09 Agustus 2023
SPORTS MOTOR

Quartararo: Saya Percaya Yamaha, Tapi Tak Ada Lagi Kesempatan Kedua



Fabio Quartararo sangat tegas dalam menghadapi janji-janji ingkar Yamaha. Pebalap Prancis itu akan memberi kesempatan tapi tidak ada yang kedua. Musim lalu, El Diablo mampu menutupi kekurangan YZR-M1 selama paruh pertama balapan. Terlepas dari bakatnya yang tak perlu diragukan lagi, ia bertahan saat ketidakpastian masih melanda Ducati, hingga Francesco Bagnaia dan para insinyur Borgo Panigale menemukan kunci yang mengubah Desmosedici GP22 menjadi prototipe yang nyaris sempurna.

Hal itu membuat pria asal Turin tersebut berhasil memulihkan 91 poin dari Quartararo, comeback terbesar dalam sejarah kontes, hingga ia dinobatkan sebagai juara dunia di Valencia. Kegagalan itu mendorong Yamaha fokus untuk meningkatkan kecepatan tertinggi motornya, titik kelemahan utamanya saat menghadapi Ducati. Tes musim dingin pertama mengundang optimisme dalam hal itu. Namun, hal positif tersebut berubah menjadi kenyataan pahit, begitu kompetisi dimulai.

Selain mendapatkan kecepatan yang lebih rendah dari yang diinginkan, M1 2023 ini kehilangan kelincahan yang selalu menjadi ciri khas motor buatan Iwata. Foto terbaik untuk memahami situasi ini adalah tabel poin umum, di mana Quartararo muncul di urutan ke-11 dan Franco Morbidelli , rekan setimnya, posisi ke-12. Yamaha hanya menambah satu podium, yang diraih bocah asal Nice itu di Austin.

Berdasarkan bagaimana keadaan di Inggris, setelah liburan, tampaknya tidak ada banyak alasan untuk berpikir bahwa dinamika dapat berubah secara drastis. Morbidelli sudah tahu bahwa tahun depan dia akan digantikan oleh Alex Rins , yang akan berbagi bengkel dengan Quartararo. Bagaimanapun, masih harus dilihat keputusan apa yang akan diambil rider 24 tahun itu dalam beberapa bulan mendatang, ketika pasar mulai bergerak dengan pandangan ke 2025.

Setelah perpanjangan terakhir yang akan tamat pada Desember 2024, pebalap #20 telah kehabisan kesabaran. Ia kecewa dengan kurangnya kredibilitas yang diberikan Yamaha kepadanya dalam hal memenuhi janji-janjinya. Juara dunia 2021 ini akan menunggu untuk menjajal motor yang akan digunakan dalam tes MotoGP di Misano sebulan lagi, sebagai basis prototipe musim depan. Jika tidak yakin dengan apa yang dilihat di sana, dia akan mulai mencari alternatif dengan tujuan musim 2025.

"Di tes Misano, saya ingin mendapatkan bukti. Mereka punya waktu satu bulan. Yamaha telah menjanjikan saya banyak hal selama tiga tahun dalam dokumen 'PDF' setebal 10 halaman, di mana 9,5 di antaranya tidak terpenuhi," kata Quartararo di Silverstone, akhir pekan lalu, dalam perbincangan dengan Motorsport.com.

"Tahun ini, saya tidak ingin melihat 'PDF' itu. Saya tak ingin melihat hal-hal yang tertulis, yang ingin saya lihat adalah motor di Misano karena itu akan menjadi 95 persen motor yang akan digunakan pada 2024. Di sana akan terlihat apakah Yamaha benar-benar menginginkan saya di masa depan.â€


Quartararo tidak menyembunyikan keinginannya untuk tetap terhubung dengan perusahaan yang memberinya kesempatan untuk mencapai kategori motor berat. Keinginan yang, bagaimanapun juga, bukan tanpa syarat, "Yamaha adalah prioritas karena itu adalah merek yang membawa saya ke MotoGP. Saya percaya Yamaha dan saya memberinya kesempatan, tapi tidak akan ada kesempatan kedua," tegasnya.

Beberapa bulan lalu, Quartararo berpisah dengan agennya, Eric Mahe, dan mendaftarkan FQ20, perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengelola kontraknya dan citranya. Manajemen inilah yang akan menghadapi negosiasi dengan Yamaha atau siapa pun yang memberikan proyek terbaik untuk dua musim ke depan.

"Sekarang, saya merasa lebih bebas. Saya memiliki orang-orang di rumah yang menangani aspek hukum dan keuangan. Saya tahu apa yang saya inginkan, saya tak mau pusing. Hal itu akan sangat penting untuk melihat apa yang akan dilakukan Yamaha untuk tahun depan," imbuhnya.

Sumber : id.motorsport.com

viewed :: 1229
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :