15 September 2023
TIPS MOTOR

Cara Kerja Sistem Injeksi FI Dan Karburator



Di masa sekarang begitu marak peredaran kendaraan khususnya sepeda motor yang mengusung sistem pembakaran bahan bakar injeksi (fuel injection). Sistem pengolah bahan bakar baru ini diklaim memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan sistem pengolahan bahan bakar yang masih konvensional, dan salah satunya adalah perbandingan konsumsi bahan bakar yang jauh lebih irit dibandingkan dengan penggunaan karburator. Meskipun demikian, namun nyatanya sistem injeksi yang masih terbilang baru ini belum dapat dipahami secara utuh oleh sebagian besar masyarakat kita.

Beberapa produsen sepeda motor besar seperti Honda, Yamaha dan Kawasaki bahkan telah secara terang-terangan ingin memproduksi motor-motor masa depan dengan harga termurah yang kompetitif yang mengusung sistem ini. Hal tersebut diperkuat dengan munculnya beberapa varian sepeda motor yang mulai ikut menyemarakkan pasaran sepeda motor Indonesia.

Kawasaki yang hadir dengan kelas premium menyuguhkan Kawasaki New Ninja 250 yang menuju, pasar kelas menengah atas. Begitu pun dengan Honda yang dengan piawai masih bermain di kelas matic dengan menghadirkan untuk kelas menengah kebawah yang sekaligus diklaim matic paling irit yang mampu menempuh jarak hingga 90km/liter berkat adanya sistem baru ini. Sedangkan Yamaha nampaknya tak ingin kalah saing dengan mulai mengembangkan motor bermesin injeksi. Hal ini ditandai dengan dimulainya pemasaran Yamaha New V-ixion Lightning 2013 yang berkapasitas mesin 150 cc.

Nah, guna melengkapi pemahaman perihal sistem injeksi FI dan Karburator, maka melalui ulasan artikel sederhana ini, maka kami akan memberikan penjelasan perihal perbedaan sistem dan cara kerja dari keduanya.

Sistem injeksi atau yang juga dikenal dengan istilah fuel injection merupakan sebuah cara kerja mekanis yang menggunakan teknologi sebagai pengontrol yang mampu mengatur pasokan bahan bakar serta juga udara ke dalam ruang pembakaran secara cepat, tepat, proporsional sekaligus optimal.

Sistem injeksi akan mengatur jumlah campuran pasokan bahan bakar dan udara yang tercampur secara homogen dengan menggunakan sensor. Sensor ini kemudian secara otomatis akan menyesuaikan komposisi konsumsi bahan bakar sesuai dengan keadaan mesin.

Sistem tersebut dimulai pada saat bensin mengalir dari tanki kendaraan yang kemudian menuju kepada tahapan atomisasi bahan bakar yang disemprotkan melalui dua throttle valve. Proses atomisasi adalah merupakan sebuah proses dimana bahan bakar mengalami tekanan tinggi dan pemampatan yang kemudian proses yang dihasilkan adalah berupa asap atau partikel kabut. Bahan bakar yang telah menyerupai kabut tersebut kemudian dikeluarkan melalui lubang injektor canonical dengan posisi menghadap ke ruang pembakaran.

Sistem karburator merupakan sebuah sistem mekanis pencampur bahan bakar dan udara yang digunakan pada kendaraan bermotor dan bisa di setel secara manual. Besar kecilnya aliran fluida atau cairan bahan bakar kedalam karburator sangat tergantung dari bukaan pedal gas karena sistem kerja dari karburator adalah adanya venturi yang berupa lorong-lorong tempat mengalirnya bahan bakar.

Meskipun karburator merupakan sebuah perangkat pencampur bahan bakar yang cukup ideal namun konsistensinya sangat dipengaruhi oleh viskositas (gaya gesek fluida), temperatur mesin yang ekstrim, gaya sentrifugal dan sebagainya yang bisa mempengaruhi sistem kerja karburator.

Komponen-komponen yang terdapat di dalam karburator antara lain yaitu pilot jet, sekrup stasioner, needle jet, jet needle, skep karburator dan main jet. Komponen-komponen inilah yang memberikan pengaturan sesuai dengan perintah yang dilakukan secara manual pada saat gas dibuka tutup.

Demikianlah seputar pembahasan mengenai sistem FI, semoga informasi ini bisa memberikan manfaat serta wawasan baru mengenai sistem mekanisme bahan bakar kendaraan bermotor.     ..... (w33)

viewed :: 128148
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :