10 Februari 2025
HEADLINE MOBIL

Produksi Chevrolet Blazer Bensin Akan Dihentikan



Produsen mobil General Motors (GM) berencana menghentikan produksi mobil Chevrolet Blazer yang menggunakan bahan bakar bensin. Menurut laporan dari GM Authority yang dikutip oleh The Verge, perusahaan ini akan beralih ke produksi varian mobil bertenaga listrik. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi GM untuk memperluas portofolio kendaraan ramah lingkungan. Chevrolet Blazer, yang selama ini dikenal sebagai SUV menengah, akan mengalami transformasi besar-besaran dengan fokus pada teknologi listrik.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa mobil Chevrolet Blazer, baik yang bertenaga listrik maupun berbahan bakar bensin, selama ini diproduksi di pabrik GM Ramos Arizpe di Meksiko. Pabrik ini sedang menjalani renovasi besar-besaran untuk mempersiapkan fasilitas produksi yang khusus dirancang untuk perakitan mobil listrik. Renovasi ini menandai komitmen GM dalam mendukung transisi industri otomotif menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Meskipun laporan tersebut cukup detail, perwakilan Chevrolet, Chad Lyons, menolak memberikan konfirmasi resmi. Dalam surel yang dikirimkan kepada The Verge, Lyons menyatakan bahwa perusahaan tidak memiliki perubahan portofolio yang bisa diumumkan saat ini. Ia juga menegaskan bahwa Chevrolet tidak akan memberikan komentar lebih lanjut terkait spekulasi yang beredar. Hal ini menunjukkan bahwa rencana GM mungkin masih dalam tahap pertimbangan atau belum siap diumumkan secara resmi.


Chevrolet Blazer merupakan salah satu model SUV menengah yang populer di pasar Amerika Serikat. Selain Blazer, Chevrolet juga memproduksi SUV yang lebih kecil, yaitu Equinox. Kedua model ini memiliki versi elektrik yang tidak hanya berbeda dalam hal sistem penggerak, tetapi juga dalam desain dan platform. Perbedaan ini menunjukkan upaya Chevrolet untuk menciptakan identitas tersendiri bagi varian listriknya, sehingga menarik minat konsumen yang peduli terhadap lingkungan.

Penjualan Chevrolet Blazer di Amerika Serikat mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, Chevrolet hanya berhasil menjual 52.576 unit Blazer, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan 94.599 unit yang terjual pada tahun 2020. Penurunan ini terjadi setelah desain ulang model tahun 2019 diperkenalkan. Faktor ini mungkin menjadi salah satu alasan GM mempertimbangkan untuk menghentikan produksi varian bensin dan beralih ke kendaraan listrik.

Selain Chevrolet Blazer, GM juga telah menghentikan produksi dua model lainnya, yaitu Cadillac XT5 dan XT6, pada tahun ini. Langkah ini menunjukkan bahwa GM sedang melakukan restrukturisasi besar-besaran dalam lini produknya. Fokus perusahaan kini lebih diarahkan pada pengembangan kendaraan listrik, sejalan dengan tren global yang semakin mengutamakan keberlanjutan. GM berharap dapat mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri otomotif dengan mengikuti perkembangan teknologi terkini.

Transisi ke kendaraan listrik bukanlah hal yang mudah bagi produsen otomotif tradisional seperti GM. Perusahaan harus memastikan bahwa infrastruktur produksi, rantai pasok, dan jaringan distribusi siap mendukung perubahan besar ini. Selain itu, GM juga perlu mempertimbangkan respons pasar terhadap kendaraan listrik, terutama di wilayah-wilayah yang masih bergantung pada kendaraan berbahan bakar fosil. Namun, langkah ini dianggap penting untuk menjaga daya saing di masa depan.

Chevrolet Blazer EV, varian listrik dari Blazer, diharapkan dapat menjadi salah satu produk unggulan GM dalam menghadapi persaingan di pasar kendaraan listrik. Dengan desain yang lebih modern dan teknologi terkini, Blazer EV diharapkan dapat menarik minat konsumen yang menginginkan kendaraan ramah lingkungan tanpa mengorbankan performa dan kenyamanan. GM juga berharap bahwa Blazer EV dapat membantu meningkatkan penjualan secara keseluruhan, mengingat penurunan yang terjadi pada varian bensin.

Selain Blazer EV, Chevrolet juga telah meluncurkan Equinox EV sebagai bagian dari strategi elektrikasinya. Equinox EV dirancang untuk bersaing dengan model-model listrik lainnya di segmen SUV kecil. Dengan harga yang kompetitif dan fitur-fitur canggih, Equinox EV diharapkan dapat menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang baru beralih ke kendaraan listrik. GM berkomitmen untuk menyediakan berbagai opsi kendaraan listrik yang dapat memenuhi kebutuhan beragam konsumen.

Langkah GM untuk menghentikan produksi kendaraan berbahan bakar bensin dan beralih ke kendaraan listrik sejalan dengan komitmen global dalam mengurangi emisi karbon. Banyak negara telah menetapkan target untuk mencapai net-zero emission dalam beberapa dekade mendatang, dan industri otomotif memainkan peran penting dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan menghentikan produksi Blazer bensin dan fokus pada varian listrik, GM menunjukkan keseriusannya dalam berkontribusi terhadap upaya pelestarian lingkungan.

Sumber : otomotif.antaranews.com

viewed :: 193
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :