20 Februari 2025
HEADLINE MOBIL
Kanada Tetapkan Tarif 25 Persen Untuk Kendaraan Dari AS

Setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan tarif terhadap produk impor dari Kanada dan Meksiko, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memberikan respons dengan memberlakukan tarif tambahan sebesar 25 persen untuk berbagai barang buatan Amerika Serikat. Tarif ini mencakup kendaraan, baja, aluminium, serta berbagai produk lain seperti daging dan hasil pertanian.
Dilansir dari Arena EV pada Senin, kebijakan Kanada ini berlaku untuk berbagai jenis kendaraan, termasuk mobil berpenumpang, truk, kendaraan rekreasi, serta kapal rekreasi. Selain itu, tarif tambahan ini juga diterapkan pada baja, aluminium, buah-buahan tertentu, produk antariksa, serta daging sapi dan daging babi yang diimpor dari Amerika Serikat.
Konflik perdagangan ini mendorong produsen mobil untuk menentukan strategi selanjutnya. Dengan adanya tarif tambahan, para produsen mungkin akan memilih untuk menyesuaikan harga atau membebankan biaya tersebut kepada konsumen. Hal ini dapat berdampak langsung pada harga kendaraan yang dipasarkan di Kanada dan Amerika Serikat.
Diketahui, Presiden Trump telah mengumumkan tarif sebesar 25 persen untuk mobil impor dari Kanada dan Meksiko. Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan proteksionisme yang bertujuan untuk melindungi industri otomotif dalam negeri serta mengurangi ketergantungan Amerika Serikat terhadap impor kendaraan dari luar negeri.
Trump mengklaim bahwa penetapan tarif ini bertujuan untuk mengurangi aliran penyelundupan obat-obatan terlarang ke Amerika Serikat. Dia berpendapat bahwa dengan mengenakan tarif tinggi, impor mobil dari Kanada, Meksiko, dan China dapat ditekan, sehingga meningkatkan keamanan dan kemandirian ekonomi Amerika Serikat.
Selain alasan keamanan, tarif juga sering digunakan oleh presiden Amerika Serikat sebagai alat negosiasi perdagangan. Seperti yang dilakukan Pemerintahan Joe Biden terhadap kendaraan listrik dari China, tarif dapat dijadikan sebagai strategi untuk melindungi industri domestik dari persaingan produk asing yang lebih murah dan bersubsidi.
Di sisi lain, Trump melihat tarif sebagai sumber pendapatan yang signifikan bagi negara. Dia bahkan menyebut bahwa tarif dapat berfungsi sebagai pengganti pajak penghasilan bagi warga Amerika Serikat. Pendekatan ini menyoroti bagaimana tarif digunakan tidak hanya untuk proteksi industri tetapi juga sebagai sumber dana bagi Pemerintah.
Analis otomotif dari S & P Global Mobility, Mike Wall, memprediksi bahwa produsen mobil kemungkinan akan membebankan biaya tambahan akibat tarif ini kepada konsumen. Peningkatan harga kendaraan dapat menjadi konsekuensi dari kebijakan tarif yang dikenakan terhadap impor mobil dan suku cadangnya.
Menurut Mike, produsen mobil mungkin tidak akan langsung menaikkan harga retail kendaraan mereka. Namun, mereka dapat mengurangi insentif dan penawaran khusus di dealer. Hal ini bisa berdampak pada daya beli konsumen, terutama bagi mereka yang bergantung pada program diskon dan pembiayaan khusus untuk membeli kendaraan.
Selain itu, produsen mobil diperkirakan akan mengurangi jumlah produksi guna menyesuaikan dengan biaya tarif 25 persen. Tarif ini tidak hanya berlaku untuk kendaraan utuh tetapi juga untuk suku cadang dan komponen utama. Akibatnya, biaya produksi dan penjualan kendaraan di Amerika Serikat menjadi lebih tinggi, yang pada akhirnya berdampak langsung kepada konsumen.
Sumber : otomotif.antaranews.com
Berita Terkait Lainnya :