02 Agustus 2025
HEADLINE MOTOR
Dampak Fatal Jika Air Radiator Motor Habis Dan Tidak Diisi Lagi

Keberadaan air radiator (coolant) pada sepeda motor yang menggunakan sistem pendingin air sangat krusial. Cairan ini berfungsi menjaga suhu mesin tetap stabil saat kendaraan beroperasi, terutama dalam kondisi lalu lintas padat atau perjalanan jauh yang membuat mesin bekerja lebih keras.
Jika air radiator habis atau tidak diganti sesuai rekomendasi pabrikan, konsekuensinya bisa sangat serius. Mesin berisiko mengalami overheat, yang dapat merusak komponen internal hingga menurunkan performa dan memperpendek umur kendaraan. Berikut penjelasan lengkapnya.
Risiko jika air radiator habis dan tidak diganti :
1. Mesin overheat (Panas berlebih)
Tanpa air radiator yang mencukupi, fungsi sistem pendingin terhenti. Akibatnya, suhu mesin naik drastis. Mesin bisa mati mendadak di tengah jalan, terutama saat digunakan dalam perjalanan jauh atau terjebak macet.
2. Kerusakan komponen internal
Overheating yang berulang dapat merusak gasket kepala silinder (head gasket), menyebabkan kebocoran oli atau coolant. Bahkan, blok mesin yang terbuat dari aluminium bisa mengalami deformasi atau retak.
3. Penurunan performa dan efisiensi bahan bakar
Mesin yang terlalu panas akan bekerja secara tidak efisien, sehingga berdampak pada penurunan akselerasi serta peningkatan konsumsi bahan bakar, yang pada akhirnya bisa merugikan performa kendaraan dan menambah beban biaya operasional.
4. Terbentuk karat dan endapan
Air radiator lama yang tidak diganti menyebabkan terbentuknya karat dan kotoran dalam saluran pendingin. Ini bisa menyumbat jalur aliran, memperburuk kemampuan pendinginan, dan mempercepat overheating.
5. Boros dan sulit dihidupkan
Cooling system yang tidak optimal dapat menyebabkan mesin mati mendadak, membuat motor boros bahan bakar, dan menyulitkan saat ingin menyalakannya kembali, sehingga sangat penting memastikan sistem pendingin bekerja dengan baik setiap saat.
Kapan sebaiknya harus diganti?
Meski interval tepat dapat berbeda tergantung pabrikan, sebagian besar ahli menyarankan mengganti air radiator minimal sekali per tahun. Cara ini menjaga efisiensi sistem pendingin dan mencegah timbulnya karat atau endapan.
Air radiator yang habis dapat menyebabkan mesin overheat, performa menurun, hingga kerusakan komponen. Gantilah coolant setahun sekali atau sesuai rekomendasi pabrikan, dan cek rutin levelnya melalui tabung reservoir dan selang radiator.
Segera perbaiki jika ada kebocoran dan ganti air radiator yang keruh atau berkerak. Perawatan sederhana ini penting untuk mencegah kerusakan besar dan menjaga keselamatan berkendara, demikian dirangkum dari sejumlah sumber.
Sumber : otomotif.antaranews.com
Berita Terkait Lainnya :


com.jpg)
