29 November 2024
SPORTS MOBIL
Apa Yang Bisa Diharapkan Dari Talenta Baru WRC Toyota?
Sami Pajari menjelaskan tantangan yang ada di depan untuk mewujudkan impiannya naik ke divisi utama WRC. Pajari telah memenangi WRC Junior dan kini meraih gelar juara WRC2, namun "kerja keras" baru dimulai saat pereli asal Finlandia ini mempersiapkan diri untuk bergabung dengan tim elite Kejuaraan Reli Dunia 2025.
Toyota menaruh kepercayaan pada talenta yang datang dari produk pembinaan berjenjang dengan memberikan kesempatan kepada pria berusia 22 tahun ini untuk mengemudikan mobil GR Yaris Rally1 secara penuh tahun depan.
Pajari bergabung dengan jajaran pebalap Toyota, termasuk juara dunia dua kali Kalle Rovanpera, yang kembali mengemudikan mobil secara penuh. Selain itu, ada juga runner-up WRC empat kali, Elfyn Evans, kampiun delapan kali Sebastien Ogier, dan peraih beberapa podium Takamoto Katsuta. Nama Pajari sebagai pereli terus menanjak sejak memenangi gelar WRC Junior 2021 dan tahun ini terbukti menjadi musim luar biasa.
Akhir pekan lalu, ia dan co-driver Enni Malkonen berhasil meraih gelar juara WRC2 dengan mengendarai Toyota GR Yaris Rally2, dan berhasil finis P2 di Jepang, yang merupakan podium keenamnya, termasuk tiga kemenangan, dari total tujuh poin yang dikumpulkan.
Keberhasilannya telah membawa ke tiga pertandingan Rally1 (Finlandia, Cile, Eropa Tengah) untuk Toyota, di mana bakatnya langsung diakui dengan menempati posisi keempat di kandang sendiri di Reli Finlandia, termasuk kemenangan perdana di kelas utama.
Sami Pajari, Enni Mälkönen, Printsport Toyota GR Yaris Rally2
Namun, tahun depan menandai perwujudan mimpinya untuk menjadi pereli penuh waktu di WRC, sebuah prestasi yang masih harus dicapai. "Saya rasa butuh waktu untuk benar-benar merasakannya, tapi untuk saat ini saya sangat senang," kata Pajari kepada Motorsport.com.
"Ini adalah sesuatu yang saya impikan sepanjang hidup saya untuk berada di dalam mobil kerja dan mencapai puncak olahraga ini. Ini adalah sesuatu yang telah saya kejar dan usahakan selama delapan tahun terakhir dalam karier saya.
"Sudah menjadi rencana saya untuk mencapai titik ini, namun hal itu tidak mudah, jadi ini akan sulit. Senang rasanya bisa mencapai titik ini, namun saya juga percaya bahwa kerja keras telah dimulai dari sekarang. Sangat menyenangkan bisa berhasil tetapi persaingannya sangat ketat sehingga jika Anda ingin berhasil, itu tidak akan mudah."
Pola pikir Pajari sangat tepat. Ia telah membuktikan kemampuannya untuk memenangi kejuaraan di kelas lebih rendah dan kecepatannya dalam mobil Rally1, namun tahun depan akan menjadi ujian yang sesungguhnya. Menurut pereli asal Finlandia ini, tugas selanjutnya adalah menyesuaikan diri sepenuhnya dengan kehidupan di dalam mobil Rally1, sebuah prospek yang akan memberikan tantangan baru karena mobil-mobil 2025 tidak lagi menggunakan tenaga hibrida.
Sami Pajari, Enni Mälkönen,
Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1
Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1
"Saya rasa (target selanjutnya) adalah membiasakan diri dengan mobil dan lebih konsisten dengan kecepatannya," ujarnya. "Persaingan di Rally1 lebih ketat dibandingkan Rally2. Ada juga seseorang yang cepat di setiap etape, jadi Anda tidak bisa mengalami etape yang buruk atau tikungan buruk karena Anda akan langsung kehilangan waktu. Akan ada banyak area yang harus saya tingkatkan.
"Saya rasa (mobil Rally1 tanpa hybrid) tidak akan memberikan perbedaan yang terlalu besar bagi pereli, dan bagaimanapun juga, saya masih akan mempelajari mobil hibrida hingga tahun depan, jadi bagi saya terjun ke dalam situasi ini tidaklah terlalu buruk."
Namun, Pajari berada di lingkungan yang tepat untuk mengasah bakatnya yang sudah mengagumkan dengan belajar dari beberapa pereli elite WRC yang sudah bergabung dengan Toyota. Tidak akan ada tekanan tambahan untuk segera tampil saat musim baru dimulai di Monte Carlo pada Januari.
"Hal itu (belajar dari para pereli Toyota tahun ini) sangat menyenangkan," lanjutnya. "Mereka sangat mendukung saya dan telah banyak membantu saya. Tanpa dukungan mereka, hal ini akan jauh lebih sulit.
"Tidak ada tujuan atau target khusus. Tentu saja, kami mendapatkan satu catatan waktu tercepat tahun ini dengan mobil Rally1 dalam tiga reli yang kami ikuti dan pada suatu saat nanti saya berharap bisa mendapatkan waktu tercepat lagi. Saya rasa itu akan menjadi langkah pertama.
Pemenang WRC2, Sami Pajari, Enni Mälkönen,
Printsport Toyota GR Yaris Rally2
Printsport Toyota GR Yaris Rally2
"Kemudian pada titik tertentu, bisa naik podium dan memenangi beberapa reli, tapi saya kira itu bukan untuk tahun depan, setidaknya itu bukan targetnya. Kami akan melihat di mana level kami di awal musim dan mencoba menjadi lebih baik selangkah demi selangkah."
Tantangan untuk bersaing di papan atas WRC musim depan kian berat dengan adanya pereli baru yang belum diumumkan, karena kerja sama selama tiga tahun dengan Malkonen telah berakhir setelah Reli Jepang.
"Pada 2018, saya memenangi kejuaraan junior Finlandia dengan satu co-driver. Tahun berikutnya, saya memenangi kejuaraan utama Finlandia dengan co-driver lain. Pada 2021, saya memenangi kejuaraan WRC Junior dengan co-driver lain dan sekarang kejuaraan WRC2 dengan co-driver keempat yang berbeda," tambahnya.
"Kami memiliki alasan mengapa kami merasa pada titik ini dalam karier saya, bahwa itu langkah terbaik untuk dilakukan. Kami menjalani tiga musim yang sangat menyenangkan bersama Enni dan kami meraih banyak hal yang menyenangkan dan tahun ini kami telah memenangkan gelar WRC2 dan sekarang, saatnya untuk hal yang lain."
Sumber : id.motorsport.com
viewed :: 165
Berita Terkait Lainnya :