08 Januari 2025
SPORTS MOTOR
Riba Akui Tugas Jadi Sulit dengan Berkurangnya Tenaga Motor
Kepala kru Pere Riba berbicara tentang musim terakhirnya bersama Kawasaki ZX-10RR di WSBK, menegaskan bahwa tenaga puncak adalah masalah terbesar mereka. Kawasaki mengukuhkan diri sebagai kekuatan ketiga di belakang Ducati dan BMW pada WSBK 2024.
Setelah kepergian Jonathan Rea, Alex Lowes mengambil peran sebagai pemimpin tim. Pembalap Inggris itu memenangi 2 balapan, naik podium sebanyak 12 kali dan mengakhiri musim di peringkat keempat. Motorsport.com Jerman berbicara dengan kepala kru Pere Riba tentang musim terakhir Kawasaki, tantangan, dan bekerja sama dengan Lowes.
Babak baru dimulai untuk Pere Riba pada 2024. Dari 2015 hingga 2023, pembalap Spanyol ini menangani motor Jonathan Rea dan merayakan banyak kesuksesan bersama sang juara dunia. Pada musim WSBK 2024, Alex Lowes mengganti kepala kru internal Kawasaki. Marcel Duinker, yang telah menangani Lowes dari 2020 hingga 2023, digantikan oleh pembalap baru, Axel Bassani.
"Itu adalah waktu yang lama," kata Riba, merujuk pada era Rea di Kawasaki. "Saya bekerja dengan Johnny selama sembilan tahun. Anda terbiasa satu sama lain dan pada titik tertentu Anda memiliki kesamaan."
Lowes tidak asing dengan Riba. "Saya sudah mengenal Alex sebelumnya karena dia sudah pernah membalap untuk tim kami empat tahun sebelumnya. Tapi, saya tidak pernah bekerja dengannya secara langsung," jelas kepala kru Kawasaki, yang selalu menjadi pemandu bagi Lowes. "Rekan setim Anda selalu menjadi orang yang ingin Anda kalahkan terlebih dahulu. Tapi persaingan ini juga membantu jika Anda bisa mengendalikan situasi dengan baik."
Kelemahan yang jadi fokus Pere Riba pada Alex Lowes
Riba tidak meragukan kemampuan kembaran Sam Lowes. "Sudah jelas bagi saya bahwa Alex sangat cepat. Anda sudah bisa melihatnya di Yamaha. Alex selalu sangat cepat, mendekati Jonathan. Terkadang ia sama cepatnya atau bahkan lebih cepat. Tapi, Alex tidak sekonsisten Johnny. Dia mengalami lebih banyak pasang surut, bahkan jika kecepatan murni ada di sana," jelas pembalap Spanyol itu.
"Itulah mengapa fokus saya selama tes musim dingin adalah mempertahankan kecepatan yang baik dan menemukan konsistensi yang lebih baik. Alex memiliki sikap yang sangat terbuka sejak awal. Hal itu sangat membantu. Saya juga berhasil memahami Alex. Ia mampu mengekspresikan dirinya dengan sangat baik dan memberikan umpan balik teknis yang sangat tepat.
"Dia menikmati bekerja dengan saya sejak awal. Itu tidak mudah baginya di tahun-tahun sebelumnya. Tidak pernah mudah ketika anda memiliki seorang juara dunia berkali-kali di dalam ring. Ia juga pernah mengalami beberapa cedera di masa lalu," kata Riba, menjelaskan alasan mengapa hasil pembalapnya berfluktuasi.
Fakta bahwa Lowes memenangi balapan dan naik podium di sepertiga balapan melebihi ekspektasi. "Saya terkesan dengan betapa kuatnya dia. Motor kami sangat bagus, tetapi kenyataannya adalah beberapa motor memiliki keunggulan tertentu, terutama pada mesinnya, meskipun penyelenggara kejuaraan, Dorna dan FIM, telah melakukan yang terbaik untuk memastikan level persaingan yang baik," ungkap Riba.
"Jika Anda memiliki 15 atau 20 hp lebih sedikit, maka tugasnya menjadi lebih sulit. Hasil yang ia raih dengan motor kami sangat fantastis. Ia boleh berbangga hati."
Mengapa Kawasaki tiba-tiba lebih cepat di lintasan lurus
Meskipun Kawasaki memiliki kekurangan yang cukup besar dalam hal performa dibandingkan dengan superbike yang lebih modern seperti Ducati Panigale V4R, BMW M1000RR, dan Honda CBR1000RR-R Fireblade, namun para rider Kawasaki lebih kompetitif di lintasan lurus. "Dari 2023 ke 2024, kami mengubah beberapa hal pada motor yang membantu," tutur Pere Riba.
"Kami dapat memanfaatkan potensi motor dengan lebih baik, meskipun performa murni motor ini mirip dengan tahun 2023. Kami dapat memanfaatkan tenaga yang tersedia dengan lebih baik, yang disebabkan oleh perubahan pada elektronik, keseimbangan sasis, dan suspensi.
"Jika Anda keluar dari tikungan lebih cepat, maka Anda juga lebih cepat di lintasan lurus," ujar Riba, yang melihat keterbatasan terbesar superbike Kawasaki adalah pada performa terbaiknya.
Pada musim 2025, Riba akan mengerjakan Bimota KB998 terbaru, yang memulai debutnya pada tes pascamusim di Spanyol. Superbike Bimota baru ini menggunakan mesin empat silinder segaris yang sudah tidak asing lagi di telinga para penggemar Kawasaki, meskipun beberapa detail telah direvisi.
Kawasaki hanya akan diwakili di WSBK 2025 oleh tim Puccetti, yang akan berkompetisi dengan Garrett Gerloff (target yang dimiliki oleh bos tim Manuel Puccetti untuk masa depan).
Sumber : id.motorsport.com
viewed :: 159
Berita Terkait Lainnya :