Pemimpin klasemen Alex Marquez dipuji atas pendekatannya yang rendah hati dalam mengawali musim dengan gemilang. Pebalap Gresini Ducati Marquez memuncaki klasemen MotoGP setelah tiga putaran, mengungguli saudaranya Marc Marquez dan Pecco Bagnaia.

Lebih hebatnya lagi, Alex berhasil mencapai prestasi luar biasa saat mengendarai Ducati yang berusia satu tahun dibandingkan dengan motor pabrikan milik para pesaingnya. Enam kali finis P2 berturut-turut - di setiap grand prix dan setiap sprint sejauh ini - telah membawanya ke puncak.

“Dia metodis. Dia menjalani seluruh kariernya dengan cara yang dipikirkan matang-matang. Ia tidak tampil mencolok seperti Marc. Ia berhasil mencapai posisi terdepan di MotoGP. Sekarang, untuk pertama kalinya, ia memimpin kejuaraan MotoGP,” puji Michael Laverty dari TNT Sports.

“Dia butuh waktu untuk memenangkan kejuaraan Moto2, begitu juga Moto3. Saya senang mendengarkan dia berbicara karena dia masih sangat rendah hati. Dia berada di grid dan tidak mengikuti instingnya karena dia tidak memiliki ego. Alex akan tumbuh dalam kepercayaan diri dan status.Dia masih belum dalam performa terbaiknya.”

Alex memimpin kelas utama untuk pertama kalinya dalam kariernya, di musim keenamnya. Dia mengambil keuntungan dari kecelakaan Marc saat memimpin di COTA pada grand prix, akhirnya finis dua detik di belakang pemenang Bagnaia.

Alex unggul satu poin dari Marc dalam kejuaraan menuju MotoGP Qatar berikutnya. “Awal musim yang telah ia lalui sungguh luar biasa. Ia telah mengalahkan Pecco berkali-kali, ia telah finis kedua di mana-mana, dan tidak membuat satu kesalahan pun,” puji Sylvain Guintoli

“Ia belum pernah dikalahkan oleh pebalap satelit Ducati lainnya, dalam tiga GP dan tiga sprint. Itu luar biasa! Alex Marquez, kami tidak menyangkanya. Namun, ia sangat kuat dan sedang mempersiapkan kejuaraan - dan memimpinnya.”

Sumber : ligaolahraga.com