28 Juni 2014
SPORTS MOTOR
Yamaha Riding Academy Tuntut Para Pebalap Inisiatif
Yamaha Riding Academy (YRA) dilakukan dalam waktu yang tidak terus menerus, artinya ada jeda waktu cukup lama antara YRA ronde I dengan YRA ronde II. Ini menyebabkan para pebalap harus punya inisiatif untuk menjaga kebugaran fisiknya dan gaya balap.
Seperti yang dilakukan Imanuel Pratna, untuk menjaga kebugaran fisik dia melakukan core training untuk memperkuat ketahanan otot-otot. Selain itu untuk melatih pernafasan dia bersepeda dan lari. Saya sering main motortrail untuk memperkuat otot tangan dan kaki, serta menjaga fisik, ungkap pebalap berusia 17 tahun ini.
Dia pun menjaga asupan makanan. Saat sarapan dia menyantap banyak karbohidrat, sedangkan makan siang dikurangi. Bahkan makan malam jauh lebih sedikit karbohidratnya.
Kalau untuk nutrisi saya sesuaikan dengan masukan dari dokter pribadi saya, bilang pebalap bernomor start 34 ini. Di Yamaha Riding Academy, beberapa joki sepedamotor bebek (cub) dilatih menggunakan sportbike dengan kapasitas mesin lebih besar. Namun, karena ada jeda waktu cukup panjang antara YRA I dan II membuat mereka beradaptasi kembali ketika asuk YRA.
Saya cukup kesulitan dengan gaya berkendara, karena saya biasa pakai bebek dan saya masih membalap di Indoprix. Selama jeda saya isi dengan balap Indoprix maka otomatis gaya balap saya kembali ke bebek. Nah, ketika saya balik lagi ke YRA adaptasinya agak sulit, aku Fitriansyah Kete.
viewed :: 11450
Berita Terkait Lainnya :