27 November 2022
SPORTS MOTOR
Otak Ducati Dikuras KTM, Dall Igna Tak Khawatir
KTM melakukan reorganisasi internal setelah menyelesaikan teka-teki program. Mereka ingin kembali ke puncak dengan merekrut beberapa profil kunci Ducati. Bos tim Italia, Gigi Dall’Igna, tak khawatir dengan itu.
Perkembangan pesat dan dominasi kuat Ducati musim ini menjadikan pabrikan Borgo Panigale itu sebagai acuan sekaligus target persaingan. Di antara empat merek lain yang terlibat dalam MotoGP, KTM memperhatikan kemungkinan area perbaikan. Mereka terkesan melangkah hati-hati beberapa bulan untuk mendapatkan momentum bangkit kembali.
Fabiano Sterlacchini, mantan tangan kanan Dall'Igna di Ducati Corse, adalah yang pertama bermigrasi tahun lalu. Ia didapuk jadi direktur pengembangan KTM dan bertanggung jawab atas departemen teknis Munderfing dan Mattighofen.
Selama 1,5 tahun, ia telah meletakkan dasar yang akan digunakan untuk membentuk fondasi baru grup Austria. Restrukturisasi dilanjutkan dengan kedatangan Francesco Guidotti menggantikan Mike Leitner untuk mengelola tim resmi KTM. Pria Italia itu sudah memimpin tim satelit Ducati, Pramac Racing, selama satu dekade.
Tak cuma di jajaran manajemen, transfer pebalap juga dilakukan. KTM menampung Jack Miller, rider yang dilepas Ducati. Kepala krunya Christian Pupulin juga berganti suasana setelah 20 tahun bekerja di Borgo Panigale. Alberto Giribuola, yang lama mendukung Andrea Dovizioso lalu Enea Bastianini dua tahun terakhir, juga pindah.
Selain teknisi, KTM juga bisa mengandalkan Miller yang datang dari garasi berharga.
"Dia berasal dari merek yang menjadi patokan saat ini, jadi dia akan membawa banyak hal bagi kami," Dani Pedrosa menjelaskan kepada DAZN. "Yang paling penting bukan hanya perbedaan antara motor, tetapi juga, menurut saya, strateginya.
“Bagaimana tim ini menghadapi kualifikasi, siapa titik lemah kami, dan bagaimana pendekatan dalam balapan, mengetahui bahwa tahun depan kami akan memiliki sprint race. Sekali lagi, itu akan sangat membantu kami."
Apa yang mulai terlihat seperti pengurasan otak di Ducati berusaha diredam bos program Italia, yang menunjukkan kepercayaannya terlepas dari kepergian ini.
"Kami menerima harga ini," ucap Dall'Igna kepada Speedweek. "Sejak kedatangan saya, saya telah mengikuti garis yang jelas, berbagi informasi dengan semua orang di departemen balap. Insinyur kami yang paling berbakat meninggalkan kami? Nah, kami melatih yang lain. Itulah filosofi proyek kami: mengandalkan talenta muda dan menjadikan mereka juara dunia, entah itu pilot atau insinyur."
Dall’Igna mungkin telah membuat peningkatan progresif Desmosedici yang makin seimbang, menjadikannya mesin tolok ukur di grid hingga membawanya ke gelar juara tahun ini. Ia menganggap bahwa sebenarnya pebalap yang merupakan langkah penting terakhir untuk kesuksesan apa pun.
"Pebalap adalah faktor terpenting. Musim ini, Bagnaia telah menyelesaikan 189 lap saat memimpin, Quartararo 76 dan pebalap Ducati lainnya bahkan lebih sedikit. Ini menunjukkan kualitas Bagnaia," tegas manajer asal Italia ini, yang berusaha untuk tidak terjebak dalam kebuntuan yang dialami Honda dan Yamaha, yang mesinnya belakangan ini hanya cocok untuk satu pebalap.
"Tidak ada pebalap yang ideal untuk Ducati. Tujuan saya selalu mengembangkan sepeda motor lengkap yang memungkinkan gaya berkendara yang berbeda. Ini yang terjadi tahun ini."
Salah satu tujuan pertama KTM adalah RC16 adalah untuk trengginas dalam flying lap sehingga bisa memposisikan dirinya dengan lebih baik di grid depan. Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, menginginkan motor yang mudah dikendarai.
"Saya melihat ke Ducati, di mana pebalap berbeda dengan gaya berbeda bisa cepat," ungkapnya kepada Speeweek. "Hal ini mendorong kami untuk merancang motor yang bisa dikendarai oleh pebalap mana pun. Semakin mudah dikendarai, makin banyak margin untuk lap kualifikasi; jika Anda mengendarai motor pada batas rem, Anda tidak memiliki banyak margin di kualifikasi untuk bisa lebih cepat lagi."
Dengan sasaran ini, Beirer merasa bahwa grupnya lebih baik dan lebih siap untuk menaiki tangga. Jika ingin mendapatkan inspirasi dari Desmosedici yang kian lengkap, ia juga tahu bahwa ia akan dapat memanfaatkan keahlian Alberto Giribuola dalam penggunaan ban, area penting lainnya untuk kemajuan balapan. KTM tidak melupakan aero, tentu saja berusaha memanfaatkan kekayaan Ducati di bidang ini, tetapi juga mengincar model Aprilia yang memboyong insinyur khusus dari Formula 1.
"Kami ingin dan bisa berbuat lebih banyak. Saya mendapat kesan bahwa dengan perubahan yang dilakukan pada musim dingin lalu, kami telah menempatkan beberapa bagian dalam teka-teki proyek ini," Beirer menambahkan.
"Kami sekarang lebih siap dari sebelumnya untuk memulai musim baru. Kami memiliki dasar yang kuat, contoh terbaiknya adalah Valencia, di mana kami tahu persis mengapa kami membawa sasis baru untuk Brad [Binder]. Manajer teknis kami, Fabio Sterlacchini, telah membangun basis data yang akan kami manfaatkan di masa depan."
Sumber : id.motorsport.com
viewed :: 1348
Berita Terkait Lainnya :