08 Juni 2024
HEADLINE MOBIL

Toyota Bongkar Sendiri Skandal Data Tes Keselamatan Tidak Sesuai Standar



Toyota Group kembali menghadapi skandal terkait keselamatan. Pada konferensi pers terbaru, beberapa waktu yang lalu, Akio Toyoda, pemimpin Toyota Motor Corporation (TMC), kembali meminta maaf kepada konsumen dan stakeholder atas temuan terbaru dari tim investigasi internal mereka terkait sertifikasi uji keselamatan.

Toyota mengakui adanya pelanggaran dalam proses sertifikasi tujuh model kendaraan yang dipasarkan di dalam negeri. Model-model tersebut antara lain Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross. Empat model lainnya yakni Crown, Isis, Sienta, dan Lexus RX sudah tidak lagi diproduksi sejak 2014.

Toyoda menjelaskan bahwa penemuan ini merupakan hasil dari arahan Kementerian Transportasi Jepang yang menugaskan Toyota untuk melakukan investigasi pada beberapa tipe kendaraan. Ditemukan bahwa ketujuh model tersebut diuji menggunakan metode yang berbeda dari standar nasional.

Crash Test Toyota Yaris Cross


“Masalah ini melibatkan dua perusahaan yakni TMC dan Toyota Motor East Japan. Sebagai orang yang bertanggung jawab di Toyota Group, saya ingin meminta maaf pada seluruh konsumen, penggemar otomotif, dan stakeholder atas isu ini. Termasuk Hino, Daihatsu, dan Toyota Industries Corporation. Saya sangat meminta maaf,” ucap Toyoda.

• Detail Kasus
Shinji Miyamoto, Chief Officer Customer First Promotion Group TMC, mengungkapkan bahwa ada tiga cara untuk melakukan proses sertifikasi. Pertama, pemeriksa dari divisi teknis menjadi saksi mata saat tes. Kedua, sertifikasi internal atau in-house. Ketiga, pengiriman data pengembangan pengujian untuk disertifikasi. “Kali ini, kasus ditemukan dengan cara kedua dan ketiga. Diantaranya, kami menemukan enam kasus yang spesifik,” ujar Miyamoto.

Kasus pertama melibatkan produk Isis dan Crown pada 2014 dan 2015, di mana sertifikasi keselamatan melibatkan pengujian airbag dan sabuk keselamatan. Data uji pengembangan diserahkan untuk disertifikasi, bukan data hasil akhir pengembangan.

Kasus kedua, pada 2015, saat pengembangan produk Corolla, pengujian dampak cedera dilakukan dengan sudut tabrak 65 derajat, bukan 50 derajat seperti standar. Data pengujian tersebut yang diserahkan untuk sertifikasi.

Kasus ketiga, pada 2015, saat pengembangan Corolla, Sienta, dan Crown, pengujian kerusakan akibat menabrak pejalan kaki menggunakan data pengembangan untuk sertifikasi keselamatan.

Toyota Sienta

Kasus keempat, pada pengembangan Crown di 2014 dan Sienta di 2015, pengujian kebocoran bahan bakar menggunakan penghalang seberat 1.800 kilogram, bukan 1.100 kilogram seperti standar. Kasus kelima menyertakan Yaris Cross pada 2020, di mana pengujian kerusakan jok belakang menggunakan data lama, bukan data baru sesuai regulasi.

Kasus keenam melibatkan pengembangan mesin Lexus RX pada 2015. Pengujian tenaga mesin tidak mencapai target dan Toyota melakukan penyesuaian sistem kendali untuk mencapai daya yang ditargetkan, bukan menghentikan pengujian dan menyelidiki penyebabnya.

• Langkah TMC
Toyoda menjelaskan bahwa saat ini pihaknya terus melakukan investigasi mendalam dan verifikasi internal untuk memenuhi standar keselamatan konsumen. Temuan ini mengguncang pondasi perusahaan terkait sistem sertifikasi, dan Toyoda mengakui bahwa perilaku ini seharusnya tidak terjadi.

Toyota memimpin kerjasama sertifikasi di seluruh perusahaan di bawah Toyota Group, termasuk Toyota, Hino, Daihatsu, dan Toyota Industries, melalui Join Kaizen Activities for Certification Work. Toyoda mengungkapkan bahwa memulihkan kepercayaan dari skandal ini memerlukan waktu, namun dirinya yakin mereka berada di arah yang benar.

“Saya bermaksud untuk memperluas upaya kami ke seluruh Grup dan mengembalikan otoritas ke genba untuk menciptakan budaya perusahaan yang solid yang menghasilkan mobil yang lebih baik. Upaya ini perlu dilakukan terus-menerus dan memerlukan waktu, namun saya sendiri yang akan menemui genba dan bertanggung jawab atas kemajuannya,” tutup Toyoda.

Sumber : carv

viewed :: 1117
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :