Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, berbicara soal negosiasi kontrak Valentino Rossi dengan tim satelit Yamaha, Petronas SRT. Ia menilai negosiasi kini belum bisa menemukan kata sepakat lantaran timbulnya masalah. Tetapi, masalah itu tak terkait dengan faktor finansial atau motor.

Rossi kini memang tengah hangat dikaitkan dengan Petronas. Jika The Doctor –julukan Rossi– ingin melanjutkan karier panjangnya di pentas MotoGP, ia memang dipastikan harus mencari tim baru. Sebab, kursinya di tim pabrikan Yamaha telah direbut oleh Fabio Quartararo untuk musim depan.

Pihak Petronas sendiri tampak sudah memberikan lampu hijau untuk kedatangan Rossi. Tetapi, sampai saat ini, belum ada pengumuman resmi terkait kedatangan juara dunia sembilan kali itu di tim Petronas. Menurut Pernat, hal ini terjadi karena ada masalah yang timbul dalam negosiasi.

Tetapi, masalah itu bukan karena faktor bayaran Rossi yang menurun atau motor yang tak kompetitif. Masalah yang muncul yakni terkait jumlah kru yang bisa dibawa Rossi dari tim pabrikan ke Petronas. Sebab, untuk mendukung penampilannya, pebalap berusia 41 tahun itu tentu saja berharap bisa membawa kekuatan penuh di tim barunya.

“Masalah dalam negosiasi antara Valentino Rossi dan Petronas bukanlah karena uang atau motornya, tetapi berapa banyak personel tim yang dapat diboyong Rossi,” ujar Pernat, sebagaimana dikutip dari GP One.

“Menurut saya, Petronas memberinya kesempatan untuk hanya membawa dua orang, yang akan menjadi kepala teknisi adalah David Munoz dan ahli telemetri adalah Matteo Flamigni. Ini masalah yang relatif berbicara karena Quartararo juga ingin membawa timnya bersamanya, jadi pada akhirnya Petronas hanya berusaha untuk unjuk kekuatan,” tukasnya.

Sumber : sports.okezone.com