13 April 2025
TIPS MOBIL
Penyakit Yang Sering Menimpa Power Steering

Kini, umumnya setiap mobil sudah dilengkapi dengan power steering. Untuk mobil lama, sebagian besar masih menggunakan power steering hidraulik. Untuk ini digunakan cairan yang dipompa sehingga menghasilkan tekanan pada rumah setir. Pompa bekerja karena digerakkan (diputar) oleh mesin melalu V-belt. Untuk mobil terbaru, kebanyakan power steering digerakkan oleh motor listrik sehingga disebut Electric Power Steering (EPS).
Untuk power steering hidraulik, masalah yang sering muncul adalah kebocoran karena sil pada
rumah setir aus. Akibatnya pemilik mobil setiap hari harus menambah cairan untuk power
steering.
Menurut Julius, pengelola bengkel spesialis power steering, Botak Seng di Fatmawati, Jakarta,
ada beberapa hal yang menyebabkan kelengkapan ini rusak.
1. Usia. Umur komponen di atas 5 tahun atau mobil sudah menempuh jarak 100.000 km. Masalah yang sering terjadi, kebocoran di selang atau di rack steer. Tanda-tandanya, muncul rembesan atau tetesan cairan power steering. Saat setir diputar, muncul suara mendegung. Untuk mengatasinya sementara waktu, pemilik mobil sering menambahkan cairan power steering.
Kalau itu yang terjadi,sil harus diganti. As pegas setir dibersihkan.karena di dalamnya
dipastikan terdapat kotoran berupa debu atau gram (kikisan logam). Jika dibiarkan, akan
merusak permukaan as.
2. Boot rack steer robek. Biasanya terjadi saat melintas jalan rusak. Di samping itu, karena
dibuat dari karet, bisa rengat dan pecah. Jika dibiarkan, air, debu dan kotoran akan masuk ke
as setir dan menyebabkannya berkarat. Indikasi as setir kotor dan berkarat, saat diputar
berbunyi. Setir juga berat ketika diputar.
3. Salah isi cairan. Pemilik mobil malas ke bengkel memperbaiki kebocoran. Mereka
mengatasinya dengan mengisi ulang cairan power steering. Ternyata banyak yang salah isi.
Menurut Julius, beberapa konsumen menganggap cairan power steering sama dengan yang digunakan untuk kopling dan rem. Padahal, sifatnya berbeda.
4. Pemakaian tidak wajar. Biasanya terjadi pada mobil yang dipakai untuk balap, slalom dan
drifting atau sering bermanuver secara ekstrem pada kecepatan tinggi. Akibatnya, tekanan
cairan pada sirkuit power steering menjadi sangat tinggi dan panas. Semakin sering
diperlakukan seperti itu, selang akan rusak dan bocor.
Untuk servis ataupun perbaikan, ganti sil membutuhkinwaktu 3 jam dengan biaya Rp 150.000 - 450.000. Namun jika terjadi kerusakan pada mekanis, misalnya as power steering, biaya bisa mencapai Rp 3 juta.
Berita Terkait Lainnya :