14 Oktober 2024
SPORTS MOTOR

Bautista: Team Order Tidak Sesuai Dengan Sikap Saya



Juara WSBK, Alvaro Bautista, membantu rekan setimnya di Aruba.it Ducati, Nicolo Bulega, pada Race 2 WSBK Estoril, Minggu (13/10/2024) dengan menahan diri untuk tidak menyerang. Ajang WSBK kedua dari belakang musim ini belum menghasilkan keputusan tentang siapa yang akan menjadi juara dunia, meski Toprak Razgatlioglu memenangi Race 1 dan Race 2. 

Pertarungan dibawa hingga akhir musim di Jerez akhir pekan depan, masih harus dilihat apakah Toprak Razgatlioglu (BMW) atau Nicolo Bulega (Ducati) yang akan tercatat dalam sejarah sebagai juara dunia. Yang jelas, Alvaro Bautista (Ducati) sudah pasti kehilangan takhtanya. Kecelakaan pada balapan pertama WSBK di Estoril telah menghancurkan mimpinya untuk mempertahankan gelarnya.

Bautista menunjukkan dirinya sebagai pemain tim yang kuat ketika menahan diri tak menyalip Bulega pada paruh kedua, meski ia punya kecepatan lebih baik. Bahkan sebelum ajang WSBK di Aragon, sudah ada kesepakatan bahwa Bautista tidak boleh finis tepat di depan Bulega. Pebalap 39 tahun itu tetap berpegang teguh pada kesepakatan.


"Saya bisa saja menyerangnya untuk finis kedua. Tapi, sudah tepat untuk menyerahkan posisi kedua kepadanya," kata Bautista. Dari urutan ketiga di grid, ia melesat ke posisi terdepan saat start. "Saya mencoba untuk berkendara dengan kecepatan saya sendiri."


"Saat Toprak menyalip, saya tidak bisa mendapatkan jarak untuk mengikutinya. Ketika keluar dari Tikungan 6, saya mengalami masalah kecil dan Nicolo menyalip saya," ujar Bautista. "Saya melihat apakah Nicolo memiliki kemampuan lebih dari saya untuk membuntuti Toprak. Tapi, saya sadar bahwa ia juga berjuang seperti saya. Saya tetap berada di belakangnya. Saya mungkin punya lebih banyak tenaga di lap-lap terakhir dan bisa saja menyerangnya.

"Tapi, ia punya peluang untuk memperebutkan gelar juara, meski sangat kecil. Dari sudut pandang tim, lebih baik tetap berada di posisi ketiga agar Toprak tidak menambah poin," lanjut Bautista, menjelaskan sikapnya pada balapan hari Minggu dan menambahkan, "Saya bangga akan hal itu karena tidak mudah bagi seorang pebalap untuk tidak mencoba."

Bautista harus membendung naluri balapnya. "Ini aneh karena itu bukan sikap saya. Saya selalu berusaha mencapai hasil maksimal. Ini adalah pertama kalinya dalam karier saya melakukan hal seperti itu. Namun, selalu ada yang pertama untuk segala sesuatu," ujar pebalap asal Spanyol ini.

Bagaimana peluang Bautista untuk menyalip Bulega di fase terakhir? "Saya merasa bisa mengerem lebih keras dari Nicolo di lap-lap terakhir. Ia menahan saya di beberapa area. Ada beberapa tempat di mana saya bisa mencobanya. Tapi, saya tidak akan mengungkapkannya karena saya bisa menggunakannya tahun depan."

Nicolo Bulega tertinggal 46 poin menjelang akhir musim
Defisit 46 poin berarti Bulega memiliki peluang tipis untuk mengamankan gelar WSBK dengan 62 poin yang masih bisa diperebutkan. Pebalap Italia ini menunjukkan performa yang kuat dalam Superpole Race dan memenangkan duel langsung dengan Razgatlioglu untuk pertama kalinya.

"Saya sangat menikmati Superpole Race. Balapan yang luar biasa. Saya menyalip Toprak di tikungan terakhir dan bersenang-senang,"  tutur Bulega, menggambarkan suasana balapan sprint pada Minggu pagi.


"Saya sangat senang karena Toprak sangat sulit dikalahkan, terutama di lap terakhir. Mungkin ini adalah balapan terbaik musim ini, salah satu yang terbaik dalam karier saya," komentar Bulega tentang keberhasilannya di sprint. Bulega tidak dapat memperebutkan kemenangan pada balapan utama kedua.

"Toprak sangat cepat. Sulit untuk mengalahkannya. Tapi, saya senang karena bisa menunda keputusan kejuaraan dunia hingga akhir musim," ujar Bulega, senang dengan P2. Rookie WSBK ini tak mau mengomentari team order Ducati. "Saya tidak punya strategi, tapi saya berusaha 100 persen. Hanya itu yang bisa saya katakan," ungkapnya.

Sumber : id.motorsport.com

viewed :: 1290
Pasang banner ? hubungi : widipriono@gmail.com

Berita Terkait Lainnya :