21 Desember 2019
SPORTS MOBIL

22 Balapan F1 Semusim Dinilai Sudah Terlalu Banyak



Rencana pemegang lisensi Formula One (F1), Liberty Media, untuk menambah seri balapan ditentang oleh Carlos Sainz Junior. Pebalap Tim McLaren itu menilai, jumlah 21 balapan pada musim 2019 saja sudah terlalu banyak sehingga tidak perlu lagi ditambah.

Liberty Media memang memiliki rencana untuk menjangkau sebanyak mungkin penggemar di berbagai belahan dunia. Salah satu caranya adalah dengan menambah balapan di Asia atau Amerika Utara yang sudah dibuktikan dengan digelarnya F1 GP Vietnam 2020 sehingga total seri menjadi 22 pada musim depan.


Selain menambah seri balapan, Liberty juga tidak mau kehilangan seri-seri tradisional seperti di Inggris dan Italia. Konsekuensi terburuk dari kebijakan itu adalah, jumlah balapan dalam satu musim membengkak jadi 25 balapan. Tentu saja hal itu ditentang oleh para pebalap, terutama Carlos Sainz Jr.

“Perasaan saya campur aduk. Secara pribadi, saya senang F1 pergi ke tempat-tempat baru yang bisa memberi dampak besar. Namun, penyiapan kalender yang lebih besar adalah sesuatu yang saya tentang,” tutur Carlos Sainz Jr, dikutip dari Crash.

“Menurut saya, 21 atau 22 balapan dalam satu musim sudah terasa terlalu banyak. Tambahan waktu istirahat yang sudah diusulkan tentu tidak sebanding dengan 22 atau 25 balapan yang akan kita jalani di masa depan,” imbuh pebalap berusia 25 tahun asal Spanyol itu.


Sekadar informasi, Liberty Media juga berencana untuk mengubah tradisi dari tiga hari pekan balapan menjadi hanya dua saja. Dengan demikian, pebalap akan lebih banyak memiliki waktu istirahat. Namun, menurut Sainz, hal tersebut akan sia-sia jika total balapan dalam satu musim menyentuh angka 25.

Sumber : sports.okezone.com

viewed :: 1328
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :