16 April 2025
GARASI MOBIL
Ford Buka Peluang Hadirkan Kendaraan Elektrifikasi Di Indonesia

Ford saat ini menjadi salah satu dari beberapa pabrikan otomotif di Indonesia yang belum menghadirkan kendaraan elektrifikasi, baik dalam bentuk mobil hybrid maupun mobil listrik berbasis baterai (BEV). Padahal, tren elektrifikasi tengah berkembang pesat di pasar otomotif global maupun lokal, dan semakin banyak produsen yang mulai memperluas lini produknya dengan kendaraan ramah lingkungan untuk menjawab kebutuhan pasar yang terus berubah.
Menariknya, secara global Ford sebenarnya telah aktif menjual kendaraan ramah lingkungan di berbagai negara. Model-model seperti Ford Mustang Mach-E dan F-150 Lightning menjadi bukti bahwa Ford memiliki portofolio kendaraan listrik yang kompetitif. Oleh karena itu, muncul pertanyaan mengenai seberapa besar peluang bagi Ford untuk membawa lini kendaraan elektrifikasinya ke pasar Indonesia, yang kini juga mulai terbuka terhadap teknologi tersebut.
Terkait hal ini, Country Manager RMA Indonesia, Toto Suharto, menyatakan bahwa pihaknya saat ini masih dalam tahap mempelajari peluang untuk menghadirkan kendaraan elektrifikasi di pasar nasional. Proses ini mencakup analisis terhadap kebutuhan konsumen, kesiapan infrastruktur, serta dukungan kebijakan dari Pemerintah. Menurutnya, segala hal masih dipertimbangkan agar keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi dan potensi pasar otomotif Indonesia.
“Saat ini, kita sedang teliti dan pelajari supaya nanti ketika mobil tersebut tiba, penggunanya bisa menggunakan kendaraan ini dengan baik. Jadi tidak menutup kemungkinan, kita akan menuju arah sana,” kata Toto saat ditemui wartawan di acara buka puasa bersama media di Kebayoran, Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Toto juga menambahkan bahwa pihaknya harus mempertimbangkan langkah menghadirkan kendaraan elektrifikasi dengan sangat hati-hati, termasuk dalam menentukan model kendaraan mana yang paling cocok untuk konsumen di Indonesia. Menurutnya, setiap segmen memiliki tantangan dan peluang tersendiri, sehingga diperlukan kajian menyeluruh agar produk yang dipilih benar-benar sesuai dengan karakter pasar serta kebutuhan pengguna di tanah air.
Ia menjelaskan bahwa saat ini Ford tengah mengevaluasi beberapa tipe kendaraan yang dinilai berpotensi untuk pasar Indonesia. Tipe-tipe tersebut mencakup pilihan antara hybrid, plug-in hybrid (PHEV), atau kendaraan listrik berbasis baterai (BEV). Toto menekankan bahwa pihaknya sedang mempelajari mana di antara opsi tersebut yang mampu memberikan keberlanjutan jangka panjang, baik dari sisi teknologi, ekosistem pendukung, maupun penerimaan konsumen di Indonesia.
Ia juga menerangkan model global seperti Mustang Mach-E memiliki peluang untuk pasar Indonesia. Tetapi, semua tergantung pada situasi pasar apakah model tersebut cocok digunakan untuk konsumen tanah air atau tidak.
“Di pasar global, memang sudah ada Mustang Mach-E,” terang Toto, “tetapi kehadirannya sangat bergantung pada kebutuhan dan karakteristik masing-masing negara.” Menurutnya, mobil tersebut tidak otomatis dipasarkan secara merata ke seluruh dunia, melainkan disesuaikan dengan strategi regional. Hal ini menjadi pertimbangan penting dalam memutuskan apakah kendaraan seperti Mach-E akan relevan dan diterima dengan baik di pasar Indonesia.
Mustang Mach-E sendiri merupakan mobil listrik berwujud crossover yang dirancang dengan tampilan tangguh namun tetap mengusung nuansa sporty khas Ford. Desainnya memadukan elemen modern dengan DNA performa, menjadikannya sebagai kendaraan listrik yang tetap mempertahankan semangat berkendara ala mobil sport. Nama Mustang Mach-E pun terinspirasi dari salah satu model ikonik Ford, yaitu muscle car legendaris Mustang, yang dikenal luas sebagai simbol kekuatan dan kecepatan.
Berbicara performanya, tipe Premium penggerak semua roda (AWD) memiliki motor listrik mencapai 346 hp dan torsi 580 Nm yang dapat berakselerasi dari 0 ke 100 km/jam dalam 4,8 detik. Kemudian, kecepatan tertingginya mencapai di angka 180 km/jam.
Sementara itu, tipe GT sebagai yang tertinggi dibekali motor listrik bertenaga 480 dk dan torsi puncak 813 Nm dengan top speed mencapai 200 km/jam dengan akselerasi dari 0 ke 100 km/jam dalam 3,8 detik.
Menyoal baterainya, Mustang Mach-E memiliki baterai 88 kWh untuk tipe Premium yang dapat memberikan jarak tempuh 540 km. Sementara, varian GT memiliki kapasitas baterai serupa dengan jangkauan lebih rendah yakni 500 km.
Sumber : voi.id
Berita Terkait Lainnya :