Beberapa tahun terakhir ini, beberapa produsen mobil baru bermunculan. Sebagian besar mengusung mobil listrik (electric vehicle) dan didominasi produsen asal Tirai Bambu. Kehadiran produsen baru ini disertai dengan pilihan unit dan harga yang menarik.

Pergerakan produsen EV ini mau gak mau mengganggu produsen yang sudah eksis yang memiliki pilihan mobil ICE atau Hybrid. Seperti Toyota Astra Motor (TAM) yang akhir-akhir ini massive mengkampanyekan keunggulan mobil hybrid dibanding EV.

Seperti bisa dilihat di beberapa postingan media sosial jaringan Toyota. Sebut jaringan Toyota di Kupang, NTT di dalam IG nya @nusa.toyotantt memposting iklan 6 keunggulan Yaris Cross Hybrid yang dari narasinya ‘Tidak perlu isi ulang baterai‘ bisa dianggap menyasar kendaraan EV.

Berikutnya postingan di akun IG @nasmoco_world dimana menyebutkan keunggulan mobil Hybrid Toyota di antaranya baterai lebih tahan lama. Apakah hal ini respons TAM dari gencarnya serbuan mobil EV?

Jap Ernando Emily, Direktur Marketing TAM menanggapi kalem. Ia menyatakan pihaknya tidak pernah menganggap bahwa salah satu teknologi elektrifikasi ini lebih baik dari yang lainnya.

"Pendekatan Multi-Pathway yang diimplementasikan Toyota. Masing-masing memiliki keunggulannya sendiri," jelasnya. Hal ini diharapkan bisa menjawab berbagai macam kebutuhan mobilitas masyarakat yang berbeda-beda.

Seperti diketahui dengan luas wilayah Indonesia 1 jenis kendaraan seperti EV saja tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhan mobilitas yang beragam. Sebagai ilustrasi konsumen di wilayah yang belum terjangkau infrastruktur EV tentu akan lebih membutuhkan jenis kendaraan ICE atau Hybrid.

"Terutama di Indonesia ya, dengan keberagaman wilayah dan budayanya ketersediaan beberapa opsi teknologi ini rasanya malah akan bisa mempercepat adopsi kendaraan elektrifikasi yang lebih luas," tutup Ernando. 

Sumber : gridoto.com