03 Oktober 2023
SPORTS MOTOR
Razgatlioglu: Motor Saya Tak Bertenaga, Rasanya Seperti Motor 600 Cc
Duel sengit Alvaro Bautista dan Toprak Razgatlioglu menghibur 54 ribu penggemar WSBK yang hadir di Portimao, Minggu (1/10/2023). Kemenangan Superpole Race dan Race 2 ditentukan oleh manuver di tikungan terakhir sehingga membuat rider Yamaha frustrasi.
Pebalap Aruba.it memanfaatkan akselerasi Ducati yang jauh lebih baik untuk memenangi sprint menuju garis finis WSBK Portugal. Rival di kejuaraan dunia, Razgatlioglu, bertarung sekuat tenaga, namun akhirnya kalah. Setelah balapan terakhir, pebalap Turki itu melampiaskan kekesalannya dengan memukul tangki motornya dengan keras hingga airbag pada baju kulitnya terpicu.
Di parc ferme, Razgatlioglu tampak sangat emosional. Menurut pengakuannya sendiri, ia telah memberikan 200 persen untuk menang. "Saya tidak senang. Kami sudah sangat dekat dengan kemenangan, tetapi kemudian kami harus mengakui kekalahan," kata Razgatlioglu dengan marah setelah kekalahan pada balapan Minggu dan kemudian meminta maaf atas ledakan amarahnya. "Itu bukan gaya saya biasanya."
Saat mengerem di tikungan, ia mempertaruhkan banyak hal untuk tetap berada di depan Bautista. "Terutama di lap terakhir, saya mencoba memberikan segalanya di setiap tikungan. Saya sudah sangat kesal setelah Superpole Race. Sekarang, kami kehilangan kemenangan lagi di tikungan terakhir. Ducati memiliki keunggulan besar di tikungan terakhir,” ucapnya.
Razgatlioglu memasuki tikungan terakhir sebagai pemimpin dan berakselerasi di bagian dalam dalam Sprint Race dan di bagian luar pada balapan utama kedua. "Saya sudah melihat bendera kotak-kotak. Tapi motor saya tidak berakselerasi dengan baik. Dengan Ducati, ceritanya berbeda," tutur Razgatlioglu dengan nada kesal.
"Ia mampu menyalip saya dari sisi luar dengan mudah. Ketika ia memperbaiki motornya, motornya terus melaju. Motor saya tidak memiliki tenaga. Rasanya seperti menggunakan motor 600 cc. Dalam hal akselerasi, motornya luar biasa."
Tapi mengapa Bautista bisa keluar dari tikungan cepat di tikungan kanan yang mengarah ke start/finish dengan begitu banyak kelebihan? Razgatlioglu mampu mempelajari mengapa Bautista mampu membawa momentum yang begitu besar.
"Saat ia membuka pedal gas, motornya melayang, tetapi pada saat yang sama motornya berakselerasi. Begitu motor saya tergelincir, motor saya tidak berakselerasi," pebalap yang gabung BMW di WSBK 2024 itu membandingkan.
“Alvaro tidak lebih cepat mengendalikan motornya dibandingkan saya. Sebaliknya, ia melaju lebih jauh dalam posisi miring dan baru kemudian menepikan motornya. Motornya masih tetap kencang." Bagaimana jadinya jika Razgatlioglu dan Bautista berada di motor yang sama? "Lebih baik saya tidak mengatakan apa-apa tentang hal itu," jawabnya. "Semua orang tahu bahwa Ducati adalah motor yang sangat cepat."
Di Portimao, Razgatlioglu mengendarai Yamaha R1 untuk terakhir kalinya, yang kemudian ditukarnya dengan BMW M1000RR setelah balapan terakhir di Jerez. Dapatkah Razgatlioglu memperkirakan apakah ia akan mengalami lebih sedikit masalah di lintasan lurus dengan BMW?
"Sepertinya BMW lebih cepat di lintasan lurus. Itulah mengapa saya seharusnya memiliki peluang yang lebih baik. Jika saya bisa beradaptasi dengan motor dengan cepat, maka kami memiliki peluang yang lebih baik di sini," ungkap Razgatlioglu.
Gelar juara dunia musim ini praktis sudah di luar jangkauannya setelah akhir pekan di Portimao. Sebelum balapan terakhir musim ini di Jerez, Razgatlioglu tertinggal 60 poin. Dengan 62 poin yang masih harus dimenangkan, ia bergantung pada keajaiban kecil untuk membalikkan keadaan.
Sumber : id.motorsport.com
viewed :: 1289
Berita Terkait Lainnya :