06 Agustus 2024
SPORTS MOTOR
Bagnaia Dan Marquez Beda Pendapat Soal Towing
Francesco Bagnaia menyerukan hukuman lebih keras bagi para pebalap yang sengaja menunggu dan melakukan towing agar bisa mencatatkan waktu terbaik seperti yang terjadi di MotoGP Inggris, Sabtu (3/8/2024). Marc Marquez pun memberi respons berbeda.
Seperti biasa di sepanjang Q2 GP Inggris terlihat banyak pebalap yang mencari roda untuk diikuti, atau yang lebih berbahaya, menunggu pebalap cepat di tengah lintasan, untuk mendapatkan referensi. Pecco Bagnaia, salah satu pebalap yang biasanya dijadikan acuan. Sayangnya, ia tidak bisa memanfaatkan ban kedua dan, meskipun memiliki kecepatan, ia gagal meraih pole.
Juara bertahan itu sempat menyeret Marquez di awal, dan di lap kedua, pebalap Italia itu lalu dibuntuti para pebalap di belakangnya, meskipun stiker yang longgar di pelindung helmnya yang pada akhirnya menggagalkan menyelesaikan lap.
Setelah Sprint Race, di mana ia mengalami kecelakaan saat berada di urutan keempat, Bagnaia menyerukan "hukuman yang keras" bagi para pebalap yang menunggu roda dan mengatakan bahwa para steward seharusnya lebih memperhatikan masalah seperti itu daripada "hal-hal konyol" yang mereka lihat, seperti ritsleting kostum balapnya yang turun beberapa sentimeter.
"Para steward harus lebih fokus pada hal-hal yang penting dan mengurangi hal-hal yang tidak penting. Jadi bagi saya apa yang kita lihat hari ini, apa yang kita lihat dalam empat atau lima sesi kualifikasi terakhir adalah konyol," katanya.
"Kami berada di puncak olahraga. Kami adalah pebalap tercepat di dunia. Kami berada di sini karena bisa melakukan banyak hal sendirian. Kecepatan kami sangat bagus, jadi saya tidak mengerti mengapa beberapa pebalap harus mengikuti roda.
"Untuk apa, untuk mendapatkan (selisih) sepersepuluh, dua sepersepuluh? Lebih baik sendirian, lebih fokus pada performa dan tidak berpikir ayo ikuti pebalap lain, karena hal semacam ini menghilangkan konsentrasi Anda pada performa. Melakukan putaran sendirian jauh lebih baik untuk performa.â€
Pecco mengatakan bahwa mereka adalah contoh yang buruk bagi para pebalap muda. "Di Moto3 hari ini, dengan empat menit tersisa, enam pebalap telah mencatatkan waktu tercepat karena sebuah towing lebih penting. Saat ini mereka bisa melakukannya karena mereka memiliki kami sebagai contoh," ia menambahkan.
Pebalap yang baru saja menikah itu menyarankan agar sistem harus diubah sehingga pebalap lain tidak dapat diikuti. Sementara perubahan itu akan dilakukan, dia menganjurkan adanya penalti. "Tentu saja, dengan cara yang tegas," ujar sang pemimpin klasemen Kejuaraan Dunia.
Francesco Bagnaia, Ducati Team
Bagnaia mengakui bahwa ia telah meminta agar peraturan tersebut diubah, namun "tentu saja tidak semua orang setuju". "Ini sangat berbahaya karena terkadang Anda mendorong dan pebalap melaju lambat di tengah lintasan, memotong jalur Anda dan itu cukup berbahaya. Dan ketika mereka sedang menunggu roda, para pebalap mulai menunjukkannya dengan cara yang bodoh. Jadi penting untuk menghukum hal semacam ini".
Dia jelas ditanya apakah yang terjadi dengan Marc Marquez pada hari Sabtu adalah sebuah contoh. "Tidak hanya hari ini, tapi juga yang terjadi di Assen, seperti yang terjadi di Mugello dengan Miguel Oliveira dan Jorge Martin. Terkadang lebih baik melakukan perubahan drastis karena kami membutuhkan aturan tentang hal itu,†tandasnya.
Sementara Pecco berterus terang tentang para pebalap yang mencari referensi, Marc Márquez percaya bahwa tidak ada masalah dengan hal itu. "Saya berharap saya berada dalam situasi Bagnaia dan mereka mengikuti roda saya, karena itu berarti Anda adalah yang tercepat."
"Bagi saya, ini adalah motor dan pada akhirnya pebalap tercepatlah yang membuat perbedaan, tetapi mereka yang kekurangan sesuatu akan mencari sedikit lebih banyak, dan keuntungan kecil yang dapat memberi Anda slipstream, roda atau referensi, apa pun sebutannya," jelas pebalap Gresini, yang diingatkan bahwa di saat-saat terbaiknya, justru ia yang dibuntuti.
"Saya berharap saya bisa berada dalam situasi itu, bagi saya selalu seperti itu, itu bagian dari pertunjukan dan akan selalu ada. Jika Anda ingin menghindarinya, Anda harus pindah ke kualifikasi satu lawan satu, tetapi saya sudah berada di SBK dan itu sangat merepotkan".
Kata-kata Bagnaia, yang berbicara tentang situasi yang "konyol" dan menyerukan "sanksi yang kuat", juga dapat dipahami sebagai perang psikologis. "Dia tidak menyebut nama saya, jadi saya tidak merasa disinggung," ucap pebalap Cervera ini menanggapi tuduhan terselubung dari rekan setim barunya di Ducati untuk tahun depan.
Marc Marquez, Gresini Racing
Sumber : id.motorsport.com
viewed :: 1210
Berita Terkait Lainnya :