Pebalap BMW, Scott Redding, angkat topi ketika melihat gaya balap Toprak Razgatlioglu yang membuahkan kemenangan dalam WSBK Catalunya, di Sirkuit Barcelona, akhir pekan lalu. Razgatlioglu itu membukukan prestasi mengesankan dengan naik podium tertinggi di Race 1 dan Superpole Race, peringkat ketiga Race 2. Keberhasilan itu menggemparkan garasi BMW, yang selama ini kesulitan bersaing di grup depan.

Apalagi, lintasan dengan grip rendah seperti di Barcelona biasanya mengekspos kelemahan M1000RR. Pebalap pabrikan BMW asal Turki itu berhasil merobohkan batasan. Rekan setimnya, Michael van der Mark, pun menunjukkan kemajuan kinerja. Performa luar biasa penerusnya di tim pabrikan itu dapat apresiasi besar dari Redding.

"Itu adalah akhir pekan yang sulit. Tapi di sisi lain, kami mengharapkan itu," jelas pebalap tim pelanggan BMW, Bonovo, saat bertemu Motorsport.com. "Luar biasa apa yang ditunjukkan Toprak dan Van der Mark akhir pekan ini. Tapi bagi saya, ini adalah sebuah kejutan.

"Saya akan mempertaruhkan segalanya untuk kemenangan Toprak, tapi tidak di Barcelona. Saya angkat topi dan menaruh respek yang tinggi.” Wajar jika ia kaget dengan kemajuan signifikan dua pebalap tim utama. Sebab, rider Inggris tersebut membukukan rapor bertolak belakang, yakni finis P17, P12, dan P11.

"Kami memiliki masalah yang sama, meskipun motornya sudah lebih baik. Kami masih kesulitan dengan bagian elektronik di beberapa area. Perubahan suhu dan ban juga membuat kami mundur," ujarnya tentang masalah yang dihadapi.

Apakah ia bisa belajar sesuatu dari data yang dimiliki Razgatlioglu? "Sebelum pekan ini, saya akan mengatakan bahwa gaya mengemudinya terlalu istimewa. Namun setelah balapan saya menyadari bahwa saya sama bagusnya di banyak area,” jelas Redding dengan penuh kekaguman.

"Dia jelas memiliki sedikit lebih banyak cadangan saat mengerem. Jika saya menggunakan titik pengereman miliknya, motor saya tidak melambat seperti yang ia lakukan. Kami harus memahami hal itu lebih baik dalam hal set-up. Yang paling membuat saya terkesan adalah bagaimana ia melindungi bannya.

Redding takjub dengan betapa konsistennya mantan rider Yamaha dalam melakukan pengereman hingga batas maksimal. "Saya bisa mengerem sebaik dia, tapi saya tidak bisa melakukannya setiap lap. Ia bisa melakukannya setiap lap. Saya berada di batas maksimal dan di satu lap saya bisa melakukannya lebih baik daripada di lap lainnya,” tuturnya.

"Gaya mengemudinya melindungi ban karena ia tidak perlu berakselerasi terlalu keras saat keluar dari tikungan. Tapi, saya harus melakukan itu karena saya tidak sebagus dia. Sungguh mengesankan apa yang telah ia lakukan. "Di sisi lain, rute tersulit bagi saya sudah berlalu. Sekarang kita akan melihat perkembangannya.”

Redding menegaskan tak akan menurunkan targetnya. Ia bahkan berani menantang Razgatlioglu berebut kemenangan. "Setelah melihat apa yang terjadi di Barcelona, saya rasa kami bisa bertarung untuk meraih podium dan kemenangan," jawab Redding penuh percaya diri.

"Menurut saya, Toprak adalah pebalap yang lebih baik dari saya. Ia memiliki lebih banyak bakat alami. Ia berasal dari generasi yang sedikit lebih muda dan hanya memiliki sedikit lebih banyak bakat. Itulah yang selalu saya katakan: Jika ada pebalap yang lebih baik dari saya, maka Toprak. Namun, bukan berarti saya tak bisa mengalahkannya.

"Banyak hal yang mungkin terjadi dalam balapan. Tapi saat ini, saya sangat selaras dengan motornya. Setelah beberapa tahun yang sulit, saya harus menghilangkan kebiasaan saya. Saya harus berkendara seperti Scott Redding lagi. Kemudian, Anda akan melihat beberapa sorotan selama musim ini. Tapi untuk melakukan itu, saya harus berkendara seperti yang saya inginkan.

"Saya harus menemukan rasa yang lebih konsisten pada motor. Lima besar atau tiga besar selalu menjadi target. Kami tidak tertinggal terlalu jauh, mengingat Barcelona adalah trek yang paling sulit bagi saya. Segalanya akan jauh lebih baik setelah Assen dan seterusnya. Rute yang saya sukai.”

Sumber : id.motorsport.com