07 Juni 2024
HEADLINE MOBIL

GAC Aion Lirik Segmen Taksi Online, Bakal Rilis 7 Model EV



Hadir ke pasar Indonesia, GAC Aion sudah menentukan strateginya agar produk mereka bisa diterima oleh masyarakat. Aion ingin memaksimalkan potensi yang dimiliki pasar Indonesia sebagai salah satu hub di Asia Tenggara, selain Thailand.

Vice President Aion Indonesia, Qin Bangshu mengatakan kalau Aion di Indonesia memiliki dua strategi agar produknya bisa diterima masyarakat Tanah Air. “Pertama, ingin masuk pasar B2B (fleet market), karena menurut studi yang kami lakukan sudah waktunya B2B masuk ke era kendaraan listrik,” katanya saat kunjungan kami ke Guangzhou, Cina, beberapa waktu yang lalu.


Adapun pasar B2B yang hendak disasar oleh GAC Aion ialah ride hailing (Gojek atau Grab) dan taksi. Menurut Qin, produk yang cocok di segmen terkait adalah Hyper HT. Model yang dikabarkan bakal masuk ke Indonesia. Sementara khusus konsumen perseorangan lebih pada mobil perkotaan dengan jarak tempuh mumpuni dan harga jual terjangkau, seperti Aion Y Plus.

GAC Aion Hyper HT

"Bisa dilihat di Guangzhou, banyak taksi dan ride hailing pakai Aion. Kita sangat kuat di model bisnis ini. Ditambah kota-kota kecil di Indonesia, masih cukup sulit untuk mengembangkan pasar mobil listrik karena keterbatasan infrastrukturnya. Jadi saya rasa B2B, kerja sama dengan fleet customer adalah langkah tepat. Bertahap dengannya, mereka akan mengembangkan pasar BEV itu sendiri," ucap Qin.

Langkah selanjutnya tentu B2C (retail market) atau perorangan. Meski demikian, target penjualan pada segmen B2C tetap dominan dengan rasio 70:30 dibanding konsumen fleet.

Ada 7 Model untuk Indonesia
Demi mendukung langkah strategis perusahaan, pihaknya tengah menyiapkan berbagai model untuk market Indonesia. GAC Aion berencana meluncurkan 7 produk kendaraan listrik berbasis baterai hingga tiga tahun ke depan atau 2026.

Langkah agresif ini juga termasuk dalam upaya GAC Aion menjawab tuntutan Pemerintah untuk mempercepat era elektrifikasi pada kendaraan bermotor sesuai Perpres 55/2019.

"Jadi setiap tahun setidaknya bakal ada 2-3 mobil yang diluncurkan. Pada tiga tahun pertama, kami berencana merilis 7 produk untuk pasar Indonesia. Namun semua dilakukan secara bertahap. Mulai dari segmen yang harganya terjangkau sampai mencakup SUV, MPV serta hatchback," kata Vice President Aion Indonesia, Qin Bangshu.

Selain itu, pihaknya juga berencana membuat kendaraan yang terinspirasi kondisi transportasi di Indonesia, yakni mobil berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV) 7-penumpang. Langkah tersebut dilakukan demi meningkatkan penetrasinya di Tanah Air. Mengingat, Indonesia kini menjadi negara penting bagi perusahaan di kawasan Asia selain Thailand.

GAC Aion Y Plus

"Ini akan dimulai untuk pasar Indonesia karena 7-penumpang itu sangat digemari. Jadi kita studi untuk bisa menghadirkannya dan ini menjadi strategi penting kami,” ucap Qin.

Guna merealisasikan hal tersebut, mitra baru Indomobil Group itu bakal membangun pusat riset dan pengembangan (R&D) mandiri. Hanya saja pada tahap awal, GAC Aion lebih dulu menghadirkan produk-produk yang sudah ada di global seperti Y Plus dan Hyper HT.

"Ya, kita berencana untuk melakukan hal tersebut (membangun R&D center). Di Thailand kita tidak memiliki 7-seater tetapi di Indonesia kita akan memilikinya, karena pasar Indonesia jenis kendaraan tersebut sangat populer," tambah Qin.

Seperti kita ketahui, dalam waktu dekat Aion Indonesia siap meluncurkan dua produk andalannya, yakni Aion Y Plus dan Aion Hyper HT. Namun, dalam kesempatan itu, dirinya masih belum bisa memastikan kapan waktu peluncuran kedua mobil tersebut. Di lain sisi, untuk Aion Y Plus tidak lama lagi meluncur di Indonesia. Sebab mobil sudah melakukan uji jalan.

Sumber : carvaganza.com

viewed :: 1120
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :