Bagnaia: Marquez Kejutkan Saya Sebagai Rekan Setim
SPORTS - MOTOR
13 Oktober 2025
Francesco Bagnaia mengakui kepada ‘La Gazzetta dello Sport‘ bahwa ia sempat khawatir ditandemkan dengan Marc Marquez. Meskipun sedang mengalami saat-saat tersulitnya di MotoGP pada 2025, hal itu tidak menghentikan Pecco Bagnaia untuk menunjukkan bahwa ia adalah seorang pria sejati, bahkan ketika keadaan menjadi sulit.
Juara dunia tiga kali ini masih belum bisa menemukan perasaannya saat mengendalikan Ducati GP25. Bencana dialaminya di Indonesia, di mana ia finis dengan dua kali nol. Padahal, ia datang dari Jepang sebagai pemenang dua balapan di atas motor yang tampaknya lebih mirip dengan GP24.
Di Motegi, ia dan Ducati berpikir krisis telah lewat. Namun ternyata tidak, dan balapan di Mandalika menjadi pukulan telak bagi pebalap asal Turin ini, baik dari sisi olahraga maupun emosional. Bagnaia tak hadir dalam sesi media selepas balapan Minggu. Manajer tim, Davide Tardozzi, berbicara tentang tugas tim Borgo Panigale untuk melindungi motor #63.
Beberapa hari telah berlalu sejak saat itu. Bagnaia, yang kini lebih tenang, muncul kembali di ‘Festival dello Sport‘, sebuah festival yang menampilkan para bintang dunia olahraga dari berbagai disiplin ilmu, yang setiap tahun diselenggarakan oleh surat kabar Italia ‘La Gazzetta dello Sport‘. Festival tahun ini diadakan di Trento, dan juara MotoGP dua kali itu menjadi salah satu bintang utamanya.
Dalam acara tersebut, para penggemar dapat melihatnya dari dekat. Bagnaia pun mengambil kesempatan, di luar situasi sulit yang dialaminya saat ini, untuk memuji rekan setimnya yang jelas-jelas telah mengalahkannya pada 2025, Marc Marquez.
Jauh dari rasa kesal yang mungkin ia rasakan karena telah kehilangan kendali, pria asal Piemonte ini justru memuji sosok sang juara dunia sembilan kali itu. Meskipun Bagnaia mengakui bahwa pada awal hubungan mereka, ia sedikit khawatir berbagi garasi dengan pebalap Cervera karena reputasi rider #93 dalam berurusan dengan rekan setimnya. Sebaliknya, ia malah belajar banyak dari Marquez.
"Pada awalnya saya sedikit khawatir, dia selalu mengatakan bahwa dia menaruh banyak tekanan pada roda, bahkan pada rekan setimnya. Namun, ia justru mengejutkan saya," ujar Pecco."Mengalaminya sebagai rekan setim sangatlah positif. Di Jepang (di mana Marquez meraih gelar MotoGP ketujuhnya), kami bertemu di sebuah bar karaoke sambil minum sake. Saat itu sangat menyenangkan. Dia adalah salah satu pebalap terkuat dalam sejarah, dalam beberapa tahun terakhir dia sangat dominan. Anda hanya bisa belajar dari Marc.
Marc Marquez, Ducati Team, Francesco Bagnaia, Ducati Team
Di luar hubungannya dengan sang juara dunia asal Spanyol, Bagnaia berbicara tentang topik lain. Misalnya, Ducati. Meski saat ini tidak berjalan dengan baik, juara 2022 dan 2023 ini masih sangat menjunjung tinggi pabrikan impiannya.
"Saya telah memimpikan Ducati sejak kecil. Ini adalah keluarga saya," tuturnya. Ia kini berada di momen di mana sering menonton narasi Guido Meda, kepala komentator MotoGP di Sky Sport Italia, untuk mengisi tenaga.
Selain itu, ia juga memberikan pujian kepada para penggemar motor, dan terutama tifosi yang mengikutinya. "Penggemar saya luar biasa, mereka juga mengagumi lawan. Saya tidak suka penggemar sepak bola, yang hanya mendukung timnya sendiri."
"Di dunia balap motor tidak seperti itu, siapa pun yang menang, mereka bertepuk tangan, dan saya ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan para penggemar saya. Itulah yang menjadi perhatian saya," ucapnya.
Terakhir, Bagnaia juga mengomentari kegemarannya, termasuk Formula 1. "Saya suka TV, saya menonton F1, saya penggemar berat. Lewis Hamilton di Ferrari adalah sebuah mimpi, semoga dia akan melakukan sesuatu yang hebat tahun depan. Chicago Bulls dari Jordan dan Juventus adalah kegemaran saya yang lain," ungkapnya.
Sumber : id.motorsport.com