08 Mei 2025
HEADLINE MOBIL
Laba Bersih Tesla Turun Hingga 71 Persen Pada Kuartal Pertama 2025

Laba bersih Tesla pada kuartal pertama tahun 2025 turun hingga 71 persen dibandingkan dengan kurun yang sama tahun lalu menurut laporan keuangan perusahaan yang dirilis beberapa waktu yang lalu. Menurut siaran TechCrunch, beberapa waktu yang lalu, perusahaan milik Elon Musk itu membukukan laba bersih 409 juta dolar AS dari total pendapatan 19,3 miliar dolar AS setelah mengirimkan hampir 337.000 kendaraan elektrik pada kuartal pertama 2025.
Dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024, laba bersih perusahaan selama kuartal pertama 2025 turun 71 persen. Kuartal pertama 2025 merupakan periode terburuk dalam hal pengiriman kendaraan bagi Tesla dalam dua tahun terakhir.
Pendapatan Tesla selama periode itu ditopang oleh penjualan kredit pajak nol emisi senilai 595 juta dolar AS. Laporan pendapatan perusahaan menyebutkan bahwa tanpa dukungan tersebut perusahaan akan membukukan kerugian. Walaupun laba bersihnya turun, harga saham Tesla naik dalam perdagangan setelah jam bursa.
Kenaikan itu dapat terjadi karena para investor mempertimbangkan rencana perusahaan memulai produksi mobil listrik terjangkau pada Juni serta pernyataan Elon Musk bahwa ia akan mengurangi peran di Departemen Efisiensi Pemerintahan Amerika Serikat agar bisa lebih fokus pada Tesla.
Musk tidak berkomitmen untuk mengakhiri pekerjaannya di Departemen Efisiensi Pemerintahan, menyatakan bahwa dia masih ingin berkontribusi dalam kapasitas tertentu hingga akhir masa jabatan kedua Presiden Donald Trump.​​​​​​​​​​​​​​
Tesla memperingatkan para pemegang saham bahwa perang dagang bisa berdampak signifikan terhadap bisnisnya. Perusahaan menyampaikan bahwa kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan "perubahan sentimen politik" dapat dapat memiliki "dampak yang berarti pada permintaan produk kami."
Perusahaan mencatat, kebijakan tarif saat ini akan memiliki "dampak yang relatif lebih besar pada bisnis energi kami dibandingkan dengan otomotif." Tesla menyatakan bahwa perusahaan sedang mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan bisnis dalam jangka menengah hingga panjang, dan tetap fokus menjaga kesehatan finansial perusahaan.
Namun, Tesla juga mengingatkan investor bahwa belum ada jaminan angka penjualan kendaraannya tumbuh tahun ini. Meski menghadapi banyak tantangan, Tesla tetap berpegang pada rencana ambisius untuk memproduksi model kendaraan listrik yang lebih terjangkau.
Perusahaan menyatakan bahwa produksi kendaraan listrik terjangkau akan dimulai paruh pertama 2025 dan Elon Musk secara spesifik menyebut bulan Juni sebagai waktu dimulainya produksi. Kendaraan-kendaraan ini akan menggunakan elemen dari platform generasi berikutnya yang juga menjadi dasar bagi proyek robotaxi, tetapi akan tetap bergantung pada platform yang saat ini digunakan pada Model Y dan Model 3.
Tesla juga menghadapi penurunan laba pada kuartal pertama tahun 2024. Laba bersih perusahaan selama kurun itu turun 55 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 menjadi 1,13 miliar dolar AS. Menurut perusahaan, penurunan laba terjadi karena strategi pemotongan harga kendaraan listrik yang berlarut-larut dan "beberapa tantangan tak terduga."
Walaupun telah berusaha membalikkan keadaan, Tesla terus menghadapi tekanan. Pada kuartal kedua tahun 2024, perusahaan membukukan laba sebesar 1,5 miliar dolar AS atau turun 45 persen dari periode yang sama tahun 2023.
Sumber : otomotif.antaranews.com
Berita Terkait Lainnya :