20 November 2024
SPORTS MOTOR
Aktor Di Balik Metamorfosis Jorge Martin Dalam MotoGP
Jorge Martin telah melatih aspek mentalnya sepanjang tahun bersama Xero Gasol, seorang psikolog olahraga yang memberi ketenangan yang dibutuhkan untuk menghadapi dan menang lawan juara dunia dua kali MotoGP, Francesco Bagnaia.
Ketika Jorge Martin berada di salah satu tikungan Montmelo, mengenakan topeng Terminator untuk merayakan gelar juara MotoGP pertamanya, sesosok tubuh mengamatinya dari kejauhan, larut dalam kerumunan orang di pit lane, di samping Jorge Lorenzo.
Xero Gasol adalah seorang psikolog yang terbiasa bekerja dengan para atlet, terutama di dunia sepak bola. Kontribusinya sangat penting dalam memahami transformasi yang dialami Martin selama setahun terakhir. Ia sangat menyukai hoki, bahkan pernah melatih Atletico de Terrassa.
Tak punya hubungan dengan MotoGP jadi salah satu pertimbangan Martin bekerja sama dengan seseorang yang hingga Mei lalu, baru pertama mengunjungi paddock, tepatnya GP Barcelona. Gasol telah menjadi salah satu pendukung paling solid bagi pemilik #1 itu selama musim di mana ia telah memberikan versi dirinya yang sedikit berbeda.
Dia telah menjadi pebalap yang lebih tenang, baik di dalam maupun di luar motor, sebuah situasi yang memungkinkan kita untuk memahami solvabilitas yang tercermin dalam angkanya: 16 podium dari 20 yang mungkin diraihnya, dengan 3 kemenangan di hari Minggu, dan 7 kemenangan di balapan. Dinamika luar biasa yang telah membawanya ke 508 poin, skor tertinggi dalam sejarah kompetisi. Sebuah akumulasi yang lebih hebat dari 11 kemenangan Pecco Bagnaia.
Jorge Martin, Pramac Racing
"Tahun ini saya banyak bekerja dengan psikolog saya, Xero, yang telah membantu saya menghilangkan rasa takut tidak menang, membalap tanpa takut kalah dan melakukannya demi ilusi kemenangan," kata MartÃn hari Minggu ini, setelah mandi dengan anggur bersoda.
Angel Martin, ayah sang juara kelas premier kelima setelah Alex Criville, Jorge Lorenzo, Marc Marquez, dan Joan Mir, mengungkapkan, "Perubahan Jorge terus berlanjut musim ini. Di lingkungan ini, ketika Anda membutuhkan bantuan, Anda memintanya."
Pedro Acosta, salah satu yang dekat dengan Martinator karena satu agen, menambahkan, "Jorge telah mendapatkan gelarnya. Dia telah mencapai apa yang tidak dia raih tahun lalu: konsistensi."
Albert Valera yang berjasa mempertemukan Martin dengan Gasol, yang lebih memilih untuk tetap berada di belakang layar. Sang agen, yang juga menangani Aleix Espargaro, menyarankan agar keduanya bertemu dalam sebuah acara makan untuk melihat seberapa baik ketika berada dalam gelombang yang sama.
Sejak saat itu, komunikasi antara MartÃn dan Gasol terus terjalin, baik secara tatap muka melalui konferensi video maupun aplikasi Whatsapp. Perhatiannya langsung tertuju pada saat-saat yang paling sulit, seperti misalnya di Sachsenring, di mana pesaingnya saat itu terjatuh saat ia memimpin balapan. Dorongan pertamanya, segera setelah pilot 26 tahun tersebut kembali ke mobil dan masuk ke truk timnya, adalah menelepon Gasol dan memberi tahu apa yang terjadi.
"Perubahan Jorge sangat besar tahun ini. Sebelumnya ia hanya menantikan hari esok, tanpa fokus pada saat ini. Sekarang, dia menikmati saat ini, dan menyadari betapa beruntungnya dia berada di posisi yang sekarang," ucap salah satu teman terdekat MartÃn kepada Motorsport.com, yang setahun lalu, saat kalah dalam duel Kejuaraan Dunia melawan Bagnaia.
"Dia mengalami saat-saat yang buruk, karena dia memberi banyak tekanan pada dirinya sendiri dan sama sekali tidak menikmati perjalanannya. Kali ini dia melakukannya", tambah suara berwibawa itu, yang juga lebih memilih untuk tidak disebutkan namanya agar tidak mencuri spotlight.
Jorge Martin, Pramac Racing
Sumber : id.motorsport.com
viewed :: 165
Berita Terkait Lainnya :