Manuel Gonzalez berhasil mengalahkan Barry Baltus tersebut dalam balapan Moto2 Prancis untuk memperkuat keunggulannya di Kejuaraan Dunia. Manu Gonzalez melanjutkan perjalanannya di Moto2, yang ia harapkan akan membawanya meraih gelar juara. 

Pebalap Spanyol menutup hari Minggu di Prancis dengan kemenangan ketiganya musim ini, meski sempat kehilangan posisi start terdepan dari Barry Baltus. Namun, 'Manugass' berhasil merebut kembali keunggulan dari pebalap Belgia itu di paruh pertama balapan dan tidak mau kehilangan keunggulannya, meski mendapat tekanan dari pengejarnya.

Aron Canet berada di posisi ketiga setelah mengalahkan Diogo Moreira, meminimalisir kerugian di akhir pekan di mana ia tidak dapat membuktikan dirinya sebagai kandidat juara. Di klasemen keseluruhan, Gonzalez unggul 16 poin dari pebalap asal Valencia tersebut.

Balapan Moto2 digelar, seperti halnya balapan Moto3 sebelumnya, dalam kondisi yang agak sulit, meski lebih baik. Hujan semalaman membasahi lintasan, tetapi mengering seiring berjalannya waktu. Para pebalap di kategori intermediate mendapati lintasan hampir kering, jadi mereka membalap dengan ban kering.

Di awal, Zonta van der Goorbergh tak bisa start di grid karena masalah di menit-menit terakhir. Manu Gonzalez berhasil mempertahankan posisi terdepan di beberapa meter pertama, tetapi Diogo Moreira merebut urutan pertama di beberapa tikungan awal. Di belakangnya, ada Jake Dixon, Filip Salac, Albert Arenas dan Barry Baltus.

Tahap awal berlangsung tenang, karena para pebalap ingin memeriksa kondisi aspal terlebih dahulu. Namun, Baltus yang ingin bangkit dari awal yang buruk. Sementara, Canet kehilangan beberapa tempat, hingga ke posisi kedelapan. Pebalap Belgia ini menyalip rekannya di Marc VDS untuk naik ke posisi ketiga.

Pada lap keempat balapan, serangan Manu Gonzalez datang. Sang pemimpin klasemen melihat kesempatan pertama untuk menyalip Moreira dan ia berhasil melakukannya. Baltus berada di belakang pebalap Spanyol dan pebalap Brasil itu, sangat dekat, dan di belakangnya ada Dixon, Salac, dan Canet, yang mulai pulih.

Di lap kedelapan, Baltus mulai lelah menunggu dan menemukan celah untuk melewati Moreira, mengambil posisi kedua dan mengejar Gonzalez. Namun, pebalap Spanyol itu mulai menekan untuk mencoba menjauh, dan mengambil jarak setengah detik dari rival terdekatnya.

Baltus masih memiliki senjata cadangan. Pebalap #7 ini mulai melesat di lintasan dengan catatan waktu 1:34,9. Di pertengahan balapan, ia bersaing ketat dengan pebalap nomor 18. Di grup belakang, Canet berhasil melewati Salac dan Dixon dan naik ke posisi keempat.

Namun, pebalap asal Valencia itu terus menekan dan juga mencoba menyalip Moreira untuk merebut podium dengan 9 lap tersisa. Namun pebalap Amerika Serikat itu berhasil merebutnya kembali hanya beberapa lap kemudian, sebuah langkah yang tidak diduga oleh pebalap #44 dan membuatnya terkejut, membuatnya turun ke posisi kelima di belakang Dixon. Pebalap Spanyol itu mampu pulih, dan tiga lap kemudian ia kembali ke posisi ketiga, tetapi sudah tertinggal lebih dari 4,5 detik dari yang terdepan.

Emosi lebih pada penyelesaian pertarungan untuk meraih kemenangan, tetapi kenyataannya Gonzalez mengendalikannya dengan sempurna. Pebalap Intact GP itu unggul beberapa persepuluh detik dari Baltus dengan 5 lap tersisa dan melewati garis finis di posisi pertama untuk ketiga kalinya pada 2025. Bagi pebalap Belgia itu adalah podium keduanya secara beruntun, setelah sebelumnya runner-up di Jerez.

Aksi terkonsentrasi pada Moreira, Arenas dan Dixon yang mengejar Canet untuk mendapatkan podium terakhir. Namun, pebalap Spanyol itu mampu menahan pebalap Brasil itu untuk menempati posisi ketiga dan meminimalkan kerusakan.

Dixon menyalip Arenas dan finis di dekat dua pebalap di depan, di urutan kelima. Arenas diikuti oleh Salac, Celestino Vietti, Ivan Ortola, Alonso Lopez, David Alonso, Joe Roberts, Sergio García Dols, Senna Agius dan Marcos Ramírez. 

Sumber : id.motorsport.com