17 April 2025
SPORTS MOBIL
Marko Peringatkan Red Bull Tingkatkan Performa Untuk Pagari Verstappen

Konsultan motorsport Red Bull, Helmut Marko, melihat kurangnya performa tim di F1 GP Bahrain sebagai sebuah jendela kecil yang dapat terbuka lebar untuk jalan keluar Max Verstappen.
Penasihat senior tim mengatakan kepada Sky Germany bahwa "ada kekhawatiran besar" atas kemampuan tim untuk mempertahankan Verstappen setelah gangguan teknis dan kinerja buruk di lintasan, yang membuat pebalap Belanda itu finis urutan keenam di Grand Prix Bahrain.
"Perbaikan harus dilakukan dalam waktu dekat sehingga dia memiliki mobil yang bisa digunakan untuk menang lagi," kata Marko. "Kami harus menciptakan dasar dengan mobil sehingga ia bisa bertarung untuk kejuaraan dunia."
Setelah empat grand prix, Verstappen berada di urutan ketiga dalam klasemen pebalap dengan 69 poin. Di posisi kedua ada Oscar Piastri dari McLaren dengan 74 poin, sementara rekan setimnya, Lando Norris, saat ini memimpin klasemen dengan 77 poin.
Musim ini, Verstappen baru memenangi satu balapan di Jepang, sementara pasangan McLaren telah meraih tiga kemenangan di antara keduanya. Piastri dan Norris telah dibantu oleh mobil McLaren yang terlihat kokoh dan dominan di sebagian besar trek, sementara Red Bull RB21 telah tampil kasar dan lebih banyak menyulitkan para pebalapnya.

Max Verstappen, Red Bull Racing
Karena alasan inilah masa depan Verstappen dipertanyakan, meskipun pebalap asal Belanda ini masih memiliki kontrak untuk membalap untuk Red Bull hingga akhir musim 2028. Kontrak tersebut dilaporkan berisi berbagai klausul kinerja untuk mempertahankan Verstappen, dan jika klausul tersebut tidak terpenuhi maka dia bisa pergi dari tim Milton Keynes lebih cepat dari yang diharapkan.
Rincian kontrak Verstappen tidak diketahui oleh publik, namun klausul tersebut kemungkinan akan meminta Red Bull untuk menyediakan mobil pemenang bagi Verstappen. Red Bull tahun ini jauh berbeda dengan mesin dominan yang digunakannya pada 2022 dan 2023. Hal ini membuat tim meluncurkan "pembicaraan krisis" setelah kesulitan yang mereka hadapi di Bahrain akhir pekan ini, termasuk peralatan pit yang rusak yang membuat Verstappen dan rekan setimnya, Yuki Tsunoda, kehilangan waktu untuk berhenti.
Prinsipal Red Bull, Christian Horner, sebelumnya mengatakan kepada Motorsport.com bahwa timnya memahami di mana letak masalahnya, tetapi memperingatkan bahwa untuk menemukan solusi jelas membutuhkan lebih banyak waktu.
Dengan balapan terakhir dalam triple header pertama dari kalender F1 tahun ini yang akan berlangsung akhir pekan ini, waktu yang tidak dimiliki oleh Red Bull jika mereka ingin segera mengambil alih kendali dari McLaren.
Sumber : id.motorsport.com
Berita Terkait Lainnya :