
Semua merek tersebut menawarkan model dengan fitur menarik, tetapi segmen mobil premium tetap kecil, dan ruang untuk pertumbuhan di sektor ini cukup terbatas. Para produsen mulai menghadapi tantangan dalam memperluas pasar mereka, meskipun teknologi dan desain terus berkembang.
Phate Zhang, pendiri CnEVPost, meyakini bahwa perusahaan mobil kemungkinan akan menunda peluncuran model premium baru mereka. "Saya pikir produsen mobil akan memperlambat peluncuran model premium baru mereka pada tahun 2025 dan fokus pada peningkatan model yang sudah ada," ujarnya.
Zhang juga menyoroti bahwa kesulitan memperluas segmen ini dipengaruhi oleh perlambatan pasar mobil listrik secara keseluruhan. Kondisi ini menjadi tantangan tambahan yang memperburuk upaya produsen untuk meningkatkan penjualan model premium mereka.
Penjualan mobil listrik premium di China menyumbang sekitar 10 persen dari total penjualan mobil listrik selama 11 bulan pertama tahun 2024. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun ada permintaan, pertumbuhannya tidak secepat segmen lain yang lebih terjangkau.
Data Asosiasi Mobil Penumpang China menunjukkan bahwa setelah beberapa tahun mengalami pertumbuhan, pasar mobil listrik premium mulai melemah. Perlambatan ini menjadi indikasi bahwa pasar telah mencapai titik kejenuhan di tengah penawaran harga yang kompetitif.
Perang harga antarprodusen semakin memperumit situasi. Kompetisi yang ketat membuat banyak perusahaan kesulitan memperkenalkan model baru. "Beberapa perusahaan berhasil masuk ke pasar premium, tetapi sebagian besar lainnya mengalami penjualan yang lemah dan kerugian besar," kata Zhang Xiang dari Jiangxi New Energy Technology Institute.
Pada tahun 2024, beberapa merek mulai mengalami penurunan drastis. Human Horizons mengajukan kebangkrutan pada Agustus 2024 setelah hanya menjual kurang dari 8.000 unit mobil listrik premium pada 2023. Sementara itu, Jiyue EV dari Geely menghadapi ancaman kehancuran pada Desember 2024.
Meski demikian, pasar mobil listrik secara keseluruhan di China tetap diperkirakan tumbuh signifikan. Penjualan kendaraan energi terbarukan, termasuk BEV, PHEV, dan FCEV, diproyeksikan naik sebesar 28 persen tahun ini, mencapai total 15,78 juta unit. Hal ini menunjukkan bahwa pasar non-premium masih menawarkan peluang besar bagi industri.
Sumber : otomotif.antaranews.com
viewed :: 176
Berita Terkait Lainnya :