11 Januari 2025
SPORTS MOTOR
Perlukah MotoGP Tiru WSBK Tentukan Starting Grid Dari Sprint Race?
Mantan manajer KTM, Francesco Guidotti, mengungkapkan ide baru untuk mengubah format MotoGP seperti WSBK. MotoGP memperkenalkan Sprint Race pada awal musim 2023, yang secara signifikan mengubah format akhir pekan yang sudah terbukti.
Meskipun ada konsensus bahwa langkah ini sukses, beberapa orang merasa bahwa hal ini telah mengalihkan perhatian dari kualifikasi dan membuat jadwal menjadi lebih berat bagi tim.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Motorsport.com, mantan manajer tim KTM, Francesco Guidotti, menyarankan agar hasil dari Sprint Race digunakan untuk menentukan grid start untuk grand prix. Hal ini juga akan membuat sesi latihan kedua pada Jumat tidak terlalu menegangkan bagi para pebalap yang terlibat.
Ide ini sebenarnya bukan hal yang baru, karena Sprint Race di Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) digunakan untuk membentuk tiga baris pertama untuk Race 2. Guidotti berharap sprint MotoGP menjadi penentu seluruh urutan start di grand prix.
"Jika saya bisa mengubah sesuatu, itu adalah kualifikasi. Dengan format saat ini, kami harus berusaha keras pada Jumat sore. Tapi, itu hanya hari Jumat," jelas Guidotti. "Hari Sabtu terlalu menegangkan. Q1 dan Q2 sangat melelahkan. Dua jam kemudian, kami sudah menjalani Sprint Race. Saya ingin mengubah format kualifikasi.
"Jika terserah saya, akan ada kualifikasi gabungan dari sesi Jumat sore dan Sabtu pagi. Ini akan menentukan grid start untuk sprint. Kemudian, saya akan menggunakan hasil Sprint Race untuk menentukan grid start balapan utama."
Meskipun kualifikasi lebih penting bagi para rider dan tim daripada di masa lalu, karena menyalip menjadi lebih sulit daripada sebelumnya, perhatian media secara signifikan lebih rendah karena sprint berlangsung tak lama setelah kualifikasi pada Sabtu.
"Saat ini, kualifikasi hanya penting selama dua jam. Dulu, kualifikasi berlangsung dari Jumat sore hingga Minggu sore," kata Guidotti. "Dengan format saat ini, media lebih fokus pada Sprint Race daripada kualifikasi. Dari sudut pandang media, kualifikasi adalah risiko besar yang hampir tidak ada artinya."
Kritik lain terhadap format baru ini adalah bahwa sprint tidak terlalu penting bagi para pebalap yang berada di luar sembilan besar. "Jika Anda tidak berada di posisi sembilan besar, Anda tidak perlu memaksakan diri. Tidak masalah jika Anda finis di P12 atau P15. Tidak ada bedanya. Akan berbeda jika itu penting untuk grid start balapan utama," ungkapnya.
"Keuntungan lainnya adalah para rider tidak akan melakukan gerakan yang berisiko karena mereka harus ingat bahwa mereka akan terkena penalti jika terjatuh dengan posisi start yang buruk. Akhir pekan akan menjadi lebih seimbang dengan format ini."
Sumber : id.motorsport.com
viewed :: 139
Berita Terkait Lainnya :