09 April 2025
HEADLINE MOBIL

China Mungkin Paksa Produsen Mobil Besar Untuk Merger



Industri otomotif Tiongkok sangat besar, bergerak sangat pesat, dan terkadang cukup sulit untuk “dikejar”. Bahkan pemain besar seperti Toyota dan Volkswagen, yang sudah mengakar kuat di pasar, mengoperasikan beberapa perusahaan patungan yang menghasilkan model yang tumpang tindih.

Dengan ratusan merek — banyak di antaranya milik negara — yang saling berebut tempat di pasar yang semakin kompetitif, Pemerintah Tiongkok kini mendorong pendekatan yang lebih efisien, lapor Carscoops,beberapa waktu yang lalu.

Tujuannya adalah untuk mengkonsolidasikan produsen mobil utama yang didukung oleh negara untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi redundansi, dan mempercepat peralihan negara ke kendaraan listrik.


Saat berbicara di sebuah acara baru-baru ini di Beijing, Wakil Ketua Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset milik negara China dari Dewan Negara menyerukan agar para produsen mobil merestrukturisasi dan menyelaraskan kembali operasi mereka.

Dengan menyatukan sumber daya pengembangan dan manufaktur, perusahaan-perusahaan ini dapat menjadi lebih kompetitif, terutama terhadap merek-merek sektor swasta yang gesit. Komisi ini mengawasi sekitar 100 perusahaan milik negara, seperti Chongqing Changan Automobile, Dongfeng Motor Corp, dan China FAW Group.

Pada Februari lalu, Pemerintah China dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menempatkan Dongfeng dan Changan di bawah satu grup induk. Jika itu terjadi, entitas gabungan tersebut dapat melampaui BYD dan menjadi produsen mobil listrik terbesar di China, sebuah perubahan signifikan dalam lanskap.

“Restrukturisasi, jika terwujud, akan menjadi langkah besar menuju konsolidasi industri dan sangat penting bagi industri otomotif China untuk jangka panjang,” kata seorang analis Morgan Stanley tentang potensi kesepakatan tersebut.

Momentum di balik konsolidasi
Tahun lalu, Changan menjual 2,68 juta kendaraan, sementara Dongfeng menjual 2,48 juta. Namun, mereka belum bisa mengimbangi BYD dalam transisi ke mobil listrik, dan meleset dari target penjualan mobil listrik tahun lalu.

“Pengumuman kedua perusahaan tersebut tampaknya mengarah pada potensi penggabungan kedua perusahaan milik negara tersebut, meskipun mereka tidak memberikan pernyataan yang jelas tentang hal itu.” ujar Manager Keuangan Loyal Wealth Management, Ivan Li.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah kemungkinan melihat konsolidasi sebagai cara untuk mengurangi persaingan internal dan memposisikan sektor ini dengan lebih baik untuk kesuksesan jangka panjang.

Usaha patungan masih mainkan peran kunci
Meskipun kinerja mobil listrik kurang memuaskan, kedua perusahaan tetap terintegrasi secara mendalam ke dalam ekosistem otomotif China yang lebih luas. Dongfeng mempertahankan usaha patungan dengan Nissan, Honda, Peugeot, dan Citroen, sementara Changan bermitra dengan Ford dan Mazda. Aliansi ini dapat mempersulit penggabungan usaha, tetapi juga menyoroti nilai strategis kedua perusahaan di pasar global.

Sumber : otomotif.antaranews.com

viewed :: 1109
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :