Semangat yang diperlihatkan Erdi Rahadian, kelahiran Serang, Banten, untuk mengubah Toyota Corolla Altis G 2008, patut jadi contoh. Kendati sudah berkeluarga, ia rela menyediakan kendaraan lain untuk keluarga, demi melaksanakan hobinya.

Dari tampilan, pengerjaan Corolla Altis ini tergolong cepat bagi pemodifikator. Praktiknya, pencarian bentuk body kit butuh waktu cukup lama. "Bentuk Altis ini tidak sembarangan. Jadi, banyak browsing untuk mendapatkan body kit add on," jelas Erdi.

Hasil pengamatannya, ternyata bodi Altis punya kesamaan bentuk sama Lexus IS 350. Bengkel Ufo di Kebon Jeruk, Jakbar menggarap order ini dengan bahan dasar fiber. Dengan keempat sepatbor model gembung, plus spoiler depan dikasih bibir, dan pada belakang ditambah ekor itik (duck tail), tampilan jadi elegan.

Terlebih pemilihan warna yang tak lazim, yakni hijau. Lagi-lagi, kelir ini, kata Erdi terinspirasi dari dunia maya. Ketemu Toyota 86 warna minty begini dan saat ini belum banyak yang pakai.

Lebih menarik lagi, pada bodi terdapat gambar, seperti di kap mesin dan kedua bodi samping. Itu bukan cat, melainkan stiker dengan tema anime. "Selain eye catching, dalam kontes pun masuk penilaian," ujar ayah tiga anak.

Tongkrongan mobil pun sudah ceper, setelah kaki-kaki ikut dipermak. Tetap dengan sokbreker standar, dikombinasi per Eibach khusus Toyota Vios dan dumper Vallen, Erdi mengaku masih bisa diajak jalan dari Serang ke Jakarta.

Meski keempat roda sudah masuk ke dalam sepatbor (model celup). Pemakaian pelek ukuran 17 inci merek BBS RS dengan spek agresif, yakni depan 9,5 inci offset 21 dan belakang 10,5 inci offset 26, membuat kaki-kaki menjadi kekar. Bisa selebar itu, menurut Erdi setelah menemukan lips pelek, langsung dibeli.

Konsep minimalis dalam memodifikasi Altis ini, juga diperlihatkan Erdi pada interior. Jok asli dipertahankan hanya dibalut bahan semi kulit dengan motif kotak-kotak menyerupai Recaro LX. Termasuk audio pun sederhana, hanya satu set speaker 2-way dari Hustler yang dipadu subwoofer Alpine Type R serta power amflifier dari Genesis DM.

Bagasi tak dibiarkan polos, terdapat seperangkat audio dengan subwoofer dari Alpine. "Sengaja tidak terlalu penuh, biar masih cukup untuk menaruh barang," tutup Erdi. [w33]