12 Maret 2025
SHOWROOM MOBIL
Daihatsu Taft F50 1981 - Kisah Si Bobby

Sejak duduk dibangku sekolah, Iwan memang sudah naksir dengan 'Kebo'. "Saya suka karena bentuknya unik," terangnya. Tentu yang dimaksud Daihatsu Taft Kebo, alias F50, yang juga milik Pamannya. Tentunya incaran Iwan ini pilihan yang tepat, "Karena saya tahu betul Taft ini tidak pernah dipakai macam-macam, dan Paman saya orang yang apik pakai kendaraan," ucap pria berkaca mata ini.
Ibarat memperjuangkan cinta, tentu tidak mudah mendapatkannya. "Akhirnya saya berhasil memiliki Taft ini setelah lulus SMA," jelas Iwan. Sejak saat itulah Iwan seperti penggembala yang setiap harinya selalu bersama dengan kerbau miliknya.
Masuk dunia perkuliahan, hingga saat ini, bukan jalan yang singkat memang. "Kalau kenangan sudah pasti banyak dengan si Bobby," terang Iwan menyebutkan nama tunggangannya. 'Bobby' pun banyak membantu Iwan dalam segala hal, termasuk beberapa kali ikut terjun dalam kegiatan bakti sosial.
Sedikit demi sedikit, tunggangan Iwan ini disempurnakan. Iwan justru tadinya tidak terlalu konsentrasi dengan tampilannya. "Toh, lebih diperuntukan kegiatan harian. Jadi gimana caranya si Bobby lebih nyaman untuk berkeliling di perkotaan," jelasnya.
Untuk kenyamanan, suspensi pasti jadi salah satu yang harus diubah. Jadi jangan heran kalau duduk di Taft ini, bantingannya lebih nyaman ketimbang standar. "Suspensi di custom dengan per Jeep Willys," terangnya. Posisi gardan belakang pun dimundurkan sedikit untuk menunjang kenyamanan dan kestabilan.
"Akhirnya, setelah beberapa waktu, saya punya kendaraan lain selain Taft ini untuk aktifitas harian," cerita pria yang hobi olah raga diving. Alhasil, Bobby justru jadi kendaraan kesayangan, yang lebih sering digunakan hanya saat weekend. Ini awal mula peremajaan sosok tunggangannya tampil lebih garang. "Karena sekarang sudah banyak waktu untuk bisa sering 'nyalon' di bengkel si Bobby," tambahnya.
"Konsepnya sih, pengin jadi kendaraan yang siap digunakan off-road kapan saja," terang pria yang bekerja di bidang fotografi ini. Tapi Iwan tidak mau neko-neko. Jadi modifikasi yang dilakukan tidak terlalu ekstrim. Tetap mempertahankan estetika bawaan pabrik dari Taft F50. "Jadi sebisa mungkin barang yang menempel masih seperti asli F50, kecuali bentuk bumper," tambahnya.
Berumur 30 tahun lebih, sudah pasti mesin asli Taft F50 hidup setengah hati, "Apalagi kalau buat off-road," celetuknya. Masih ingin mempertahankan jantung asli Daihatsu, mesin Daihatsu DL50 milik Taft Rocky pun diboyong. "Jadi si Bobby sekarang lebih bugar deh hehehe," cengir Iwan.
Kondisi sudah lebih fit, Iwan pun berencana menggunakannya lebih banyak untuk senang-senang di trek off-road. "Jadi sudah tidak digunakan lagi untuk lalu-lalang harian," tutupnya. [w33]
Berita Terkait Lainnya :