02 November 2024
HEADLINE MOBIL

Maserati Berada Di Zona Merah Kerugian Perusahaan



Bulan lalu, CEO Stellantis mengatakan bahwa masalah Maserati berasal dari pemasaran yang buruk, yang menyebabkan penjualan turun lebih dari 50% pada paruh pertama tahun 2024. Carlos Tavares memiliki lebih banyak hal untuk dikatakan tentang marque Italia yang bermasalah minggu ini di Paris Motor Show. 

Sang petinggi mengakui bahwa perusahaan berlogo trisula ini "berada dalam kondisi merah," yang berarti menghabiskan lebih banyak uang daripada yang dihasilkan. Masalah yang dialami Maserati rupanya tidak terkait dengan mobil: "Kami tidak memiliki masalah dengan produknya." Sebaliknya, kesulitan yang dialami Maserati berasal dari ketidakjelasan posisi mereka.

Tavares, yang akan mengundurkan diri dari pucuk pimpinan Stellantis pada awal 2026, mengatakan kepada Autocar tentang apa itu Maserati: "Ini adalah merek yang tidak hanya tentang mobil sport; ini adalah tentang gran turismo, ini adalah tentang kualitas hidup, 'la dolce vita' dan teknologi."



Eksekutif berusia 66 tahun yang lahir di Portugal ini mengakui bahwa tim manajemen sebelumnya di Maserati gagal menyampaikan pesan tersebut. Davide Grasso tidak lagi menjabat sebagai CEO, setelah digantikan oleh Santo Ficili, yang juga merupakan bos baru Alfa Romeo setelah menggantikan Jean-Philippe Imparato. Tugas Ficili adalah "mengubah pola pikir dan ide-ide" di Maserati, menurut Tavares.

Petinggi Maserati dan Alfa Romeo yang baru saja ditunjuk ini mengatakan bahwa kedua perusahaan tidak akan bergabung karena salah satunya adalah "mewah" dan yang lainnya adalah "premium".

Namun, keduanya dapat berkolaborasi jika ada kesempatan. Alfa juga tidak mengalami tahun yang baik karena penjualan di Amerika Serikat turun 10% hingga September meskipun ada peluncuran crossover Tonale.

Meskipun Maserati dan Alfa Romeo sedang mengalami masa-masa sulit, Stellantis telah bersumpah untuk mempertahankan ke-14 merek tersebut untuk saat ini. Perusahaan ini berpegang teguh pada rencana awal yang diumumkan pada tahun 2021 untuk berinvestasi di semua merek selama 10 tahun, sehingga keduanya memiliki waktu setidaknya hingga akhir dekade ini untuk memperbaiki diri.

Namun, mantan Chief Financial Officer Stellantis, Natalie Knight, mengatakan beberapa bulan yang lalu bahwa "mungkin ada saatnya di masa depan ketika kita melihat apa yang menjadi rumah terbaik untuk [Maserati]."

Tak lama setelah pernyataannya, Stellantis mengeluarkan siaran pers untuk mengklarifikasi bahwa Maserati tidak akan dijual. Pekan lalu, konglomerat otomotif ini mengumumkan Natalie Knight meninggalkan perusahaan setelah hanya 18 bulan menjabat sebagai CFO.

Sumber : motor1.com

viewed :: 149
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :