22 Mei 2024
HEADLINE MOBIL

Mercedes-Benz Kurangi Investasi Untuk Mobil Listrik



Mercedes-Benz dikabarkan melakukan langkah besar, di mana mereka mengurangi investasi secara drastis untuk pengembangan platform kendaraan listrik. Hal ini terlihat dari pembatalan rencana pembangunan platform MB.EA Large terbaru.

Berdasarkan laporan di Jerman, platform tersebut rencananya meluncur pada 2028. Ia pun digunakan nantinya untuk mobil listrik EQE dan EQS selanjutnya. Keputusan tersebut disebabkan penjualan EQE dan EQS yang nyatanya kurang baik.

Hal tersebut mampu memberikan penghematan investasi dari penghentian pengembangan dan perubahan infrastruktur di lokasi produksi untuk platform baru antara €4 miliar hingga €6 miliar (sekitar Rp64 triliun hingga Rp96 triliun).

Mercedes-Benz EQS Edition One
Seperti diketahui, Mercedes-Benz awalnya berencana mengembangkan dua versi MB.EA. Versi medium untuk sedan dan SUV EQC mendatang. Sementara MB.EA Large digunakan untuk mobil lebih besar dan terfokus pada kemewahan.

Perubahan rencana ini membuat Mercedes-Benz mengalihkan fokus ke pengembangan platform EVA2 lebih lanjut yang menjadi basis EQE dan EQS sekarang. Perangkat mengizinkan pengaplikasian sistem daya 800V yang menggantikan sistem 400V.

Di samping itu, platform EVA2 akan mendapatkan perubahan pada teknologi sel baterai dan motor listrik lebih efisien. Di mana tujuannya lebih kepada jangkauan jelajah lebih mumpuni. Mengingat hal ini menjadi fokus kendaraan elektrifikasi.

Lebih lanjut, pabrikan asal Jerman ini bakal mengembangkan platform MMA untuk EV kompak, MB.AMG yang ditujukan ke mobil sport dan MB.Van yang mengakomodasi kendaraan komersial.

Adapun platform MMA dirancang untuk mendukung jantung mekanis listrik dan pembakaran konvensional. Ia nantinya disematkan untuk CLA generasi ketiga, CLA Shooting Brake, GLA generasi ketiga dan GLB generasi kedua. Struktur baru ini rencananya akan berbagi arsitektur drivetrain listrik dengan MB.EA Medium.

Mercedes-Benz G580

Kemudian platform MB.AMG yang keluar pada 2025 terfokus ke listrik murni. Ia dimanfaatkan untuk penerus AMG GT 4-Door Coupe, serta model SUV AMG baru yang terkait erat. Terakhir platform MB.VAN yang dirilis pada 2026, ia awalnya menjadi basis penerus EQV. Nantinya difokuskan untuk kendaraan komersial lainnya.

Pembatalan MB.EA Large menjadi indikator perubahan strategi Mercedes-Benz yang lebih luas. Sebelumnya mereka menargetkan pencapaian angka penjualan 50 persen untuk kendaraan listrik termasuk plug-in hybrid) pada 2025. Tapi target itu diundur menjadi 2030. Selain itu, rencana untuk hanya menjual mobil listrik pada tahun 2030 di pasar yang kondisinya memungkinkan turut ditunda.

Penghentian pengembangan MB.EA Large diperkirakan akan membuat Mercedes-Benz mengembangkan generasi selanjutnya dari S-Class generasi ketujuh, GLE SUV generasi keempat dan GLE Coupe generasi ketiga. Termasuk GLS generasi ketiga sebagai model pembakaran dengan kemampuan plug-in hybrid, berdasarkan versi terbaru dari platform MRA saat ini.

Sumber : carvaganza.com

viewed :: 1197
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :