19 Februari 2025
HEADLINE MOBIL
Produksi Chevrolet Blazer Bertenaga Bensin Akan Dihentikan

Produsen mobil General Motors (GM) berencana menghentikan produksi Chevrolet Blazer berbahan bakar bensin dan hanya akan menawarkan varian listrik. Langkah ini diungkapkan dalam laporan GM Authority yang dikutip oleh The Verge, menandai pergeseran strategi GM ke arah elektrifikasi penuh.
Menurut laporan The Verge, Chevrolet Blazer versi listrik dan bensin selama ini diproduksi di pabrik GM Ramos Arizpe, Meksiko. Namun, dengan peralihan ke kendaraan listrik, fasilitas tersebut sedang mengalami renovasi guna mengakomodasi perakitan mobil listrik secara eksklusif di masa mendatang.
Fasilitas perakitan GM Ramos Arizpe memainkan peran penting dalam produksi Chevrolet Blazer dan beberapa model lainnya. Perubahan ini sejalan dengan komitmen GM untuk mempercepat transisi ke kendaraan listrik dan mengurangi ketergantungan pada mesin pembakaran internal dalam jangka panjang.
Menurut laporan GM Authority, setelah renovasi selesai, pabrik tersebut hanya akan fokus pada produksi kendaraan listrik. Keputusan ini mencerminkan tren industri otomotif global yang semakin beralih ke elektrifikasi sebagai bagian dari upaya mencapai target emisi rendah.
Meski demikian, dalam pernyataan resmi melalui surel kepada The Verge, perwakilan Chevrolet, Chad Lyons, menegaskan bahwa mereka belum memiliki perubahan portofolio yang bisa diumumkan. "Kami tidak memiliki perubahan portofolio untuk dibagikan dan tidak akan mengomentari spekulasi," ujar Lyons.
Saat ini, Chevrolet menawarkan Chevrolet Blazer dalam dua versi, yakni kendaraan listrik dan mesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE). Selain Blazer, Chevrolet juga menghadirkan model Equinox dengan varian yang sama, memberi pelanggan pilihan antara kendaraan listrik atau berbahan bakar bensin.
Selain perbedaan powertrain, Chevrolet Blazer versi listrik juga memiliki perbedaan dari segi desain dan platform dibandingkan model berbahan bakar bensin. Hal ini mencerminkan strategi GM dalam memberikan identitas yang lebih khas untuk lini kendaraan listriknya, bukan sekadar mengganti mesin pembakaran dengan motor listrik.
Sepanjang tahun 2024, Chevrolet Blazer mencatat penjualan sebesar 52.576 unit di Amerika Serikat. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan 94.599 unit yang terjual pada tahun 2020, ketika model hasil desain ulang tahun 2019 pertama kali diluncurkan ke pasar.
Langkah GM untuk menghentikan produksi Chevrolet Blazer berbahan bakar bensin sejalan dengan strategi mereka dalam merampingkan portofolio kendaraan berbasis mesin konvensional. Sebelumnya, GM juga telah menghentikan produksi model Cadillac XT5 dan XT6 pada tahun ini.
Keputusan ini menegaskan ambisi GM dalam mempercepat transisi ke kendaraan listrik dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dengan langkah ini, GM semakin memperkuat posisinya dalam persaingan global di industri kendaraan listrik yang terus berkembang pesat.
Sumber : otomotif.antaranews.com
Berita Terkait Lainnya :