05 Oktober 2025
SPORTS MOTOR

Race Moto3 Indonesia: Jose Antonio Rueda Juara Dunia 2025



Jose Antonio Rueda dinobatkan sebagai juara Moto3 2025 setelah memenangi balapan yang menegangkan di Mandalika, Minggu (5/10/2025). Ia bangkit dari ketertinggalan untuk menghindari kekacauan di akhir balapan yang berujung pada bendera merah.

Jose Antonio Rueda tidak melewatkan kesempatan untuk mencatatkan namanya dalam sejarah dan  menjadi kampiun Moto3. Setelah satu musim di mana ia menjadi dominator yang sesungguhnya, talenta muda dan hebat kelahiran Los Palacios y Villafranca (Sevilla) ini bergabung dengan daftar panjang juara dunia motor asal Spanyol. Ia menutup gelar juara dunia pada kesempatan pertamanya di Moto3 Indonesia, setelah satu tahun dengan sembilan kemenangan dan lima pole position.

Pebalap asal Andalusia ini, yang merupakan juara dunia roda dua pertama dari tanah kelahirannya, berhasil menyamai Brad Binder dan David Alonso sebagai kampiun dengan empat Grand Prix tersisa. Ia melakukannya dalam balapan yang dimenangkannya, dengan bangkit dari posisi kesembilan di grid (ia berada di urutan ke-14 setelah start yang menegangkan). Dalam balapan yang diakhiri dengan bendera merah di dua lap terakhir, setelah Adrian Fernandez menjatuhkan David Munoz. Setelah beberapa kali penalti, untuk Fernandez dan Maximo Quiles, Rueda menang atas Luca Lunetta dan Guido Pini. Angel Piqueras berada di urutan ketujuh.

Pemenang Balapan Jose Antonio Rueda, Red Bull KTM Ajo


Balapan kategori kecil dilangsungkan di tengah cuaca Lombok yang panas, dengan suhu udara mencapai 30º C dan suhu aspal lebih dari 50º C, meskipun ada awan mendung yang menutupi lintasan di beberapa titik.

Di awal balapan, Adrian Fernandez kehilangan posisi terdepan dari Joel Kelso, sang pemimpin klasemen sementara, dan David Munoz. Pebalap Spanyol itu diposisikan di depan Maximo Quiles, Alvaro Carpe dan Angel Piqueras. Sementara, Rueda sangat berhati-hati dan juga tampaknya dikhianati oleh rasa gugup, turun dari posisi kesembilan ke posisi 14 pada lap pertama, meskipun ia melewati garis finis di urutan ke-13.

Di depan, Munoz mencoba memimpin di lap kedua, tetapi melakukan kesalahan dengan melakukan pengereman berlebihan di Tikungan 10 dan turun ke posisi ketujuh, menutup grup pertama yang kembali dipimpin oleh Adrian Fernandez di depan Quiles. Di belakangnya, Rueda mulai kembali ke jalurnya dan naik ke posisi kesepuluh, mencatatkan lap tercepat dalam balapan.

Dengan dorongannya, motor #99 menjadi bagian dari grup terdepan. Di lap kelima, ia sudah berada di depan Angel Piqueras setelah sentuhan dari pebalap Valencia itu kepada David Munoz di tengah pertarungan memperebutkan posisi terdepan. Joel Kelso juga terjatuh di lap yang sama, ketika ia sedang berjuang untuk memperebutkan podium. Piqueras mampu bangkit dan berada di urutan kedelapan, tepat di depan Rueda, meskipun pebalap Spanyol itu melemparkan motornya ke arahnya dan menyalipnya sebelum menyelesaikan sepertiga pertama balapan.


Rueda melanjutkan upayanya ke depan, naik ke posisi ketujuh, sementara Piqueras juga mengambil keuntungan untuk melewati rival yang sama dan tidak pernah kehilangan titik referensi, dengan keduanya berada di belakang Munoz, Carpe dan Taiyo Furusato. Di lap 7, Rueda melewati Furusato dan mencatat waktu tercepat (1:37,2) untuk naik ke posisi keenam. Sementara itu, di depan, Quiles melewati Fernandez dan mengambil alih posisi terdepan.

Pada lap 9, Rueda menyingkirkan Carpe, rekan setimnya, yang tetap menjadi pengawalnya, dan merangsek ke lima besar sementara Piqueras masih tertahan di posisi kedelapan. Namun pebalap 19 tahun ini tidak berhenti sampai di situ, dan juga mampu mengalahkan David Almansa dan Munoz untuk meraih podium ketiga. Pada lap 10, pebalap Red Bull KTM Ajo ini juga berhasil merebut posisi dari Maximo Quiles, yang sempat tergelincir di tikungan pertama, untuk menempati posisi kedua di belakang Adrian Fernandez, situasi yang sudah memastikannya meraih gelar juara dunia. Sementara itu, Piqueras mengalami masalah lagi, berada di urutan kesepuluh.

Rueda segera menyusul sang pemimpin rombongan, Adrian Fernandez, dan terus menguntitnya, menjadi salah satu pebalap tercepat di akhir pekan, sementara Piqueras berada di urutan kesembilan, berada di grup kedua namun mendekati tujuh besar. Quiles mencoba untuk membuat sang pemimpin klasemen mengalami kesulitan, berusaha menyalip di lap kedua belas dari 20 lap yang dijadwalkan, namun Rueda ingin berada di posisi kedua dengan segala cara.


Namun terkadang, pertahanan terbaik adalah serangan yang baik. Itulah yang dipikirkan Rueda pada lap ke-13. Ia menyalip Adrian Fernandez dan mencuri posisi terdepan darinya. Pebalap Leopard Racing ini terlibat pertarungan dengan Quiles, keduanya berusaha melewati Rueda, namun rider Andalusia ini berhasil menghindari masalah dan memanfaatkan slip yang dilakukan oleh keduanya untuk tetap memimpin di depan Munoz, Fernandez, dan Carpe, sementara Quiles turun ke posisi ketujuh di belakang Piqueras.

Sementara itu, di bagian belakang terjadi tiga kecelakaan yang menimpa Taiyo Furusato, David Almansa dan Alvaro Carpe. Pebalap Leopard dari La Mancha melihat celah, mencoba melewati dua pebalap lainnya, namun bersenggolan dengan pebalap Jepang,  dan tidak dapat menghindari senggolan dengan Carpe, yang datang dari jalur luar.

Hal ini memecah kelompok terdepan: Rueda, Munoz dan Fernandez tertinggal jauh dari Quiles dan Piqueras, yang kini mendapatkan tiga slot sekaligus. Fernandez dan Munoz mulai bertarung memperebutkan posisi kedua, sesuatu yang dimanfaatkan Rueda untuk sedikit menjauh. Di belakang, Long Lap Penalty dijatuhkan kepada Maximo Quiles dan Angel Piqueras karena memotong garis ideal di Ttikungan 9 dan tidak kehilangan waktu yang cukup.

Piqueras menyelesaikan Long Lap-nya dan turun ke posisi kesembilan, mengucapkan selamat tinggal pada gelar yang sudah pasti akan diraih Rueda. Pebalap Spanyol itu kehilangan keunggulan di lap terakhir saat ia disalip oleh David Munoz dan Adrian Fernandez. Namun, adik pebalap MotoGP, Raul Fernandez, bersenggolan dengan Munoz dan menyebabkannya terjatuh. Insiden tersebut masih dalam proses investigasi, meskipun Fernandez tetap berada di depan Rueda.


Namun, insiden tersebut meninggalkan banyak puing-puing di lintasan, yang menyebabkan balapan dibatalkan dengan bendera merah di lap terakhir. Rueda untuk sementara berada di posisi kedua, diwarisi kemenangan setelah Long Lap Penalty ganda dijatuhkan pada Fernandez (yang dikonversi menjadi tambahan waktu enam detik). Dengan demikian, ia dinyatakan sebagai juara Moto3 2025 dengan kemenangan kesembilannya , atas Guido Pini dan Luca Lunetta, dengan Maximo Quiles berada di urutan keempat setelah tidak menjalani Long Lap Penalty (dikonversi jadi tambahan tiga detik).

Munoz dibawa ke pusat pemeriksaan medis dalam keadaan sadar setelah jatuh berguling beberapa kali. Sementara itu, pebalap Indonesia, Fadillah Arbi Aditama, berada di urutan ke-19, atau yang terakhir melihat garis finis.

Hasil Race Moto3 Indonesia :

Sumber : id.motorsport.com

viewed :: 194
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :