14 Oktober 2021
SPORTS MOBIL

Pirelli Ragukan Perhitungan Lewis Hamilton Tolak Pit Stop Di Turki



Pemasok ban di Formula 1, Pirelli tidak yakin Lewis Hamilton mampu menyelesaikan balapan GP Turki jika tak mengganti ban. Seperti diberitakan sebelumnya, juara dunia dari Tim Mercedes-AMG Petronas tersebut mengkritik strategi pit stop yang dilakukan pada lomba di Sirkuit Istanbul Park, Minggu (10/10/2021) lalu.

Performa Hamilton memang impresif pada balapan yang berlangsung di lintasan basah sepanjang 58 lap tersebut. Setelah dipenalti 10 grid – akibat pergantian komponen power unit (PU) – hingga start di posisi ke-11, pebalap Inggris itu langsung melesat.

Sekira lap 15, ia sudah berada di posisi kelima, di belakang rekan setimnya Valtteri Bottas, Max Verstappen (Red Bull Racing Honda), Charles Leclerc (Scuderia Ferrari), dan Sergio Perez (Red Bull Racing Honda). Setelah berhasil melewati Perez untuk P4 usai pebalap Meksiko tersebut melakukan pit stop, Hamilton mampu naik ke P3 karena Leclerc melakukan hal yang sama pada lap 47.

Tidak lama kemudian, Hamilton beradu argumen dengan kru timnya terkait pergantian ban intermediate yang sudah dipakainya sejak lap pertama. Juara dunia tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017-2020) itu yakin bannya masih mampu bertahan hingga finis.

Hamilton akhirnya mengganti ban pada lap 50. Namun, delapan lap ternyata tidak cukup untuk mengejar Leclerc dan Perez yang sudah jauh di depan. Hamilton pun mengungkapkan penyesalannya tidak mengikuti feeling-nya untuk tidak mengganti ban.

Finis di posisi kelima GP Turki, posisi pemuncak klasemen Hamilton pun berhasil direbut rival terberatnya, Verstappen, yang finis di P2 di belakang Bottas. Kini, Hamilton tertinggal enam poin di sisa enam balapan.


Insiden Hamilton dan Mercedes itu pun menjadi bahasan menarik. Utamanya terkait perdebatan apakah Hamilton seharusnya memang melakukan pit stop atau tidak.

Hamilton bertambah yakin mampu mempertahankan ban untuk finis podium (minimal ketiga) setelah mengetahui Esteban Ocon (Alpine F1) mampu merebut satu poin dengan finis di P10, tanpa mengganti ban sejak start. Meskipun, kondisi bannya ketika finis terlihat sudah tidak layak.

Belakangan, Mario Isola selaku Kepala Divisi F1 dan Balap Mobil Pirelli mengungkapkan, Hamilton hanya memiliki harapan kecil (untuk finis) bila tetap mempertahankan bannya. “Melihat kondisi ban setelah balapan, saya bisa bilang tidak (mungkin Hamilton bisa finis) atau setidaknya itu benar-benar mencapai batasnya,” ucap Isola kepada Sky Sports F1.

“Tingkat keausan ban, terutama pada akhir balapan, pada dasarnya berjalan pada konstruksi ban itu sendiri. Jadi, agak berbahaya bila memaksakan ban hingga ke batas kemampuan. “Tetapi, saya tahu situasi lomba (baca: persaingan) yang dihadapi Hamilton dan Mercedes membuat mereka harus berusaha merebut hasil maksimal.”

Saat disinggung bagaimana bisa Ocon bertahan dengan satu ban intermediate untuk melibas jarak balapan hingga 309,396 km, Isola menyebut tyre wear pada setiap mobil tidaklah identik. “Pada sebagian besar mobil yang melakukan pit stop setelah lap 47 atau 48, kondisi bannya benar-benar habis,” kata Isola.

“Kami tahu bila aspal baru Istanbul lebih abrasif tetapi juga memiliki grip lebih baik dibanding tahun lalu. Meskipun tidak kering, lintasan ini tetap abrasif. Jadi, performa ban akan benar-benar mencapai batasnya.

“Saya menyarankan agar para teknisi Pirelli berulang-ulang menginngatkan tim-tim terkait waktu pergantian ban dan jangan pernah mencoba melampaui limit karena itu akan sangat berisiko.” Pada Senin (11/10/2021) malam, Lewis Hamilton menyebut akan bertanggung jawab jika pada akhirnya berjudi untuk tetap bertahan dengan ban lama hingga finis.  

“Tidak benar saya kesal dengan tim,” katanya di Instagram. “Sebagai tim, kami bekerja keras untuk membuat strategi terbaik. Namun di balapan, dinamika berbeda bisa saja terjadi. Anda harus membuat keputusan karena banyak sekali faktor yang berubah.

“Di GP Turki lalu saya mengambil risiko untuk tetap di lintasan seraya berharap trek mengering, yang ternyata tidak. Saya mengambil risiko itu dan coba bertahan sampai finis. “Kemudian, saya tahu hal itu tidak berhasil. Pada akhirnya saya memilih masuk pit karena itu hal paling aman yang bisa saya lakukan.”

Sumber : id.motorsport.com

viewed :: 1634
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :