Marc Marquez menjelaskan mengapa performa kualifikasi yang ia tampilkan tidak sesuai dengan kecepatan balapan yang kuat akhir-akhir ini, setelah naik dari posisi 14 ke P2 dalam sprint MotoGP Catalunya, Sabtu (25/5/2024).

Pebalap Gresini Ducati ini dengan cepat beradaptasi dari Honda yang dikendarainya selama 11 tahun ke GP23 yang dimilikinya saat ini. Ia meraih podium di empat dari enam sprint dan dua kali balapan panjang sebelumnya. Namun, tiga podium akhir pekan terakhirnya diraih setelah berjuang keras dari kualifikasi yang buruk, dengan dua posisi runner-up di Le Mans usai memulai balapan dari grid ke-13.

Di Barcelona akhir pekan ini, Marquez sekali lagi terpuruk di Q1 setelah Practice yang mengecewakan dan sekali lagi gagal menembus Q2. Kali ini, ia berada di urutan ke-14, di belakang sang adik, Alex. Untuk pertama kalinya sejak MotoGP Inggris dan Austria tahun lalu, ia gagal menembus Q2 secara beruntun.

Berbicara kepada media pada Sabtu setelah finis P2 dalam sprint GP Catalunya, Marquez mengatakan bahwa ia kesulitan untuk mendapatkan kecepatan dengan ban baru. Hal tersebut telah menjadi masalah sejak tes pramusim.

"Maksud saya, hanya saja ketika saya melewati dua, tiga lap dengan ban tersebut saya merasa lebih baik," katanya. "Dan kami perlu memahami mengapa. Di Le Mans, saya sedikit merasakan hal yang sama, dan di sini (di Barcelona) lagi. "Maksud saya, ketika menggunakan ban baru, saya kesulitan. Saya sudah berjuang keras di pramusim.

"Kemudian, saya bisa sedikit mengimbanginya di balapan pertama, tetapi sekali lagi sekarang saya berjuang dengan ban baru dan itu adalah sesuatu yang harus kami kerjakan dengan sangat dalam karena jika kami start di dua baris pertama, atau tiga baris pertama. Itu adalah balapan yang berbeda.

"Ketika Anda start dari posisi ke-14, Anda akan mendapat hukuman atas strategi balapan Anda. Saat ini, kami bisa menyelamatkan diri, tapi itu terlalu berisiko." Marquez menambahkan bahwa perasaannya terhadap ban belakang lunak barunya di awal sprint 12 lap pada Sabtu "sangat buruk" dan merasa hampir terjatuh.

"Dua lap pertama, rasanya sangat buruk," katanya. “Kemudian, saya merasa akan kehilangan bagian depan di beberapa area. Bahkan, di dua lap pertama, saya bahkan kesulitan untuk mengikuti (Enea) Bastianini yang berada di depan saya.

"Tapi kemudian di lap ketiga, saya mulai merasakan potensi dan kemudian saya mulai menyerang yang lain. Yang paling penting adalah balapan, jika Anda berjuang tiga lap, Anda memiliki 20 lap di depan.

"Tapi saya tidak suka perasaan ini, karena dalam latihan kualifikasi, Anda harus memiliki potensi itu. Jika tidak, Anda tidak bisa melakukan apa-apa dan di situlah kami harus berkembang. "Memang benar bahwa kami harus banyak berkembang pada Jumat. Karena dengan waktu putaran hari ini, saya memulai dari baris ketiga. Namun, ini masih bisa diterima di sirkuit di mana saya kesulitan.”

Marquez mencatat bahwa perubahan set-up yang cukup besar untuk Sabtu telah menghasilkan performa sprint yang kuat, meskipun ia mengakui bahwa kurangnya pemahaman tentang motor yang telah diubahnya berkontribusi pada kegagalannya di Q1.

"Maksud saya, set-up motor kami banyak berubah," jelasnya. "Adalah salah satu hal yang baik untuk memiliki pebalap Ducati yang cepat di dalam grup. "Anda menganalisis, terkadang mereka menganalisis dan mengikuti arah saya, dan kali ini kami menganalisis di mana kami berada. Kami menganalisis di mana mereka berada dan kami sedikit mengarah ke sana. Saya mulai merasa lebih baik.

"Masalahnya di Q1 adalah ini adalah serangan pertama kalinya dengan set-up tersebut dan itu sangat berbeda. Namun pada kecepatan balapan, saya terus melaju dan saya mengerti bagaimana mengendarai motor karena itu adalah perubahan besar. "Terlambat karena besok kami start dari urutan ke-14, tapi balapan masih panjang dan dengan ban belakang medium mari kita lihat bagaimana kami bisa mengatasinya."

Sumber : id.motorsport.com