28 Januari 2025
SPORTS MOBIL

Lewis Hamilton Tidak Akan Bisa Lengserkan Verstappen



Saat Ferrari berjuang untuk meraih gelar juara dunia pertama sejak 2007, perdebatan mengenai kesiapan tim dan pebalapnya kian mencuat. Kepala tim Frits Van Amersfoort menyatakan kekhawatirannya bahwa Ferrari mungkin kesulitan bersaing di puncak. Menurutnya, Lewis Hamilton telah melewati masa kejayaannya, sementara Charles Leclerc belum mencapai puncaknya.

Ferrari memulai babak baru dengan formasi pebalap yang menarik di kejuaraan F1 2025. Mereka merekrut Lewis Hamilton, menggantikan Carlos Sainz sebagai rekan setim baru Leclerc. Resmi bergabung sejak Senin, Hamilton meninggalkan Mercedes setelah 12 tahun mengibarkan panji tim tersebut. Keputusan ini menjadi sorotan besar di dunia Formula 1.

Karier Hamilton bersama Mercedes sangat mengesankan. Ia meraih enam gelar Juara Dunia dan mencatatkan 84 kemenangan Grand Prix selama masa baktinya. Dengan total tujuh gelar Dunia dan 105 kemenangan dalam kariernya, pertanyaan yang muncul adalah, apakah Hamilton mampu membawa Ferrari kembali ke masa kejayaan?


Pertanyaan tersebut menciptakan diskusi hangat menjelang musim baru. Sebagian pakar yakin bahwa Hamilton masih memiliki kecepatan untuk menang, sementara lainnya menganggap Leclerc akan lebih unggul. Namun, Van Amersfoort skeptis. Ia meragukan apakah duet pebalap Ferrari dapat menggulingkan dominasi Max Verstappen, sang juara bertahan.

Dalam wawancaranya dengan Motorsport.com, Van Amersfoort menilai bahwa kedatangan Hamilton ke Ferrari tidak akan mengorbankan posisi Leclerc. "Lewis adalah pebalap hebat, tetapi saya tidak melihat bagaimana kedatangannya akan langsung membuat Ferrari menjadi ancaman serius bagi Verstappen," ungkapnya dengan jujur.

Ia juga menegaskan bahwa Carlos Sainz, meskipun terpaksa meninggalkan Ferrari, bukanlah pebalap yang lambat. "Carlos pebalap berbakat, tapi Ferrari punya alasan sendiri. Namun, saya percaya Lewis Hamilton sudah melewati masa puncaknya. Di sisi lain, Charles Leclerc masih dalam proses mencapai level tertinggi," tambahnya.

Van Amersfoort melanjutkan dengan pendapat pribadinya tentang strategi Ferrari. Ia menyarankan agar tim mempertimbangkan pebalap muda sebagai pengganti di masa depan. "Jika saya di posisi Ferrari, dan harus melepas Carlos, saya akan lebih memilih bakat muda yang bisa dibentuk untuk jangka panjang," katanya.

Meski begitu, ia mengakui Leclerc memiliki keunggulan dibandingkan Hamilton dalam beberapa aspek. "Charles lebih dekat dengan puncak potensinya, tetapi masih ada langkah besar yang harus ia ambil untuk menjadi juara dunia. Dibandingkan dengan Lewis, mungkin Charles lebih cocok untuk memimpin proyek jangka panjang Ferrari," jelasnya.

Van Amersfoort juga menyoroti pentingnya membangun mobil kompetitif untuk melawan Red Bull. "Tidak peduli seberapa hebat pebalapnya, jika Ferrari tidak mampu memberikan mobil yang kompetitif, maka memenangkan kejuaraan hanyalah mimpi. Verstappen tetap menjadi standar yang harus dikalahkan," tambahnya.

Musim F1 2025 akan menjadi ujian besar bagi Ferrari. Dengan Hamilton yang kini mengenakan warna merah dan Leclerc yang masih berambisi menjadi juara dunia, semua mata tertuju pada tim ini. Apakah perpaduan pengalaman dan potensi muda ini cukup untuk mengembalikan Ferrari ke puncak? Waktu yang akan menjawab.

Sumber : ligaolahraga.com

viewed :: 176
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :