08 Maret 2025
SPORTS MOTOR

Seberapa Impresif Debut Ai Ogura Di MotoGP Thailand?



Juara bertahan Moto2, Ai Ogura, mengawali kariernya di MotoGP dengan gemilang di Thailand akhir pekan lalu. Prestasi ini tak mengejutkan bagi siapa pun yang mengikuti kaiernya dari level junior. Marc Marquez memang memenangi Grand Prix Thailand setelah melakukan perjalanan yang terukur dari posisi terdepan. Namun panggung akhir pekan ini bukan hanya miliknya, tapi juga dibagi dengan Ai Ogura ,  rookie Trackhouse Aprilia juga tak kalah mengesankan.

Pada balapan pertamanya di MotoGP, pebalap muda asal Jepang ini berhasil finis di posisi kelima, hasil terbaik bagi seorang debutan sejak Marquez naik podium di GP Qatar 2013. Bahkan Pedro Acosta, debutan yang bergelimang pujian, hanya menuntaskan balapan perdananya di kelas premier pada urutan kesembilan musim lalu.

Yang paling mengesankan dari debut Ogura adalah bahwa bukan hanya satu hasil yang membuatnya menjadi pusat perhatian. Melainkan penampilan menyeluruh dari pebalap berusia 24 tahun ini, yang bersinar di setiap sesi selama tiga hari di Buriram.


Pertama, ia mencatatkan waktu yang luar biasa di babak kualifikasi untuk menempatkan Aprilia RS-GP-nya di posisi kelima di grid, hanya terpaut 0,35 detik dari posisi terdepan. Kemudian, saat Sprint Race, ia menyalip Jack Miller dari Pramac di awal sebelum meraih posisi keempat dalam balapan pertamanya.

Pada Minggu, ia kembali menyalip Miller untuk menempati posisi keempat di awal balapan, tetapi tidak memiliki kecepatan untuk menjaga agar Ducati yang dikendarai Franco Morbidelli tetap berada di belakangnya sehingga harus puas menempati posisi kelima. Meski begitu, lap tercepatnya - 1 menit 30,942 detik - hanya terpaut 0,3 detik dari catatan waktu terbaik Marquez di atas Ducati pabrikan.

Selain itu, kecepatannya tidak turun di bawah batas waktu 1:31 detik hingga lap ke-21 dari 26 lap. Sebagai referensi, Morbidelli mulai melaju di 1:32 sejak lap 22, dan pebalap Italia itu mengendarai GP24 yang menjadi juara tahun lalu.

Ai Ogura, Trackhouse Racing

Jadi, hasil yang diraih Ogura tidak akan membuat siapa pun kecewa. Pada debutnya, ia menjadi pebalap non-Ducati yang berada di urutan teratas dalam catatan waktu, dan hanya 7,45 detik di belakang Marquez yang menjadi juara. Rekan setim Ogura, Marco Bezzecchi, finis 15 detik di urutan keenam, menunjukkan betapa cepatnya pebalap Jepang ini melawan para rider dengan motor yang sama.

Faktanya, Bezzecchi harus bersaing dengan Honda dari Johann Zarco pada tahap akhir, sementara Ogura tidak pernah tertinggal terlalu jauh di belakang Ducati dari Morbidelli. Ogura cukup rendah hati setelah aksi heroik debutnya, dengan menyatakan bahwa ia terkejut dengan penampilannya sendiri di Buriram. Ia menjelaskan telah mempelajari beberapa trik dengan membalap tepat di belakang Francesco Bagnaia saat Sprint Race dan menerapkannya di grand prix hari Minggu.

"Ini adalah kejutan yang sangat besar," katanya tentang hasil sprint. "Saya mencoba meniru apa yang dia lakukan. Membalap di belakang Pecco selama 13 lap adalah hal yang sangat berkualitas bagi saya. (Saya belajar) untuk tampil mulus. 

"Kondisi panas seperti ini, merupakan keuntungan (bagi saya). Bagi pebalap lain, ini lebih sulit dan saya tidak terlalu merasakannya, jadi ini adalah poin yang bagus." Ia menambahkan, "Hal tersulit bagi saya adalah mengelola ban. Namun dalam sprint, saya belajar banyak dari Pecco. Saya hanya melakukan seperti Sabtu di balapan utama dan kecepatan saya cukup oke pada akhirnya."

Meskipun Ogura mungkin mengatakan bahwa ia terkejut dengan penampilannya, namun tes pramusim menunjukkan bahwa ia sudah menyatu dengan baik dengan Aprilia. Di hari terakhir, ia mengeluarkan kecepatan satu lap yang sebenarnya, mencatatkan waktu tercepat ketujuh. Kecepatan lari jarak jauhnya juga tidak buruk.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Bezzecchi masih diharapkan menjadi barometer performa Aprilia di awal musim, setelah ia tampil sangat baik dalam uji coba, namun Ogura berhasil mengalahkan rekan setimnya yang lebih berpengalaman di Thailand.

"Saya tahu dia bisa sangat cepat," kata Bezzecchi tentang Ogura. "Tentu saja hari ini adalah hasil yang luar biasa untuk menempati posisi keempat dalam sprint. Jadi saya hanya terkejut dengan hasilnya, tapi dia adalah pebalap yang sangat bagus jadi kami tahu dia bisa sangat cepat."

Setelah balapan utama, Bezzecchi menambahkan, "Kami berkendara dengan cara yang hampir sama. Ia sangat presisi, sangat bagus. Saya tahu dia sangat cepat dan sangat bagus, karena setiap orang Jepang sangat metodis. "Ia bekerja dengan sangat baik, jadi tentu saja saya melihat datanya. Saya mencoba untuk menjadi lebih baik darinya dan mencoba belajar darinya. Dia melakukan hal yang sama dengan saya dan juga Raul (Fernandez)."

Hasil yang diraih Ogura juga menjadi pendongkrak kepercayaan diri bagi Aprilia. Di lintasan yang secara historis tidak cocok untuk RS-GP, Ogura membuktikan bahwa tim yang berbasis di Noale ini memiliki peluang kuat untuk menjadi pabrikan terbaik kedua di MotoGP tahun ini. Hal ini juga berarti bahwa ketika sang juara bertahan, Jorge Martin, kembali membalap setelah mengalami cedera pada pra-musim, ia akan memiliki motor yang cepat di bawahnya.

Jorge Martin, Aprilia Racing Team

Mungkin satu-satunya pebalap di Aprilia yang akan khawatir dengan kecepatan Ogura adalah rekan setimnya di Trackhouse, Fernandez, yang tidak ingin dikalahkan oleh seorang rookie ketika dia sendiri sedang menjalani musim ketiganya di kelas utama.

Hasil ini tentunya akan memberikan dorongan yang dibutuhkan pebalap Spanyol ini untuk meningkatkan performanya dan membayar kepercayaan yang diberikan oleh bosnya, yang memberinya kontrak baru berdurasi dua tahun pada pertengahan musim lalu.

Untuk saat ini, baik Aprilia maupun Trackhouse telah memiliki seorang pemenang. Ogura juga bisa beristirahat dengan tenang karena ia membuat keputusan yang tepat untuk meninggalkan kursi yang kurang kompetitif di LCR Honda dengan harapan mendapatkan prospek lebih baik di tempat lain.

Ogura pasti sangat percaya diri dengan kemampuannya untuk menjauhkan dari pabrikan yang sangat ia kenal. Pabrikan yang bisa saja memberinya tempat di MotoGP karena kewarganegaraannya. Namun, ia memilih untuk membuktikan kemampuannya di lintasan dan memenangi gelar Moto2 bersama MT Helmets - MSI. Sekarang, dia telah menunjukkan bahwa dia pantas berada di MotoGP.

Sumber : id.motorsport.com

viewed :: 190
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :