30 November 2024
SPORTS MOTOR

Martin Yakin Ducati Menyesal Saat Melihatnya Juara MotoGP



Juara Dunia MotoGP 2024, Jorge Martin, mengklaim bahwa Ducati mungkin sekarang menyesal tidak merekrutnya ke tim pabrikan. Pada Juni lalu, saat MotoGP Italia, Ducati mengambil keputusan untuk mempromosikan Marc Marquez ke tim pabrikan untuk dua musim ke depan. Langkah yang memicu berbagai reaksi, pertama adalah perekrutan Jorge Martín ke Aprilia, yang diumumkan pada Senin setelah balapan di Mugello.

Lima bulan setelahnya, pembalap Spanyol ini menyegel titel MotoGP, dan semuanya mengarah pada fakta bahwa ia akan mengambil alih posisi nomor satu sebagai kompetitornya, sesuatu yang "saat ini, saya yakin mereka sesali", mengacu pada Ducati.

"Merupakan sebuah kehormatan bisa memenangkan Kejuaraan Dunia dan ini adalah sesuatu yang akan selalu ada di dalam diri saya sepanjang hidup saya," ujar Martin dalam sebuah wawancara dengan televisi Spanyol, Rabu (27/11/2024). 


"Saya sempat merasa takut dan ragu, namun ini adalah sesuatu yang telah saya lakukan, jadi apapun yang terjadi mulai sekarang akan menjadi sebuah hadiah." Putra Angel Martín memastikan gelar pada balapan terakhir musim ini, 17 November di Barcelona, dan sejak saat itu ia menjalani momen tersebut dengan penuh semangat.

"Saya mencoba mengasimilasi semuanya sedikit demi sedikit, tapi saya sangat senang, sangat senang, menikmati momen ini dan orang-orang saya," imbuhnya. Bagi eks rider Pramac itu, memenangkan gelar juara dunia adalah tujuan besarnya, alasan dari segalanya.

Jorge Martin, Pramac Racing

"Ini adalah impian saya sejak kecil, saya selalu bermimpi menjadi juara MotoGP. Saya telah menjuarai Moto3, tapi saya merindukan gelar ini. Ini adalah kerja keras dan pengorbanan yang besar, tapi akhirnya, saya bisa menempatkan nama saya di menara juara, bersama dengan nama-nama lain di atasnya, itu sangat besar dan membuat saya sangat bahagia," tandasnya.

Martin tidak ingin memikirkan pilihan yang dimiliki pada 2023 dan bahwa ia sekarang bisa menjadi juara dua kali, seandainya mencapai itu. "Jika saya tidak menang, itu karena saya tidak harus memenangkannya. Saya belajar banyak dan berkat pengalaman itu, saya bisa menang tahun ini," ungkapnya.

Martin memahami bahwa level tinggi dari para pesaingnya adalah hal yang membuat kejuaraan ini makin berharga dan membuatnya menjadi lebih baik. "Francesco Bagnaia, Marc Marquez dan Enea Bastianini, mereka bertiga telah membuat saya menjadi pembalap yang lebih baik, mereka membuat saya berusaha 100 persen."

"Ketika bukan salah satu dari mereka, maka yang lain yang bisa menang, dan saya selalu ada dalam pertarungan itu dan itulah yang membuat perbedaan. Ini adalah gelar yang sangat sulit untuk dimenangkan, kami telah mencapai rekor poin historis, yang menunjukkan kepada Anda bahwa daya saingnya sangat tinggi dan mengalahkan mereka adalah hal yang luar biasa," urainya.

Meskipun Martin sempat mengalami penurunan mental saat ditolak oleh Ducati, ia mampu menenangkan diri dan berterima kasih kepada pabrikan asal Italia tersebut karena telah mengizinkannya bertarung hingga akhir, meskipun dengan cara berbeda.

"Materi saya sama dengan Pecco, saya tak bisa memungkiri itu. Tapi perlakuan pabrik benar-benar berbeda, ketika Anda seorang pejabat, Anda memiliki semua orang yang bekerja untuk Anda dan mencoba membuat Anda menjadi pemenang. Saya merasa seperti ada 12 orang dalam tim saya melawan 200 atau 300. Hal itu membuatnya lebih sulit," ujarnya.

Jorge Martin, Pramac Racing

"Tapi, saya berterima kasih kepada Ducati karena tidak melakukan apa pun yang merugikan saya, tidak ada yang menyangka. Semua orang menyangka sesuatu yang aneh akan terjadi pada balapan terakhir, tapi mereka sangat mulia dan itu patut dikagumi."

Musim depan, Martin akan menjadi pemimpin tim pabrikan, tetapi di Noale, bukan di Bologna. "Aprilia bukanlah pilihan pertama saya, saya ingin pergi ke tim resmi Ducati, tapi itu tidak mungkin karena situasi tertentu. Setelah itu pilihan pertama saya adalah Aprilia, saya merasa di dalam hati bahwa itu adalah tempat di mana saya akan bahagia.

"Kita lihat saja nanti, ini adalah tantangan, tidak akan mudah, terutama di awal, tetapi saya memiliki kepercayaan penuh pada mereka, pada orang-orangnya, dan pada hati yang mereka curahkan untuk itu dan saya pikir ini akan berjalan dengan sangat baik" ucapnya.

Banyak hal yang telah berubah antara bulan Juni dan sekarang, yang pertama adalah bahwa Martin sekarang adalah juara MotoGP, sesuatu yang mungkin telah menggugah hati nurani Borgo Panigale.

"Ketika semua ini diputuskan, saya belum menjadi juara, sulit untuk mengetahui hal-hal ini. Tapi yang jelas saat ini, saya yakin mereka menyesalinya. Namun, Anda harus bertanya kepada mereka. Pada akhirnya, saya menjaga diri saya sendiri, hidup membawa Anda ke tempat-tempat yang tidak Anda harapkan," katanya saat ditanya apakah dia pikir Ducati menyesal tidak merekrutnya.

Francesco Bagnaia, Ducati Team, Jorge Martin, Pramac Racing

Sumber : id.motorsport.com

viewed :: 164
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :