25 April 2024
SPORTS MOTOR

Pedrosa Hadapi Penampilan Ke 19 Di Sirkuit Jerez



Dani Pedrosa akan menghadapi MotoGP Spanyol ke-19 di Jerez akhir pekan ini, sebuah angka yang hanya bisa dibanggakan oleh sedikit pebalap Spanyol. Cari tahu semua angka yang diraih pebalap Spanyol ini di lintasan kandangnya.

Hanya sedikit pebalap di era modern yang bisa membanggakan bisa tampil di lebih dari 20 edisi Grand Prix Spanyol. Daftar ini dimulai dan diakhiri oleh Valentino Rossi dari Italia, yang antara tahun 1996 dan 2021 membalap di Mugello sebanyak 24 kali, dengan 9 kemenangan.

Jika ditarik mundur lebih jauh ke masa lalu, Angel Nieto pernah membalap di GP Spanyol hingga 21 kali dan membuat 11 kemenangan, antara 1964 dan 1986. Meskipun dalam kasus pebalap asal Zamora ini, tempat penyelenggaraan balapan berganti-ganti sirkuit. Ia secara teratur berpartisipasi di tahun yang sama dalam beberapa kategori.


Loris Capirossi juga membalap di GP Italia sebanyak 20 kali antara 1990 dan 2011, dengan hanya satu kemenangan, yaitu pada 2000. Tak satu pun dari mereka yang masih aktif mendekati angka-angka tersebut. 

Hanya pebalap Spanyol Dani Pedrosa, yang setelah pensiun pada 2018, kembali membalap sebagai pemegang wild card dalam perannya sebagai pebalap penguji dan pengembangan untuk KTM. Akhir pekan nanti, ia berpeluang untuk mengikuti GP Spanyol yang ke-19. Siapa tahu mungkin akan mencapai 20 kali penampilan di Jerez dalam beberapa tahun ke depan.

Pebalap Spanyol ini pertama kali turun dalam grand prix di Jerez pada 6 Mei 2001. Pedrosa telah memenangi tempat di kejuaraan 125cc melalui pelatihan, Movistar Talent, di mana ia gagal memenuhi syarat.

Podium: Pemenang balapan Dani Pedrosa, Tim Repsol Honda, peringkat kedua Marc Marquez, Tim Repsol Honda, peringkat ketiga Jorge Lorenzo, Tim Dunia Ducati

Kendati demikian, mereka yang bertanggung jawab atas program ini memahami bahwa Pedrosa memiliki bakat dan kualitas untuk menjadi proyek yang menarik. Mereka benar. Setelah memulai debutnya pada tahun itu di Jepang (P18) dan melanjutkannya di Republik Afrika Selatan (posisi ke-13), Pedrosa berhasil menjangkau 10 besar pertamanya di GP Spanyol. 

Kelas 125cc, penampilan ketiganya di Kejuaraan Dunia bersama Telefonica Movistar Jr. Team, balapan yang dimenangi pilot Jepang, Masao Azuma, mengungguli Lucio Cecchinello dan Gino Borsoi yang saat ini menjadi pebalap LCR-Honda dan Manajer Tim Pramac-Ducati.

Pada masa-masa awalnya sebagai pebalap, Jerez bukanlah sirkuit yang mudah diadaptasi oleh Pedrosa. Ia hanya finis di urutan keempat selama dua tahun, termasuk tahun 2003, saat ia menjadi juara 125cc, gelar dari kejuaraan dunia pertamanya. Ia juga tidak menang, bahkan crash pada tahun pertamanya di kelas 250cc (2004), saat ia memenangkan gelar keduanya, yang pertama di kelas menengah.

Kemenangan pertama Pedrosa di Jerez terjadi pada tahun kelimanya di Kejuaraan Dunia dan yang kedua di kelas 250cc, pada 10 April 2005, balapan pertama di musim tersebut. Pebalap asal Catalan ini menang di atas Telefonica Movistar Honda di depan Sebastian Porto dan Alex de Angelis, dengan Andrea Dovizioso berada di urutan keempat, Jorge Lorenzo di urutan keenam, dan Casey Stoner yang terjatuh saat balapan menyisakan 13 putaran lagi.

Sejak saat itu, hubungan antara Pedrosa dan Jerez semakin memanas, selama sepuluh musim berturut-turut, sembilan musim terakhir di MotoGP, ia selalu naik podium, dengan tiga kemenangan (2005, 2008 dan 2013), lima kali finis kedua dan dua kali finis ketiga.

Momen ikonok usai podium MotoGP Spanyol 2008, ketika Raja Juan Carlos mendamaikan Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo

Mediasi antara Pedrosa dan Lorenzo
Debutnya di kelas utama di Jerez adalah balapan 2006 yang tak terlupakan, ketika dia bertarung memperebutkan kemenangan dengan pebalap veteran Loris Capirossi (Ducati) hingga lap-lap terakhir balapan, dan finis di urutan kedua.

Kemenangan pertama di kelas utama diraihnya pada 2008, sebuah kemenangan ikonik di depan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, yang tercatat dalam sejarah karena upaya Raja Spanyol saat itu, Juan Carlos I, untuk mengajak Dani dan Jorge berdamai dan berjabat tangan, namun gagal dan butuh waktu 10 tahun untuk mewujudkannya.

Setelah tidak membalap pada 2015 karena cedera yang membuatnya absen dalam beberapa balapan, dan finis di urutan keempat pada 2016, Pedrosa masih punya kebanggaan yang terakhir untuk saat itu, dengan memenangi GP Spanyol 2017 di depan Marc Marquez dan  Jorge Lorenzo. Pada musim terakhirnya, 2018, Pedrosa tidak dapat menyelesaikan balapan karena terjatuh saat balapan menyisakan delapan lap lagi.

Ketika kisah antara Dani dan Jerez, sirkuit di mana ada tikungan yang dinamai sesuai namanya (Tikungan 6), tampaknya telah berakhir. Kehidupan telah memberikan kesempatan baru bagi hubungan tersebut, dan dalam perannya sebagai pebalap penguji KTM, Pedrosa mengambil bagian dalam GP Spanyol 2023, dengan finis P7 dan penampilan yang sangat relevan.

Kisahnya akan berlanjut pada akhir pekan ini dengan penampilan ke-19 dalam apa yang akan menjadi Kejuaraan Dunia ke-220-nya, di mana Pedrosa telah mengumpulkan 54 kemenangan dan 153 podium, tidak kurang dari itu.

Penampilan Dani Pedrosa di Jerez :

Dani Pedrosa, Red Bull KTM Factory Racing.

Sumber : id.motorsport.com

viewed :: 169
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :