11 Maret 2025
SPORTS MOTOR

Zarco Nilai Kecepatan Honda Masih Di Bawah Ekspektasinya



Johann Zarco lega memiliki Honda RC213V yang membuatnya kembali bertarung dan memberikan hasil terbaik di MotoGP setelah meninggalkan Pramac Racing. Namun, ia tak besar kepala dan malah hati-hati dengan lompatan kinerja motornya.

Setelah menjalani tes pramusim yang menggembirakan, Honda menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang nyata di Grand Prix Thailand. Johann Zarco mengukir hasil terbaiknya dengan motor Jepang, Luca Marini menyamai catatan waktu miliknya, dan Joan Mir berjuang keras untuk masuk 10 besar di kedua balapan. Meskipun pebalap LCR Honda itu mengakui bahwa finis ketujuhnya terasa "sangat bagus" setelah musim 2024 yang sulit, ia tetap berhati-hati tentang lompatan nyata merek tersebut.

Absennya Jorge Martín, mundurnya Fabio Di Giannantonio karena panas, beberapa pebalap yang masih harus beradaptasi dengan motor baru, serta hilangnya dua motor Ducati, adalah faktor yang berimbas pada kebangkitan Honda.


"Tempat yang kami dapatkan (untuk finis) di sepuluh besar, saya pikir itu (karena) jumlah Ducati lebih sedikit, dan itu cukup berpengaruh," kata Zarco, yang diwawancarai oleh Canal+. "Ada beberapa rider yang sedang berjuang saat ini, yang berada di KTM. Ini bukan hanya evolusi besar dari Honda, karena kami masih memiliki kesulitan yang sama dan kami selangkah lebih maju dibandingkan Ducati, tapi setidaknya kami bisa sedikit lebih bersenang-senang dalam balapan."

"Ada perubahan di kejuaraan, saya ulangi, dan itulah yang juga membuat kami naik beberapa peringkat di klasemen," tambahnya sembari menyoroti kembalinya Honda dalam persaingan dengan Ducati. "Tahun lalu, mustahil bertarung dengan Aprilia atau KTM. Kami bertarung bahkan dengan Ducati karena Di Giannantonio dan Aldeguer - baik, dia adalah rookie - di belakang. Itu bagus."

Zarco sama sekali tidak menutupi kepuasan atas hasil GP Thailand, di mana kemajuan Honda terlihat nyata. Perbandingan harus dilakukan dengan hati-hati, karena balapan tidak berlangsung di musim yang sama dengan 2024. Marc Marquez tidak dapat mengekspresikan kecepatan yang sebenarnya karena  harus melambat untuk mengatur tekanan bannya, namun Zarco berhasil finis dengan selisih waktu 15,225 detik dari sang juara. Padahal, dia menyelesaikan balapan dengan selisih waktu 17,672 detik empat bulan yang lalu.

Johann Zarco, Team LCR Honda

"Saya sangat senang dengan posisi ketujuh. Itu selalu melegakan di kepala, karena akhir pekan itu penuh tekanan. Di atas motor, saya tidak pernah merasa terlalu nyaman, Anda merasa ada hal-hal yang bisa dimanfaatkan, ada potensi yang bisa dieksploitasi, tapi itu tidak mudah," jelasnya.

"Dan finis 15 detik di belakang pemimpin klasemen adalah pertanda bahwa dalam hal konsistensi, kami tidak buruk. Saya rasa motor ini kurang cepat, dan saya berharap bisa menemukannya suatu hari nanti." Secara pribadi, pebalap asal Prancis itu makin merasa nyaman dengan Honda, yang juga berkontribusi pada peningkatan performa.

"Saya dapat melihat bahwa saya dapat bertarung di zona yang saya harapkan - zona sepuluh besar ini - berkat pengetahuan yang lebih baik tentang motornya. Kami saling mengenal satu sama lain dengan tim, motornya juga terus berkembang," ia menjelaskan.

"Saya pikir saya mengelola motor dengan lebih baik. Saya selalu berusaha mengembangkan kemampuan saya. Saya memiliki rasa yang lebih baik untuk ban depan dan saya mencoba untuk menambah sudutnya.

"Hasilnya, ketika Anda berhasil mengendarainya seperti itu, saya pikir ada cara untuk menemukan konsistensi tanpa menggunakan terlalu banyak energi. Itu tidak membuat Anda melaju dengan sangat cepat, tetapi memungkinkan untuk melakukannya dengan baik."

Sumber : id.motorsport.com

viewed :: 162
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :