27 November 2024
SPORTS MOTOR
Grassilli: Marquez Bisa Bekerja Sama dengan Bagnaia
Direktur Olahraga Ducati Corse, Mauro Grassilli, lega setelah mendapat masukan pertama dari Marc Marquez tentang Desmosedici GP25 saat tes MotoGP. Ia memuji kerja sama tim yang dilakukan pembalap Spanyol bersama Francesco Bagnaia, yang menjadi tempat ia berbagi masukan.
Salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu pada hari uji coba MotoGP di Barcelona adalah debut Marc Marquez di atas motor GP25 milik tim pabrikan. Setelah tahun yang dihabiskan di Gresini, di mana ia menemukan kembali daya saingnya dan mengukir tiga kemenangan (empat kemenangan termasuk Sprint Race di Aragon), juara dunia delapan kali ini mengincar kemenangan besar pada 2025 bersama tim pabrikan. Ekspektasi terhadapnya tentu saja tinggi ditandai dengan banyaknya jurnalis dan fotografer menunggu tirai dibuka di garasi #93.
Era serba merah dimulai untuk Marquez, yang turun ke lintasan sejak awal dengan GP25. Senjata yang akan digunakan Ducati untuk mencoba memenangi gelar. Begitu banyak antisipasi dari media dan penggemar, begitu banyak kecemasan bagi para pembalap Ducati, yang menunggu Marc di dalam kotak setelah lap pertamanya dengan Desmosedici.
"Tujuan hari itu adalah untuk mendengar perasaan pertamanya dan, ketika dia memasuki kotak, hal pertama yang dia katakan adalah Saya suka motornya. Bagi saya itu melegakan," kata Mauro Grassilli, Direktur Olahraga Ducati Corse, kepada surat kabar Spanyol, Marca.
Marc Marquez, Ducati Team
"Sejak awal kami bekerja untuk melihat dia di ruang tim resmi, dengan negosiasi dengan manajernya Jimmy (Martinez, red.) untuk bisa menyepakati banyak hal, seperti sponsor. Melihat hasil dari pekerjaan yang dimulai sejak beberapa bulan lalu adalah sebuah emosi yang unik. Melihatnya di lintasan dan di dalam kotak bersama kami adalah perasaan yang luar biasa,."
Salah satu pertanyaan terbesar seputar kedatangan Marc Marquez di tim pabrikan adalah kebersamaannya dengan Pecco Bagnaia. Namun, kedua rekan setim baru ini tampaknya telah menemukan keselarasan sejak awal, berbagi pendapat, perasaan, dan umpan balik yang sangat mirip.
Hal ini akan membantu pabrik dalam pengembangan GP25, seperti yang dikatakan Grassilli. "Dua orang terpenting dalam tim, yakni para pembalap, memiliki tujuan sama yang kami cari. Saya yakin ini tidak akan selalu mudah, tapi ini akan menjadi pengalaman yang bagus tahun depan," tuturnya.
"Saya melihat mereka berbicara satu sama lain, berbagi perasaan tentang motor yang sama. Mereka adalah dua profesional, aneh rasanya harus mengatakan apa yang kami tahu, tapi itulah yang kami inginkan.
"Kami ingin kedua rider berkontribusi bersama untuk pengembangan motor dan kesejahteraan tim. Kemudian, sesuatu yang tidak bisa dianggap remeh, melihat mereka berbicara di hari pertama, berbagi hal dengan jelas dan memiliki pemikiran sama tentang motor adalah pengakuan pertama atas pekerjaan yang kami lakukan."
Marc Marquez, Ducati Team,
Francesco Bagnaia, Ducati Team
Francesco Bagnaia, Ducati Team
Untuk mendapatkan Marquez di tim resmi, Ducati harus merelakan Jorge Martin dan Enea Bastianini pergi. Pembalap Spanyol itu memenangi kejuaraan dunia dengan tim Pramac dan kemudian mengambil nomor 1 (untuk saat ini hanya dalam arti kiasan, menunggu untuk mengetahui apakah dia akan memilih untuk mempertahankan nomor 89 atau tidak) ke Aprilia.
Sedangkan, pilot Rimini akan mengenakan warna KTM pada 2025 dengan Tech3. Itu adalah pilihan yang menyakitkan, tetapi tidak pernah disesali oleh Ducati. "Menyedihkan, karena keputusan yang harus kami ambil, sebagai Ducati, sangat sulit.
"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, ini adalah keputusan yang kami buat karena kami pikir itu adalah solusi terbaik, tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa sejak keputusan akhir dibuat hingga hari ini, itu selalu sedikit menyedihkan.
"Saya menjalani bulan-bulan ini bersama Enea dan keluarganya, kami bersenang-senang. Mereka adalah orang-orang yang hebat, tidak bekerja dengan mereka lagi akan sangat disayangkan. Sama halnya dengan Jorge (Martin, red) atau Angel (ayah Jorge Martin, red), tapi begitulah olahraga, meski aneh untuk dikatakan. Ketika ada rasa saling menghormati, keputusan yang Anda buat tidak selalu mudah untuk dijalani, tapi begitulah olahraga," tutup Grassilli.
Sumber : id.motorsport.com
viewed :: 151
Berita Terkait Lainnya :