31 Mei 2019
SPORTS MOTOR
Rossi Keluhkan Top Speed YZR-M1
Kelemahan besar Yamaha dalam hal top speed membuat Valentino Rossi sangat menderita saat melibas trek lurus di Le Mans.
The Doctor menjadi pebalap pabrikan garpu tala dengan top speed paling lambat, terutama dibandingkan pemenang MotoGP Prancis, Marc Marquez, serta trio Ducati: Andrea Dovizioso, Danilo Petrucci dan Jack Miller.
Meski saat balapan Rossi membayangi Desmosedici GP19, namun ia tak dapat melewati DesmoDovi, Petrux dan Jackass. Alhasil, pebalap Yamaha itu harus puas finis kelima, posisi yang sama seperti ketika start.
Skuat Iwata sebenarnya telah meningkatkan performa motor dalam menjaga usia ban saat balapan. Akan tetapi, Rossi merasakan YZR-M1 kehilangan terlalu banyak tenaga.
“Saya tidak cukup cepat. Saya banyak kehilangan [waktu] di trek lurus dan akselerasi dari tikungan berkecepatan rendah,” keluhnya.
“Saya mencoba semua balapan di sana, tidak kehilangan slipstream untuk mencoba bertarung demi podium. Target saya adalah podium, tapi sayangnya tidak cukup untuk [mengalahkan] Ducati.
“Hal baiknya saya comeback di akhir. Tampaknya masalah kami lebih sedikit dibandingkan tahun lalu pada lap-lap akhir. Ini sangat positif, namun tidak cukup untuk podium.
“Seperti inilah. Kami memperbaiki usia ban dengan beberapa hal berbeda pada motor, dan motor sangat nyaman dikendarai.
“Tampaknya yang lain membuat kemajuan, terutama Honda. Sekarang perbedaannya sangat besar di trek lurus.
“Coba saja Anda cek ÂÂtop speed dalam hasil. Kami sangat menderita di semua balapan.”
Sementara keempat pebalap Yamaha berada di posisi terbawah dalam daftar top speed MotoGP Prancis, Rossi menunjukkan, bahwa ia biasanya cenderung membuntuti M1 lain dalam aspek ini.
“Sayangnya, apa yang bisa kami tingkatkan adalah saya juga lebih lambat dari Yamaha yang lain untuk beberapa alasan. Kami perlu lebih baik,” ucapnya.
“Saya selalu terbawah, kedua atau ketiga dari bawah, sangat jauh dari posisi teratas. Ini sulit. Dalam sejarahnya, sejak lama, 2004, Yamaha tidak pernah fantastis di trek lurus. Tetapi tahun ini, tampaknya kami kehilangan sangat banyak.”
Dengan pengembangan mesin telah dibekukan hingga akhir musim, The Doctor khawatir Yamaha tidak dapat meningkatkan top speed. Namun, ia berharap akselerasi YZR-M1 bisa diperbaiki.
“Masalahnya adalah mesin. Saya tidak berpikir a kami dapat meningkatkan banyak, tetapi ini situasinya, kami harus memberikan yang maksimal,” tuturnya.
“Kami bisa bertarung untuk podium dan motornya nyaman dikendarai. Kami punya beberapa hal bagus yang tergantung dari trek ke trek. nilah realitasnya sekarang.
“Mungkin kami dapat menemukan sesuatu dalam akselerasi, karena kami juga kehilangan akselerasi. Kita lihat saja nanti.”
Sumber : id.motorsport.com
viewed :: 1918
Berita Terkait Lainnya :