15 Desember 2024
SPORTS MOBIL

Max Verstappen - Sergio Perez Di Entry List FIA 2025



Prediksi semakin kuat kalau Sergio Perez akan ditendang tim Red Bull Racing. Tapi, saat bersamaan tim ini justru mendaftarkan driver Meksiko itu untuk tetap mendampingi Max Verstappen ke musim 2025.

Federasi Balap Mobil Internasional (FIA) baru saja merilis entry list kontestan kompetisi F1 2025. Ada nama Perez di situ. Maka jagat media langsung bereaksi karena selama ini terkesan kuat kalau Perez akan dipecat meski punya kontrak resmi hingga akhir 2025  bersama Red Bull Racing (RBR). Dalih pemecatan karena performa Perez musim ini sangat  buruk. Terjerembab di peringkat 8 kompetisi dan menjadi sumber kegagalan RBR mempertahankan gelar juara dunia konstruktor. 

Entry list FIA ini memang masih bersifat sementara sebelum dipermanenkan jelang musim kompetisi tahun depan. Tapi, tetap saja adanya nama Perez dalam daftar itu memunculkan teka-teki yang akhirnya memunculkan spekulasi dan berbagai isu liar.



Menjadi tanda tanya besar karena pada kolom line up tim RB, tim yunior RBR, pun  hanya diisi satu nama, Yuki Tsunoda. Satu nama lagi dikosongkan dengan catatan TBC. Dalam beberapa race akhir 2024, tandem Tsunoda di RB adalah Liam Lawson yang digadang-gadang sebagai kandidat kuat pengganti Perez. Sejauh ini tak ada pernyataan apa pun dari pihak RBR ataupun RB soal itu.

Yang ada adalah berbagai kemungkinan yang tengah terjadi di skuad RBR, yang menurut prinsipil tim Christian Horner sangat kompleks dan tak mudah diurai dan diselesaikan.  Baik pada isu internal, antara keinginan Horner pertahankan Perez dan maunya Senior Advisor Helmut Marko untuk promosikan salah satu dari Tsunoda atau Lawson.

Sedangkan faktor eksternal adalah ikatan kontrak yang sudah diteken Perez untuk 2025. Jika dibatalkan sepihak bisa jadi bumerang buat RBR karena pihak Perez segera membawanya ke ranah hukum dengan konsekuensi yang bisa merepotkan.

Usai GP Abu Dhabi lalu sebenarnya Horner, Marko dan petinggi perusahaan induk Red Bull Gmbh sudah rapat khusus untuk bahas Perez. Tapi, sejauh ini tak ada rilis keputusan yang diambil. Itu indikasi  betapa peliknya kasus Perez untuk diputuskan seperti kata Horner.

Dibandingkan Marko, beban Horner memang lebih rumit sebagai pemimpin operasional tim RBR. Terkait Perez, ia harus berhitung aspek dan dampak hukum yang menanti jika memecat pebalapnya secara sepihak. 

Dan, tak kalah penting adalah aspek finansial terhadap operasional tim. Pasalnya, selama ini Perez datang membawa sponsor dari Meksiko kisaran 40 juta USD per musim. Itu jumlah yang sangat membantu operasional tim yang oleh FIA dibatasi hingga 135 juta USD per tahun di luar gaji pebalap dan 3 petinggi tim. Dari aspek marketing, Perez juga membawa dampak sangat positif buat tim di pasar Amerika.

Dalam konteks itu kini muncul rumor kalau sponsor Perez di Meksiko, perusahaan telekomunikasi dan minyak, siap menaikkan nilai partisipasi menjadi 75 juta USD asalkan Perez tetap di RBR. Jika isu ini benar, sepertinya satu hal yang sulit ditolak Horner dan jajaran bisnisnya.

Isu lain, RBR tak ingin memecat Perez agar terhindar dari masalah hukum. Caranya adalah memberikan peran sebagai ambasador seperti ditawarkan tapi kemudian ditolak Daniel Ricciardo saat mendadak digantikan Lawson beberapa bulan lalu. Untuk ini gaji Perez sepanjang musim 2025 dibayar sesuai bunyi kontrak.  Itu baru sebuah isu. Perez bersedia atau tidak belum ada tandanya. Yang pasti, Perez bersikukuh bahwa opsi yang ia miliki adalah tetap balapan bersama RBR sesuai kontrak.

Dari semua hal di atas yang bisa disimpulkan adalah RBR belum mendapatkan opsi terbaik seputar masa depan Perez. Masih menyimpan teka-teki besar. Bahwa namanya ada dalam entry list FIA belum berarti apa-apa karena sifatnya masih sementara. Dengan begitu setidaknya RBR masih punya sedikit waktu lagi untuk mengkalkulasi lagi untung dan ruginya: memecat atau mempertahankan Perez?

Sumber : mobilinanews.com

viewed :: 155
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :