03 November 2021
SPORTS MOTOR
Jonathan Rea: Transisi Mulus Dari WSBK Ke MotoGP Kini Mustahil
Jonathan Rea percaya periode di mana para pebalap bisa melakukan proses peralihan mulus dari WSBK ke MotoGP sudah berakhir. Ia merespons spekulasi kepindahan Toprak Razgatlioglu pada musim 2023.
Raihan enam gelar beruntun Jonathan Rea bersama Kawasaki dalam Kejuaraan Duni Superbike (WSBK) sejak 2015 bertepatan dengan berakhirnya status seri balap berbasis motor produksi masal yang pernah mapan sebagai feeder alternatif untuk MotoGP.
Sementara pebalap seperti Colin Edwards, Troy Bayliss, Ben Spies dan Cal Crutchlow telah menikmati peralihan yang relatif sukses, dalam beberapa tahun terakhir penampilan rider WSBK di MotoGP sebagian besar terbatas pada status wildcard yang belum menghasilkan kesepakatan secara full-time.
Rea sendiri pernah mengecap persaingan dalam kelas premier Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix, ketika mengendarai RC213V milik Tim Repsol Honda pada 2012. Saat itu, pebalap Irlandia utara tersebut menggantikan Casey Stoner untuk dua balapan di Misano dan Aragon.
Ia tampil bagus dengan prototipe MotoGP, finis kedelapan dalam Grand Prix (GP) San Marino di Misano dan P7 pada GP Aragon. Meskipun ada spekulasi yang konsisten terkait kepindahan Rea ke MotoGP, sang rider selalu memilih untuk bertahan di WSBK, di mana secara statistik, ia yang terbaik sepanjang masa.
Munculnya Toprak Razgatlioglu sebagai ancaman serius bagi Rea musim ini telah menarik minat dari paddock MotoGP. Pebalap asal Turki itu bahkan telah menolak kesempatan membalap untuk tim satelit Yamaha, RNF (musim ini masih dengan nama Petronas SRT), pada 2022 demi bertahan di WSBK.
Terlepas dari itu, Jonathan Rea percaya bahwa dengan melihat perkembangan MotoGP sejak wildcard yang dilakoninya pada 2012, maka setiap pebalap yang beralih ke sana kemungkinan akan kesulitan, dengan merujuk hasil buruk rider seperti Garrett Gerloff, yang tampil lebih kompetitif dalam WSBK.
“Saya pikir MotoGP sekarang berada pada level yang sangat tinggi. Lihat apa yang dilakukan Crutchlow (sebagai pengganti Franco Morbidelli yang cedera), setelah beberapa waktu jauh dari MotoGP. Atau Gerloff dan Jake Dixon, mereka pebalap yang sangat berbakat,” ujar Rea kepada Motorsport.com.
“Orang-orang ini (yang membalap di MotoGP) sangat cepat. Lihatlah Marc Marquez, dia menghabiskan sebagian besar musim lalu (karena cedera), bahkan baginya sulit untuk langsung maksimal. Kesenjangan antara rider top dan mereka yang lambat sangat kecil, karena setiap pabrikan kompetitif. Tim satelit juga sekarang mampu seperti skuad utama.
“Aprilia mungkin yang paling tidak kompetitif, namun mereka sudah meraih podium. Itu luar biasa. Ini tak seperti 10 tahun yang lalu, ketika Anda bisa berjarak 30 detik dari depan dan mungkin berada di 10 besar. Sekarang, apabila Anda finis 30 detik dari sang pemenang, maka Anda sudah pasti di posisi terakhir.”
Dengan kata lain, Jonathan Rea ingin mengatakan bahwa motor MotoGP saat ini tidak mudah dikendarai. Bagi pebalap yang berpengalaman saja sulit, tentu bisa dibayangkan untuk pemula, apalagi yang berasa dari seri balap berbeda. Tentu saja perlu waktu untuk beradaptasi dengan segala hal.
“Anda tidak dapat begitu saja naik motor (MotoGP) ini dan langsung berada di (depan) sana. Ketika saya melakukannya (untuk Honda pada 2012), saya tertinggal sekitar 30 detik dari pebalap terdepan dan masih finis ketujuh. Sekarang itu jelas tidak cukup untuk menembus 10 besar,” kata Rea.
Pebalap legendaris MotoGP Valentino Rossi baru-baru ini mengatakan dirinya sangat menyayangkan bahwa Rea tidak pernah beralih sepenuhnya ke seri mereka. The Doctor juga menyambut antusias potensi kepindahan Razgatlioglu ke paddock Grand Prix, meski mungkin baru akan terjadi pada musim 2023.
Sumber : id.motorsport.com
viewed :: 1645
Berita Terkait Lainnya :