21 Juli 2024
SPORTS MOTOR
Rea: Tak Menyangka Razgatlioglu Sangat Dominan, Dia Menonjol
Jonathan Rea dan rekan-rekannya di WSBK setuju bahwa Toprak Razgatlioglu yang membuat perbedaan bukan dari peningkatan performa BMW M1000RR. Pebalap Turki itu berada di jalur yang tepat untuk menulis ulang sejarah Kejuaraan Dunia Superbike dan membawa BMW meraih gelar pertamanya di kompetisi tersebut. Baru-baru ini, dia berhasil meraih tujuh kemenangan beruntun. Dengan dominasinya sekarang, sepertinya rekor 11 kemenangan beruntun sudah di depan mata.
Jonathan Rea memprediksi beberapa tahun yang lalu bahwa Razgatlioglu akan menjadi bintang besar berikutnya di Kejuaraan Dunia Superbike. Bahkan, pemegang rekor juara WSBK itu terkejut dengan apa yang dilakukan eks rider Yamaha tersebut. “Saya tak menyangka ia bisa begitu dominan. Dan itu di arena yang penuh dengan pebalap cepat. Dia benar-benar menonjol,” kata Rea, menegaskan kemampuan sang pemimpin klasemen dunia.
Dengan beralih dari Yamaha ke BMW, Razgatlioglu mengambil risiko yang jelas, karena BMW belum pernah finis lebih tinggi dari posisi keempat di klasemen pabrikan sejak kembalinya ke pabrikan dan jelas berada di belakang Ducati, Yamaha, dan Kawasaki. Rea melihatnya secara berbeda. “Itu bukan keputusan yang gegabah. Sudah ada banyak tanda tahun lalu bahwa BMW memiliki paket yang sangat bagus,” ujar pebalap asal Irlandia Utara ini.
Apakah membawa kepala kru Phil Marron adalah kunci sukses?
Seberapa cepat Razgatlioglu membawa majikan barunya menuju kesuksesan mengejutkan banyak penggemar dan orang dalam. “Toprak adalah pebalap yang sangat berbakat. Tapi, ia menemukan kakinya lebih cepat dari yang saya perkirakan. Saya harus memberinya banyak pujian. Tapi ia juga membawa serta kepala krunya dan itu tentu saja membantunya.
“Pergantian saya berbeda. Butuh waktu lebih lama untuk memahami situasinya. Hal itu mengejutkan dan membuat saya kecewa,” imbuh Rea mengenai peralihannya dari Kawasaki ke Yamaha. Kepindahan ini menandai berakhirnya kolaborasi yang telah berlangsung lama dengan Pere Riba, yang telah membantunya mengumpulkan enam gelar beruntun.
Cerita yang sama sekali berbeda di Yamaha. Rea mengalami awal yang buruk dengan kepala kru Andrew Pitt. “Sepertinya kami membuat banyak kemajuan dengan cepat. Tapi kemudian kami mencapai batas. Saya membutuhkan lebih banyak bantuan dari luar,” jelas Rea dalam wawancara eksklusif dengan Motorsport-Total.com.
“Selama beberapa bulan terakhir, saya telah meningkatkan tekanan pada orang-orang saya, pada kepala kru, insinyur elektronik, dan manajer tim. Saya tahu apa yang saya butuhkan untuk menjadi cepat. Tapi saya butuh bantuan untuk melakukannya. Kami tahu apa yang kami butuhkan. Tapi, itu butuh waktu. Anda tak bisa menjentikkan jari begitu saja.”
Phil Marron, Toprak Razgatlioglu,
BMW Motorrad WorldSBK Team
BMW Motorrad WorldSBK Team
Rea Bantu Razgatlioglu dalam debutnya
“Ia adalah pebalap yang sangat berbakat,” puji Rea. “Sangat menyenangkan melihat seseorang bisa berkendara seperti itu, meski terkadang menjengkelkan ketika harus bersaing dengannya. Sepertinya hampir tanpa usaha dan Anda pikir itu mudah. Tapi itu jauh dari mudah. Saya dapat meyakinkan Anda akan hal itu.
“Pujian besar untuk dia dan timnya. Mereka telah bekerja dengan sangat baik. Ia kini menjadi tolok ukur bagi semua orang di Kejuaraan Dunia Superbike.” Saat Razgatlioglu dipromosikan ke Kejuaraan Dunia Superbike pada musim 2018, Rea memainkan peran penting. Rider 37 tahun itu menunjukkan kemampuannya pada percobaan pertamanya dengan Kawasaki ZX-10RR. Razgatlioglu terbukti menjadi murid yang bersemangat.
“Saya tidak bisa mengambil pujian atas kesuksesannya sekarang. Namun saya adalah penggemar beratnya ketika ia datang ke paddock ini dan membalap bersama Puccetti di Kejuaraan Superstock. Ia sudah seperti rekan setim,” kenang Rea.
“Kami sering makan siang bersama. Ia pria yang baik dan pebalap yang tangguh. Saya selalu menikmati balapan melawannya. Saya senang dia sekarang mendapatkan kesuksesan yang layak dia dapatkan.”
Toprak Razgatlioglu, BMW Motorrad WorldSBK Team
Apakah Yamaha R1 menyembunyikan potensi Razgatlioglu?
Tahun lalu, Razgatlioglu menunjukkan penampilan yang mengesankan, namun masih sering kalah dalam pertarungan dengan sang juara dunia, Alvaro Bautista (Ducati). Jika melihat performa Yamaha R1 tahun ini, prestasi Razgatlioglu terlihat semakin bersinar.
Pebalap Kawasaki, Alex Lowes, menegaskan, “Hal ini menunjukkan bahwa ia telah mengeluarkan seluruh kemampuannya. Yamaha tidak cukup cepat. Dalam situasi balapan, sangat sulit dengan Yamaha. Sekarang, ia memiliki tenaga dan kecepatan tertinggi. Jadi dia bisa mengeluarkan semua yang dia bisa dari pengereman.”
Namun, Lowes tidak ingin mengklaim bahwa BMW pada dasarnya lebih baik dari Yamaha. Pebalap BMW lainnya bahkan tidak bisa mendekati hasil yang diraih Razgatlioglu.
“Apakah motor ini lebih baik dari Yamaha? Sulit untuk mengatakannya,” kata Lowes. “Ini tidak seperti motor-motor BMW lainnya yang berada tepat di belakangnya. Scott (Redding) adalah pebalap yang fantastis dan selalu kuat di Donington.
“Dia mengendarai motor dengan baik tetapi tidak bisa mendapatkan apa yang Toprak bisa lakukan. Ini bukan motor yang mudah untuk dikendarai, tapi Toprak membuat perbedaan.
“Sangat mudah baginya, Anda harus memberinya pujian. Tapi juga tim, karena mereka telah melakukan pekerjaan dengan baik,” Lowes menggarisbawahi kerja bagus BMW dalam proyek WSBK. Di Kejuaraan Dunia, Razgatlioglu mampu menjauh dari kejaran Ducati di Donington akhir pekan lalu. Nicolo Bulega saat ini menjadi saingan terdekatnya.
“Toprak kini mengalami momen terbaik dalam kariernya. Motornya sudah jauh lebih baik. Saya rasa ia adalah satu-satunya pebalap yang menggunakan BMW 100 persen. Mereka sangat kuat sekarang, tapi kami juga kuat,” ujar Bulega, mengisyaratkan bahwa ia belum menyerah.
Sumber : id.motorsport.com
viewed :: 1184
Berita Terkait Lainnya :