20 April 2025
SPORTS MOBIL
Bos Cadillac Tegaskan Timnya Bekerja Berpacu Dengan Waktu

Berbicara secara eksklusif kepada Motorsport.com, Graeme Lowdon dari Cadillac memberikan kabar terbaru tentang debut tim Formula 1-nya untuk 2026. 'Kegagalan bukanlah sebuah pilihan' adalah slogan dari film Apollo 13 yang dirilis pada 1995, di mana direktur penerbangan NASA, Gene Kranz, yang diperankan oleh Ed Harris, berusaha menyelamatkan tiga astronot yang terancam bahaya di dalam pesawat ruang angkasa Apollo yang mengalami kerusakan.
Mantra tersebut juga merasuk ke dalam kantor tim Cadillac Formula 1 yang baru saja lahir saat tim yang dimiliki oleh Amerika Serikat ini memasuki fase krusial dalam lintasan grand prix. Di berbagai pos di seluruh dunia, termasuk pusat mereka di Eropa, di Silverstone, fasilitas di Charlotte, dan markas besar baru perusahaan induk Andretti Global di Indianapolis, jam hitung mundur terus berdetak menuju tenggat waktu peluncuran mobil F1 perdananya, shakedown yang direncanakan pada akhir Januari di Barcelona, dan balapan pembuka musim di Australia.
Bagi prinsipal tim, Graeme Lowdon, bukan masalah apakah timnya akan siap untuk debut perdana sebagai tim ekspansi pertama F1 sejak 2016. "Itu tidak bisa ditawar lagi. Kami harus siap," kata Lowdon kepada Motorsport.com.
"Salah satu hal yang menarik dari balap motor adalah tenggat waktu yang tidak bisa diganggu gugat. Tidak ada yang akan membiarkan kami melakukan grand prix pertama seminggu lebih lambat dari yang lain. Semua orang sadar bahwa waktu terus berjalan.
"Kami memiliki kalender yang dibagikan kepada semua orang dengan beberapa tanggal penting setiap bulannya, baik itu perilisan desain atau pengujian komponen. Kami selalu tepat waktu."
Untuk memenuhi tenggat waktu tersebut, tim ini terus membangun basis Silverstone di Eropa, dengan Lowdon mengungkapkan bahwa tim ini merekrut personel dengan kecepatan "lebih dari satu orang per hari". Jika dilihat dari halaman LinkedIn Cadillac, ada banyak posisi yang masih bisa diperebutkan.
Kepemimpinan teknis utama Cadillac telah ada selama beberapa waktu, dengan mantan insinyur Renault Nick Chester ditunjuk sebagai direktur teknis, mantan orang Williams Jon Tomlinson sebagai kepala aerodinamika, dan John McQuilliam, yang bekerja dengan Lowdon di Manor, sebagai kepala desainer. Cadillac juga dapat mengandalkan pengalaman Pat Symonds sebagai konsultan teknik. Rekrutan utama lainnya termasuk mantan manajer tim balap Haas, Peter Crolla.
"Kami mengadakan pertemuan mingguan dengan semua staf dan saya ingat pertemuan pertama, hanya ada kami bertiga di sana. Sekarang sudah ada ratusan," ucap Lowdon. "Saya pikir kami mungkin hanya satu orang setiap hari yang bergabung; orang-orang yang sangat baik juga, orang-orang yang pernah membalap bersama saya di masa lalu. Saya sangat senang bisa kembali membalap dengan orang-orang ini."

Di samping pusatnya di Eropa di Silverstone, Cadillac juga akan bermarkas di kantor pusat Andretti Global yang baru di Amerika Serikat di Indiana dan juga di fasilitas General Motors di Charlotte, North Carolina. Cadillac juga akan terus menggunakan terowongan angin milik Toyota di Cologne.
"Kami sedang membangun pabrik di Inggris dan kantor pusat baru yang sangat besar di Indianapolis. Saya sangat bersemangat untuk melihat seperti apa nantinya, karena menurut saya ini adalah perubahan besar bagi para penggemar Formula 1 di Amerika Serikat," ucap Lowdon.
"Selalu menjadi tantangan untuk mengelola beberapa lokasi, namun kami melihatnya sebagai sebuah peluang. Kami memiliki kantor pusat di Indianapolis. Itu adalah rumah bagi IndyCar. Kami memiliki bisnis power unit baru di Charlotte, di mana kami juga memiliki banyak hal terkait dinamika kendaraan dan simulator driver-in-the-loop. Itu adalah rumah bagi NASCAR.
"Kemudian, kami juga memiliki operasi di Silverstone, yang merupakan rumah bagi Formula 1. Dalam hal energi motorsport, tidak ada yang meragukan apa yang menjadi fokus utama ketika Anda berada di salah satu kota tersebut."
Lowdon tidak asing lagi dengan membangun tim F1 dari nol, tetapi situasinya sangat berbeda dengan ketika ia membawa Manor ke seri ini pada 2010 untuk kampanye tujuh tahun yang memilukan di bawah nama yang berbeda hingga akhirnya tim ini gulung tikar di akhir 2016. Pada saat itu, Lowdon dan salah satu pendiri John Booth tidak lagi terlibat dalam proyek ini.
"Kami punya lebih banyak waktu kali ini," ungkap Lowdon membandingkan kedua perusahaan rintisan tersebut. "Saya rasa kami memiliki waktu tujuh bulan terakhir kali, dan itu adalah sebuah tantangan. Saya mengingatnya kembali sekarang dan itu tidak bisa dipercaya.
"Seperti yang telah ditunjukkan oleh sejarah, tiang gawang bergerak di luar dugaan. Kali ini jauh lebih stabil, tetapi juga permainannya lebih rumit sekarang. Tentu saja, pelajaran yang saya pelajari terakhir kali adalah semakin banyak hal yang berubah, makin banyak pula yang tetap sama. Dasar-dasar membangun sebuah tim tetap sama."
Upaya Cadillac di F1 makin mantap setelah akhirnya mendapat persetujuan untuk bergabung sebagai tim ke-11 pada akhir pekan Grand Prix Las Vegas bulan November lalu. Cadillac akhirnya dapat mendekati para personel dan mitra dengan pengetahuan bahwa mereka akan berada di grid pada tahun 2026, bukan sekadar janji dan mimpi.
"Perasaan yang paling utama adalah kelegaan," kata Lowdon. "Saya tidak pernah meragukan bahwa kami akan masuk, jika tidak, ada cukup banyak hal yang membuat kami menunda dan pergi. Masalahnya adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan.
"Dari sudut pandang pribadi, menyampaikan pesan tersebut kepada semua orang yang bergabung dan melihat reaksi mereka adalah pengalaman yang sangat menyenangkan. Saya rasa kami memiliki lebih dari 300 orang pada saat itu, hampir sebesar Haas. Setiap orang telah membuat komitmen untuk bergabung dengan tim yang tidak memiliki pengalaman. Kami bahkan tidak bisa menyebut diri kami sebagai tim Formula 1. Itu adalah sesuatu yang sangat saya hormati."
Cadillac akan menggunakan mesin Ferrari untuk dua musim pertama sebelum memperkenalkan unit tenaga hibrida sendiri, itulah sebabnya Russ O'Blenes dari GM, yang bertanggung jawab atas program mesin F1 OEM, menghadiri pertemuan mesin di Bahrain.
Pebalap dipilih berdasarkan prestasi daripada kewarganegaraan

Valtteri Bottasm Mercedes berbincang dengan Graeme Lowdon
Salah satu keputusan penting berikutnya bagi Cadillac adalah memilih pebalapnya. Berbicara kepada Motorsport.com awal tahun ini, penasihat tim, Mario Andretti, mengatakan bahwa Cadillac masih berniat untuk memiliki pebalap Amerika Serikat di salah satu mobilnya, dan Andretti mengkonfirmasi bahwa pebalap andalan tim IndyCar, Colton Herta, masih menjadi kandidat utama sambil menunggu keputusan dari FIA.
Herta sejak saat itu menjauhkan diri dari kebisingan F1 yang terus menerus mengelilinginya sejak upaya Andretti pertama kali dimulai, meskipun ia tetap berada di dalam bingkai. Agen bebas lainnya yang ada di pasar termasuk pemain cadangan Mercedes, Valtteri Bottas, dan mantan pebalap Red Bull, Sergio Perez, yang keduanya memiliki lebih dari satu dekade pengalaman di F1 yang akan sangat berharga bagi tim baru.
Lowdon tetap malu-malu ketika ditanya apakah tim masih berencana untuk merekrut pebalap AS sejak awal, mengisyaratkan bahwa hal itu belum tentu terjadi sejak tahun pertama. "Kami akan memilih pebalap berdasarkan prestasi. Memiliki pebalap yang berprestasi bukan berarti Anda tidak bisa memiliki paspor Amerika. Kami memiliki banyak pilihan," ucapnya.
"Tapi juga, Anda tidak bisa hanya menilai tim F1 berdasarkan apa yang mereka lakukan tahun ini atau tahun depan. Tim ini akan terus bertahan. Saya pikir para penggemar akan senang melihat pebalap AS di tim AS. Tidak ada yang bisa menghalangi hal itu terjadi, tetapi kami hanya perlu memilih berdasarkan kemampuan dan membangun tim, karena ada beberapa pebalap yang sangat berpengalaman yang tersedia.
"Kami tidak dapat berpartisipasi dalam putaran terakhir negosiasi pebalap, jadi kami tidak selaras dengan banyak tim lain. Namun, ada beberapa keuntungan dari hal tersebut. Ada banyak pebalap yang sangat bagus yang tersedia saat ini. "Saat kami menyusun susunan pebalap, apa pun itu, itu akan menjadi tim yang kuat."
Sumber : id.motorsport.com
Berita Terkait Lainnya :